Part 27 : Gombalan Givea

3.9K 271 17
                                    

Happy Reading😊

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Givea melangkah memasuki area kantin, saat ini kebetulan sekali kelasnya sedang jam kosong makanya ia bisa bebas berkeliaran di luar kelas sampai kantin, jujur saja Givea tiba-tiba merasa lapar mungkin karena dari istirahat tadi perutnya sama sekali belum di isi saking sibuknya ia berbincang dengan Lina.

Givea melangkahkan kakinya sembari bersenandung kecil namun belum sempat dirinya masuk ke pintu seseorang sudah terlebih dulu menarik tangannya kencang membuat Givea terjungkal ke belakang dan Givea yang tidak siap ditarik pun kehilangan keseimbangan.

"Anjir bangsat" umpat Givea refleks karena tubuhnya hampir saja jatuh namun beruntung seseorang menahan punggungnya.

"Cewek dilarang ngomong kasar di sembarang tempat" bisik seseorang di telinga Givea membuat Givea mendongak dan menatap cowok itu dengan melotot.

"Elo" ucap Givea menatap tak percaya cowok di depannya yang ternyata adalah si sepatu Ando eh ralat maksudnya Vando.

"Lepasin" tegas Givea dan Vando pun melepaskan tangannya yang masih menahan punggung Givea.

"Ditolongin bukannya bilang makasih" cibir Vando pelan namun masih bisa di dengar oleh Givea.

"Sokken banget sih lo sama gue" balas Givea sewot.

"Siapa juga sih yang ga kenal sama lo cewek yang pernah ngejar-ngejar Gavin tapi sayag cintanya di tolak, kasian ya" ejeknya tertawa membuat Givea mengepalkan tangannya.

"Lo pikir lo siapa bisa ngehina gue seenaknya" ucap Givea tak terima.

Vando hanya mengedik acuh dan berjalan mendahului untuk memesan makanan.

"Heh gue belum selesai ngomong sialan" umpat Givea sambil mengekori Vando.

"Daripada ngoceh gajelas mendingan lo duduk" perintah Vando saat melihat Givea masih kocar-kacir mengikutinya sedangkan ia sudah duduk di salah satu kursi kantin.

"Tanpa lo suruh-suruh gue juga bakal duduk kali emangnya gue siapa? pembantu lo?" balas Givea sewot seraya mendudukkan pantatnya di kursi yang berseberangan dengan Vando.

"Lebih tepatnya sih gitu" balas Vando acuh membuat kekesalan Givea bertambah.

"Bangke lo tuh emang--"

"Apa?" potong Vando cepat dan mendongak menatap Givea dengan sebelah alis yang terangkat.

Karena kesal Givea pun menginjak kuat kaki Vando yang berada di bawah meja "Lo nyebelin banget sumpah"

"Anjir sakit bangsat kaki gue" umpat Vando meringis memegangi ujung kakinya yang masih terbalut sepatu putih.

Givea memutar bola matanya malas "Lebay"

Tak lama kemudian pesanan Vando pun datang, ternyata Vando memesan dua bakso dan dua jus lemon.

"Mending lo makan dulu tuh gue udah pesen dua mubazir kalo ga dimakan" ujar Vando memerintah dengan santai.

"Salah siapa pake mesenin gue segala, lo pikir gue miskin sampe gabisa pesen sendiri gitu?" tanya Givea menatap Vando sinis.

Vando mengernyit heran "Sejak kapan gue ngatain lo miskin?"

"Ya secara nggak langsung lo ngehina gue dan ngerendahin ekonomi gue" tegas Givea memperjelas.

Vando menghela nafasnya panjang "Heran gue sama cewek, kenapa gitu selalu nyalahin cowok padahal kan niat si cowok itu baik"

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang