Happy Reading😊
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Esok paginya Givea berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali. Bahkan Givea adalah orang pertama yang sampai di sekolahannya terlebih dulu, dibanding yang lainnya. Givea tadi berangkat terpaksa naik ojol, lantaran mobilnya akan dibawa Gilang les sampe sore nanti.
Givea kini celingukan mencari-cari siswa-siswi yang lewat atau yang sudah berangkat ke sekolah. Namun pasalnya ini masih sangat pagi sekali, mustahil jika ada orang jam segini yang sudah berangkat. Givea benar-benar kepagian.
"Giv!" panggil seseorang membuat Givea terlonjak kaget. Cewek itu kini tengah duduk di depan halte bus sendirian.
"Lina? sumpah lo ngagetin gue!" ucap Givea memegangi dadanya yang terasa deg-degan.
Lina terkekeh kecil "Tumben lo udah berangkat?" tanyanya.
"Lo juga, tumben jam segini dah berangkat?" bukannya menjawab Givea malah berbalik nanya.
"Gue ada piket pagi, kalo lo sendiri?"
"Gue mau mastiin Gavin Lin. Dia udah berangkat sekolah apa belum ya? jujur gue semaleman gabisa tidur, gara-gara takut Gavin kenapa-napa" ujar Givea blak-blakan.
Lina tersenyum tipis lalu menepuk jidatnya pelan "Ah iya gue sampe lupa ngasih tau lo! tadi pagi gue kan ke rumah Gavin, buat ngambil kue dari tante Sandra. Dan katanya, dari semalem Gavin nggak pulang Giv!"
Deg.
Ucapan Lina bagaikan batu besar yang menghantam hati Givea. Jika Gavin tidak pulang ke rumah, lalu kemana perginya cowok itu? Apa jangan-jangan-- tidak! Givea tidak ingin berpikiran negatif dulu.
"L-lo nggak serius kan Lin?" tanya Givea mencoba memastikan.
"Buat apa gue bohong Giv," balas Lina meyakinkan.
"Terus Gavin kemana dong? gue takut dia kenapa-kenapa soalnya dia pergi dari club' dalam keadaan marah!" ujar Givea nampak khawatir.
Lina meraup wajahnya gusar "Kita cari Gavin sekarang!" titahnya membuat Givea mengangguk.
"Eh tapi katanya lo ada piket pagi," ujar Givea membuat Lina menepuk jidatnya pelan.
"Gapapa gausah mikirin itu. Sekarang jam berapa?" tanya Lina menoleh pada Givea.
"Jam setengah enam."
Lina mengangguk "Masih ada waktu sekitar sejam, buat nyari Gavin!"
"Tapi mau nyari kemana Lin?"
Lina terdiam, terlihat sedang berpikir "Gue tau harus kemana," gumamnya membuat Givea mengernyit.
*****
Tok Tok Tok!
"Assalamualaikum" ucap Lina memberi salam. Cewek itu sudah sampai di tujuan pertamanya. Yaitu rumah Romli. Lina ingin memastikan apakah sepupunya itu ada disana atau tidak.
"Lo serius ini rumahnya, Lin?" tanya Givea menatap Lina dan rumah besar bercat ungu itu secara bergantian.
Givea benar-benar hanya menurut pada Lina, bahkan baru kali ini Givea datang ke rumah Romli.
"Iya ini rumah Romli," ujar Lina penuh keyakinan.
"Tapi kok sepi sih Lin." komentar Givea ketika melihat rumah besar itu nampak sangat sepi dan usang, seperti tidak terawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavin untuk Givea (Tahap revisi)
Teen Fiction"Pilihan lo cuman dua pergi atau mundur?" "Sampai kapanpun pilihan aku cuman satu kak, tetep mencintai kamu sampai kamu membalas cintaku" "Mimpi lo ketinggian!" Gadis itu bungkam. **** Menceritakan tentang kisah seorang gadis cantik bernama Givea Is...