Bintang menurut kalian itu?
Kabar gembira datang dari Bulan dan Bintang yang menjadi satu tim olimpiade, mereka berdua pulang dengan kemenangan yang ada di tangan. Membawa piagam serta nama baik bagi diri sendiri dan sekolahan.Kemenangan Bintang dan Bulan langsung tersebar luas seantero sekolah karena mereka berdua berhasil mewakili nama sekolah di kategori menang. Dan sesuai tradisi yang ada di sekolah, ketika siswa siswi ada yang berhasil membawa kemenangan dengan menyangkutkan nama sekolah, maka di hari Senin akan ditambahkan pengumuman disaat upacara tentang kemenangan itu.
Sama seperti sekarang. Dengan atribut seragam lengkap yang menempel di tubuh, Bintang dan Bulan berdiri di atas mimbar yang menghadap ke seluruh peserta upacara dengan membawa piagam yang mereka dapatkan.
Bapak kepala sekolah yang dihari ini menjadi pembina upacara mempersilakan kepada Bintang dan Bulan untuk mengucapkan sepatah dua patah kata.
Kali ini tidak banyak keluhan yang keluar dari bibir para peserta upacara dengan adanya pengumuman tambahan yang dapat menunda waktu untuk masuk ke kelas. Karena, yang ada di atas mimbar adalah dua idola sekolah. Namun tak ayal juga ada yang mendengus dalam hati, "Berita kemenangannya juga udah ke sebar luas kali di grup angkatan!"
"Ekhm." Bintang terlebih dahulu berdeham di depan mikrofon. Sedangkan Bulan hanya berniat diam, tak ingin mengucapkan sekata pun sesuai permintaan kepala sekolah.
"Selamat pagi, semua..." Bintang menyapa yang langsung dibalas jawaban sorakan dari peserta upacara.
Melihat Bintang yang sudah mau melanjutkan kalimatnya setelah menyapa, Bulan terlebih dahulu membisiki cowok itu. "Jaga image! Gak usah kegantengan lo di sini." Dan Bintang menoleh dengan cengiran lebar.
"Saya dan teman saya berdiri di atas sini ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kemenangan yang kita raih. Berucap terima kasih untuk semua yang telah mendukung serta memberikan kami pesan-pesan positif dan semangat. Terimakasih juga pada bapak ibu guru yang sudah memberi kami berdua kesempatan untuk bisa ikut olimpiade kali ini," ujar Bintang.
"Ada pesan untuk teman-teman yang lainnya gak agar bisa seperti kalian?" Bapak kepala sekolah kembali berucap.
Bintang berpikir sebentar, lalu ia mengangguk. Ia menyenggol lengan Bulan, mengisyaratkan agar gantian untuk berbicara. Namun, Bulan menggeleng dan mempersilahkan Bintang untuk memberikan pesan. Bintang mendengus, namun ia juga mengangguk mau.
"Em... Pokoknya, semangat belajar buat semuanya. Buat kakak, adik kelas maupun teman seangkatan... belajar itu gak merugikan kita, kok. Bisa buat bekal dewasa kelak. Coba, coba, dan coba. Kalau gagal usaha lagi, jangan menyerah, oke? Dan untuk teman-teman yang belum bisa menang kemarin... dibalik kegagalan pasti ada akhir yang memuaskan." Lagi-lagi Bintang mengucapkan deretan kalimat bijak.
Namun kali ini Bintang mendengus dalam hati, padahal gue sendiri gak minat sama olimpiade beginian.
Setelah itu keduanya turun dari mimbar dengan disambut tepuk tangan dan ucapan selamat dari seisi orang yang berdiri di lapangan. Hal itu membuat Bintang menyugarkan rambutnya kebelakang, berlagak keren dengan berjalan angkuh. Bulan yang melihatnya sampai mendengus ingin muntah.
"Heh itu Bintang temen gue!" teriak Juki dan Agas kencang, yang membuat beberapa orang mengumpat kepada mereka berdua.
Giliran nyontek sama kayak gini aja baru ngakuin gue teman....
***
Setelah upacara rutin hari Senin selesai, semua murid dipersilakan masuk ke dalam kelas untuk beristirahat selama 10 menit dan memulai pelajaran.
![](https://img.wattpad.com/cover/250894934-288-k72780.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Patrick and Sabit
Novela Juvenil[Follow dulu sebelum membaca] "Fiks, no debat. Lo pacar gue, Bulan Anastasia." "Heh, ngaco ya lo!!!" Bulan Anastasia, gadis cantik yang selama 10 tahun terakhir ini menyibukkan diri untuk mencari sahabat kecilnya. Hingga tak sadar jika sifatnya b...