Part 12 : Givea marah? (Sudah revisi)

5.9K 456 51
                                    

Happy Reading😊

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Seperti biasa bel istirahat berbunyi, waktu yang sangat ditunggu-tunggu bagi siswa-siswi SMA Karya Bakti akhirnya tiba. Karena apa? karena banyak jajanan di kantin yang selalu membuat perut mereka semua terasa keroncongan.

Sama halnya seperti Givea, Dinda juga Farah yang kini sedang duduk di pojokan meja kantin. Tak heran jika mereka bertiga memilih duduk dipojokan, karena yang datang terakhir pasti hanya akan mendapatkan tempat duduk yang tersisa.

"Giv gue mau nanya nih sama lo," ucap Farah sembari memasukkan satu gelinding bakso ke dalam mulutnya.

"Nanya apa?"

Farah terlihat berpikir sebentar. "Ya sebenarnya ga penting-penting amat sih, tapi gue penasaran!"

"Iya apa anjir, cepetan jangan bikin gue penasaran," sungut Givea kesal.

"Kok lo tadi pagi bisa berangkat bareng sama Rizal sih?" tanya Farah.

"Uhukk uhuk!" Givea yang lagi asyik makan pun tersedak saat mendengar pertanyaan dari sahabatnya itu.

Kaget. Itulah reaksi Givea saat ini, gadis itu hanya mampu menelan ludahnya ketika ditatap intens oleh kedua sahabatnya mungkin karena tingkah anehnya, satu hal Givea bingung ia harus menjawab apa soal pertanyaan Farah.

"Giv, lo gapapa kan?" tanya Dinda memastikan.

Givea menggeleng. "Gapapa kok."

"Giv?" panggil Farah membuat Givea mendadak gugup.

"Iy-iya Far?"

Farah menyipitkan kedua matanya. "Lo belum jawab pertanyaan gue, jangan bikin gue makin penasaran!"

"Iya Giv, jujur gue sebenarnya juga penasaran dari tadi pagi soal gosip lo yang berangkat bareng Rizal. Kok bisa sih lo bareng sama anak baru itu, secara kan dia sama lo rumahnya beda jarak!" ujar Dinda ikut kepo.

"Gue harus jawab apa nih, ga mungkin kan gue jawab kalo kak Gavin yang nurunin gue dijalan terus Rizal nebengin gue, bisa-bisa jadi huru hara nih, mereka pasti ga akan terima kalo gue di gituin sama Gavin," batin Givea bersuara.

"Em enggak, tadi itu gue mau nunggu taksi. Tapi nggak sengaja ketemu sama Rizal, terus ditebengin deh," ujar Givea berbohong.

"Ohh jadi gitu ceritanya." Dinda mengangguk-anggukkan kepalanya paham. Kini tak lagi penasaran mereka.

Farah terlihat masih curiga. "Tapi kok tumben lo naik taksi, kemana mobil lo?"

"Dibawa sama Gilang lagi."

"Yaudah ya guys, gue mau jalan-jalan dulu nyari cogan buat cuci mata. Siapa tau malah ketemu kak Gavin, kan mayan juga buat senam jantung, byee." Givea meletakkan kembali sendok serta garpunya ke dalam mangkok kosongnya yang sudah tak terisi bakso lagi, kemudian bangkit dan berlalu pergi meninggalkan mereka.

Sedangkan kedua sahabatnya masih melongo memandangi punggung Givea.

"Lo yakin itu sahabat lo?" tanya Farah menatap Dinda.

"Nggak tau, gue rasa enggak!" balas Dinda tak mau menganggap.

"GIVEA SINTING!" teriak mereka berdua kompak.

*****

"Pucuk dicinta ulam tiba, baru dicari-cari eh ketemu juga. Emang yah jodoh tuh nggak kemana," monolog Givea sambil memandang ke arah tiga cowok yang kini sedang duduk di rooftop. Jika kalian bertanya untuk apa Givea ke rooftop? Mencari Gavin tentu jawaban utamanya. Givea tidak ada kapok-kapoknya setelah diperlakukan buruk oleh Gavin.

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang