Part 36 : Siska berulah lagi

2.6K 164 18
                                    

Happy Reading😊

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Lo mau nggak, jadi pacar gue?"

Pertanyaan itu keluar dari mulut kakak kelas Givea yang bernama Renaldi atau cowok yang kerap disapa sebagai Renal. Dia adalah kapten futsal SMA Karya Bakti, cowok itu sudah beberapa kali ikut lomba tingkat nasional dan selalu berhasil membawa pulang piala.

Renal datang ke lapangan menghampiri Givea seusai jam pelajaran olahraga selesai tadi, bahkan Givea sekarang ini masih menggunakan seragam olahraganya dan belum sempat untuk ganti.

Givea menunduk memandangi wajah tampan Renal, yah Givea akui kakak kelasnya itu memang mempunyai wajah sangat tampan, namun masih tetap Gavin yang ketampanannya nomor satu.

Renal tengah berjongkok sembari memegang bucket bunga di tangannya, cowok itu mendongak menatap Givea penuh harap, mereka sekarang berada di tengah-tengah lapangan di bawah teriknya sinar matahari yang menyengat.

Kini mereka berdua sudah menjadi pusat perhatian seluruh isi sekolah, banyak siswa siswi di pinggiran lapangan yang menonton dirinya bagai pasukan suporter.

"Giv" panggil Renal membuat Givea tersentak dari lamunannya.

'Terima terima terima'

'Udahlah Giv terima aja'

'Wah bakalan ada pasangan baru nih'

Celetukan-celetukan dari teman-temannya di sekolah pun mulai terdengar membuat Givea risih, sedangkan di pojok kiri lapangan sana kedua sahabatnya menatap Givea dengan khawatir.

"Kira-kira Givea mau nerima nggak ya?" tanya Farah.

"Palingan enggak" tebak Dinda menanggapi ucapan Farah barusan.

"Lo mau nggak? pegel nih kaki gue" Renal mengeluh memegangi kakinya yang pegal karena terus berjongkok membuat Givea jadi tidak tega.

Entahlah Givea benar-benar bingung sekarang, jujur saja Givea tak menyangka dengan ungkapan kakak kelasnya yang tiba-tiba, pasalnya mereka berdua tak pernah saling kenal bahkan saling menyapa, masa iya tiba-tiba Renal menyukainya?

"L-lo serius suka sama gue?" Renal mengangguk mantap.

"Sejak kapan?"

"Awal lo masuk sekolah" balas Renal membuat Givea membulatkan matanya.

"Seriusan? lama banget"

"Gue cuman jadi pengagum rahasia lo selama ini karena gue nggak berani buat nyatain perasaan gue ke lo" jelas Renal membuat Givea mengerti.

Givea menggigiti ujung kukunya, ingin rasanya Givea menghilang saja dari tengah-tengah lapangan saat ini juga.

"Sorry ya kak sebelumnya, tapi gue nggak bisa" cicit Givea menolak dengan lirih.

Sorakan demi sorakan mulai terdengar di telinga Givea, ada yang menyoraki dengan ungkapan benci, kecewa, mencibir tak suka, sinis, sewot dan bahkan ada juga yang terang-terangan mengatakan Givea sok belagu, sok cantik dan apalah itu intinya semua ada. Givea memejamkan matanya, ia terima semuanya dengan lapang dada.

Berbeda dengan Renal, raut wajah Renal yang semula ceria kini mendadak berubah keruh. Renal tersenyum paksa ke arah Givea, cowok itu tetap bersikap strong walaupun hatinya remuk.

"Sorry ya kak" ucap Givea sekali lagi meminta maaf.

Renal mengangguk "Gapapa Giv gue udah terima apapun jawabannya" ujarnya.

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang