1. Liontin Bulan

1K 85 3
                                    

26 Februari 2021.

Haihaii

Apa kabar?

Jangan lupa votmen:)

and.. Happy Reading

***

Bulan, gadis 17 tahun itu kini tengah merenung di kamar kost nya. Wajah nya menunduk dengan mata yang mengamati liontin bulan yang terdapat di sebuah gelang, gelang tersebut melingkar di pergelangan tangan mulusnya.

"Kangen Bintang," gumam nya.

Bulan mulai terisak saat mengingat Bintang- teman kecilnya. Bulir-bulir air mata Bulan mulai jatuh membasahi liontin yang berwarna emas itu, "Kamu dimana, Tang?"

Flashback On

10 Tahun yang lalu.

Hari ini adalah hari ulang tahun Bulan yang ke-7 tahun. Sebenarnya acara pesta ulang tahunnya tidak mewah, hanya saja ia mengundang sahabatnya-Bintang untuk tiup lilin bersama.

"Bintang, kita tiup lilin bersama ya?" tanya Bulan dan Bintang mengangguk dengan senyum gigi bolongnya.

"Satu, dua, tiga, huft" Ucap Bintang dan Bulan bersamaan, menghitung mundur waktu mereka meniup lilin.

"Yeay." Orang-orang yang hadir di acara tersebut tersenyum seraya memberikan ucapan-ucapan selamat untuk Bulan.

"Yeayyy, selamat ulang tahun, Bulan," ujar Bintang seraya meraba saku kemejanya dan memberikan satu buah gelang berliontin bulan sebagai hadiah.

Bulan menerima glang pemberian itu. "Wah bagus sekali, Bintang. Terimakasih ya."

Bintang mengangguk, ia mengenakan gelang itu di tangan kanan Bulan. Setelahnya mereka berpelukan layaknya teletubis.

"Ini aku beli sendiri loh gelangnya, aku nabung."

"Oh ya? Makasih banyak, Bintang. Bulan sayang Bintang." Dan pelukan itu kembali terjadi, "Bintang juga sayang sama Bulan."

Orang tua Bintang dan Bulan hanya terkekeh melihat hal tersebut. Bukan hal asing lagi bagi mereka saat melihat sepasang sahabat itu saling mengutarakan rasa sayang atau bahkan saling melemparkan perhatian ke satu sama lain.

·

Hari-hari setelah acara ulang tahun Bulan terlalui dengan biasa saja, semuanya berjalan normal. Keduanya sama-sama bermain dan saling mengunjungi satu sama lain.

Tapi beberapa hari setelahnya, Bulan mendapat kabar bahwa Bintang pindah keluar kota dadakan. Dan di saat itu pula Bulan menangis setiap hari karena kehilangan Bintang nya, kehilangan Bintang yang selalu menemaninya, sama seperti sekarang.

Flashback OFF

Bulan menghapus air dengan kasar, "Gue gak boleh gini," monolog nya yang mulai membereskan diri untuk bersiap berangkat ke sekolah. Bulan segera merapikan pakaiannya, ia mengecek kembali isi tas ransel nya.

Setelah dirasa cukup, Bulan berdiri dan memandangi foto kecil Bintang yang ia letakkan di atas meja belajar. Bukan hal baru lagi bagi Bulan untuk melakukan hal itu, karena itu sudah layaknya tradisi yang selalu Bulan lakukan sebelum berangkat ke sekolah.

~Sekolah

Bulan berdecak pelan saat menjumpai mahluk-manusia yang sangat dihindarinya setiap hari.

Patrick and SabitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang