Part 44 : Kobaran dendam

3.3K 161 20
                                    

Happy Reading😊

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Sepatu Ando⛸️
Pulang sekolah latihan sama gue!
Read.

Givea mendengus sebal ketika membaca isi pesan itu. Tanpa berniat membalasnya, Givea kembali mengantongi ponselnya.

Masih pagi loh ini padahal?

Givea melemparkan tas dan buku yang sempat ia pegang di atas mejanya dengan asal, Givea duduk di kursi menggerutu, beruntung kedua sahabatnya itu sedang tidak ada di kelas. Entah kemana perginya, namun Givea menebaknya di toilet.

"Kenapa harus nanti coba? kenapa nggak besok ajasih, mager banget gue," gumam Givea berkomentar tak suka sembari mendelosorkan kepalanya di atas meja.

"HAI GOOD MORNING!"

Givea menutup telinganya refleks, selalu ada saja syaiton yang mengganggu ketenangannya, tidak bisakah sahabatnya itu membiarkan jiwa kemagerannya beristirahat sebentar?

"Suara lo cempreng plus fals, gausah di kenceng-kencengin, budeg kuping gue!" omel Givea melirik sekilas Farah yang masih berdiri.

"Nah bener tuh," timpal Dinda menyetujui.

"Jahat banget heran, ngatain sahabat sendiri gitu amat," balas Farah menggerutu.

Givea memutar bola matanya malas "Dari mana aja lo berdua? Kenapa baru berangkat?" tanyanya dengan mata memicing.

"Dari akhirat," balas Farah sebal.

"Amin." Givea meraup wajahnya mengaminkan ucapan Farah barusan.

Farah langsung mencubit lengan Givea lumayan keras "Anjir lo emang bener-bener ya! mulut lo lucknut banget deh, jadi pengen gue uleg,"

"Sebelum lo nguleg mulut gue, palingan gue duluan yang motong tangan lo!" balas Givea santai namun mampu membuat Farah bergidik ngeri.

"Ck, Ck, bener-bener sweet but psycho." Rizal berdecak sembari berjalan melewati mereka bertiga.

"Ngikut aja lo upil unta!" balas Farah mendengus sebal.

Rizal menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Farah mendelik "Bilang apa lo barusan?"

"Upil unta, kenapa emang?"

Hidung Rizal kembang kempis tanda cowok itu menahan kesal "Oke upil unta masih mending," gumamnya menarik napas pelan "Daripada kuntilanak, yekan?"

Farah langsung melotot tak terima ketika Rizal mengatainya 'kuntilanak' barusan. Memangnya Rizal pikir, ia mirip dengan makhluk bermuka pucat itu apa? Sungguh kesabarannya benar-benar diuji.

"LO--"

"Udah stop! Gausah ribut disini! Gue capek denger keributan kalian terus tiap hari!" bentak Givea memotong ucapan Farah dengan napas memburu.

Givea langsung bangkit berdiri dari kursi dan berjalan keluar kelas. Sedangkan ketiga orang itu menatap punggung Givea dengan tatapan tak percaya.

"Kenapa dia?" tanya Rizal dengan tatapan sulit diartikan.

Farah mengedik acuh "PMS mungkin!"

"Gue yakin ini pasti ada apa-apa," gumam Dinda pelan namun masih bisa di dengar oleh mereka berdua.

*****

Givea duduk termenung di taman belakang sekolah, ia memikirkan dirinya sendiri, Givea bingung mengapa akhir-akhir ini ia jadi emosian? moodnya juga lebih sering menurun, sebenarnya ia kenapa?

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang