Part 28 : Sebuah keputusan

5.1K 292 50
                                    

Happy Reading😊

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Vin Vin lo harus liat ini" teriak Romli heboh sambil kocar-kacir membawa hp-nya memasuki kelas.

Gavin yang sedang bersantai di kursinya menatap Romli dengan terheran-heran.

"Apa?" bukan Gavin yang menjawab melainkan Deni yang bertanya sembari menaikkan sebelah alisnya.

Romli langsung berjalan menghampiri kedua sahabatnya dan menarik satu kursi untuk duduk di depan Deni.

"Gue punya dua berita menggemparkan tapi gue bingung harus cerita yang mana dulu" ucap Romli nyengir.

"Emang berita apaan sih?" kini gantian Gavin yang bersuara.

"Yang pertama itu menyangkut gue yang kedua menyangkut soal Gavin"

"Yaudah lo dulu aja, berita apa?" tanya Gavin jengah.

"Gue ditembak sama Farah" bisik Romli kecil agar penghuni kelas tidak mendengar.

"WHAT?" tanya Deni kaget sedangkan Gavin ikut melongo mendengarnya.

"Dan gue gatau gue harus seneng apa bingung" cicitnya.

"L-lo serius Rom?" tanya Deni memastikan.

"Sepuluh rius Den"

Deni meneguk ludahnya melihat ekspresi wajah Romli yang kebingungan.

"Ya udahlah terima aja anjing lagian lo kan juga suka sama Farah gausah kebanyakan gengsi" kata Gavin santai.

Romli menatap mata sahabatnya itu lekat "Tapi gue malu"

"Farah aja yang nembak lo ga malu masa lo yang ditembak yang ngerasa malu sih" cibir Deni memutar bola matanya malas.

"Ya bukannya gitu, gue cuman takut kalo Farah itu cuman ngeprank gue kan bisa ancur harga diri gue"

"Terus lo mau nolak gitu? bro harusnya lo bisa ngehargain perasaan cewek dong, coba lo pikir gimana hancurnya harga diri Farah kalo sampe lo nolak dia, itu yang harusnya lo pikirin jangan malah egois" jelas Deni menepuk-nepuk pundak Romli.

"Lagian tinggal nerima aja apa susahnya sih, udah sama-sama saling cinta juga" sahut Gavin membuat Romli meringis.

"Iya-iya yang sok pinter sama kisah cinta orang lain tapi bodoh sama kisah cintanya sendiri mah beda" sindir Romli seraya tertawa.

Gavin melotot dan menoleh menatap tajam Romli "Lo nyindir gue?"

Romli menggaruk tengkuknya "Enggak sih gue cuman khilap" kekehnya.

"Bangke lo Rom"

"Udah mending lo bales chat Farah dulu kasian dia pasti udah nungguin" ujar Deni menyuruh Romli.

Romli pun mengangguk dan mulai mengetikkan sesuatu di hp-nya sambil sesekali tersenyum kecil.

"Yang udah jadian mah rasanya beda ya sekarang" sindir Deni tertawa pelan.

"Makanya cepetan lo gercepin si Dinda ntar keburu diambil orang" sahut Gavin.

Romli mengangguk membenarkan "Iya nanti nangess"

"Bangsat lo berdua"

"Oh iya ngomong-ngomong berita kedua soal gue apa?" tanya Gavin kepada Romli.

Romli menepuk jidatnya "Ah iya lupa gue, sebenarnya berita ini sih bukan soal lo tapi soal seseorang yang mungkin bakal menyangkut perasaan lo" ucapnya yang membuat Gavin semakin penasaran.

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang