Happy Reading😊
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu hari ini sudah hari Senin padahal hari Sabtu rasanya seperti baru kemarin, mungkin karena hari Minggu ia terlalu menyibukkan diri untuk bolak balik ke rumah sakit dan sorenya sampai malam ia tidur pulas sehingga ia merasa waktu berjalan dengan begitu cepat.
Hari ini merupakan hari paling dibenci oleh anak sekolahan karena dimana hari ini mereka mulai menjalankan rutinitasnya kembali, dan satu hal lagi yang paling dibenci dari hari Senin yaitu upacara bendera dimana mereka nantinya akan dijemur di tengah teriknya sinar matahari dan sialnya upacara biasanya akan berlangsung lama.
Pagi ini Givea sudah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolahnya, hari ini ada ulangan IPA katanya padahal kemarin malam dirinya malah ketiduran dan tak sempat belajar, bagaimana kabar nilainya nanti?
Ah sudahlah ia tak mau terlalu ambil pusing tentang nilai karena Givea sendiri pun tak yakin bisa atau tidaknya ia nanti menjawab soal-soal ulangan harian.
Setelah semuanya siap Givea pun turun lalu menghampiri Gilang yang masih duduk bersandar di sofa.
"Ayo" ajaknya membuat Gilang kaget karena kemunculannya yang tiba-tiba.
"Astaga kak lo hampir bikin gue jantungan" ucap Gilang sembari mengelus dadanya.
Givea memutar bola matanya malas "Berisik lo"
"Kalian udah mau berangkat?" tanya Mira sembari mendekat ke arah dua anaknya.
"Iya mami ku tersayang" balas Gilang mendramatis.
"Vea kamu ga sarapan dulu?" tanya sang mami dan Givea hanya menanggapinya dengan gelengan kecil.
"Loh kenapa?"
"Vea lagi nggak laper mi, kalo gitu Bea berangkat ke sekolah dulu ya" pamit Givea seraya menyalami tangan Mira bergantian dengan Gilang.
"Assalamualaikum" ucap mereka berdua bersamaan sambil melangkah ke arah pintu.
"Walaikumsalam hati-hati"
Dua puluh menit menempuh perjalanan akhirnya Givea sampai, dan ia tadi juga tak lupa untuk menurunkan Gilang di sekolahnya terlebih dahulu.
Givea melangkah memasuki gerbang dengan gontai, hari ini entah mengapa tiba-tiba ia menjadi tak bersemangat sama sekali untuk pergi ke sekolah, badannya pun juga terasa tak singkron untuk diajak belajar, kalo bukan karena ada ulangan sudah ia pastikan bahwa ia akan izin tidak masuk.
"GIVEA!" panggil Dinda berlari mendekat ke arahnya.
Givea mengernyit saat menyadari hanya Dinda saja yang menghampirinya, lalu kemana sahabatnya yang satunya lagi?
"Farah mana Din?" tanyanya.
"Gatau orang gue aja baru dateng, mungkin belum berangkat" jawab Dinda membuat Givea mengangguk-angguk mengerti.
"Yaudah yok ke kelas" ajak Dinda langsung merangkul bahunya dan Givea hanya tersenyum kecil sembari mengikuti langkah kaki Dinda.
Brakk.
"ANJIR MANA TOPI GUE SIALAN?"
Givea dan Dinda saling pandang lalu bergegas masuk ke dalam kelas ketika mendengar suatu keributan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavin untuk Givea (Tahap revisi)
Teen Fiction"Pilihan lo cuman dua pergi atau mundur?" "Sampai kapanpun pilihan aku cuman satu kak, tetep mencintai kamu sampai kamu membalas cintaku" "Mimpi lo ketinggian!" Gadis itu bungkam. **** Menceritakan tentang kisah seorang gadis cantik bernama Givea Is...