cieee ketemu lagi kita
kamu tuh kaya lilin babi ngepet... hrs sama-sama dijaga 😫🙏🏻
***
Sesuai ajakan yang Bintang utarakan kemarin, hari ini setelah mereka berdua mengurus sertifikat milik masing-masing, Bintang dan Bulan langsung meninggalkan area sekolah.
Lumayan kalau kata Bintang, dapat hari libur gratis.
Padahal sebenarnya, ketentuan dari olimpiade saat itu memang menerapkan peraturan dua hari lomba jika peserta dari luar kota ada yang lolos ke babak final. Namun sayangnya, olimpiade selesai di hari itu juga, dan tanggal yang tercetak di sertifikat sudah disesuaikan.
Bulan mengerutkan dahi saat tak melihat adanya motor Bintang di area parkir motor siswa.
Bintang yang berada di sebelah gadis itu dapat memahami raut bingung yang Bulan tampakan, ia menjetikkan jarinya di depan wajah Bulan hingga gadis yang hari ini mengepang rambutnya itu menoleh dengan tatapan bertanya.
"Gue bawa mobil, sengaja biar nanti kalo hujan gak ribet," ucap Bintang memberi tahu.
Bulan jadi mengangguk paham, ia mengikuti majikannya itu dari belakang saat Bintang berjalan dahulu menuju ke mobilnya.
Bintang berhenti berjalan tepat di samping pintu sebelah kemudi, ia membukakan pintunya, dan mempersilahkan Bulan untuk masuk.
Bulan yang diperlakukan seperti itu mengerutkan dahinya geli. "Sok romantis lo," ucapnya meledek.
Setelah Bulan duduk di samping kursi kemudi, ia menepis tangan Bintang yang tadi stay di atas kepalanya—agar tak terbentur atap mobil, lalu memakai sabuk pengamannya.
Bintang yang diberi ledekan seperti itu terkekeh kecil. Sejujurnya ia bingung dengan tingkahnya sendiri, badannya seperti bergerak otomatis melakukan semuanya sendiri.
Bintang menutup pintu mobil bagian Bulan, lalu memutari mobil dan masuk ke bagian kemudi sendiri. Ia juga memakai sabuk pengamannya. Lalu Bintang mencolokkan kunci mobilnya, dan men-starternya.
"Udah siap belum?" tanya Bintang seraya menoleh ke gadis disebelahnya.
Bulan mengangguk, ia sedikit mengatur sandaran kursi mobil yang pas untuknya.
"Udah, lah. Lagian ngapain nanya gitu? Kayak naik motor aja," tambah Bulan.
"Ya gak apa-apa kali, Lan. Siapa tahu lo mau pakai lipstik dulu," ucap Bintang. Ia mengemudikan mobilnya keluar dari area parkir dan sekolah.
Bulan hanya meliriknya sekilas, ia bukan tipikal cewek yang harus dandan setiap ingin pergi.
Tin!
Bintang menurunkan kaca mobilnya dan sedikit membunyikan klakson mobilnya saat melewati pos satpam, bermaksud menyapa pak satpam.
"Oiy! Eh, iya, Tang!" balas pak satpam.
Ia tak perlu mencegat mobil Bintang karena tadi pagi sudah diberi tahu terlebih dahulu oleh pemuda itu. Tentunya Bintang memberi tahu dengan bukti yang ada, karena jika tidak, bisa-bisa pak satpam malah menuduhnya mengada-ada lagi.
Bintang mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, ia ingin menikmati perjalanan kali ini.
"Gue putar musik, ya?" tawar Bintang seraya melirik gadis di sebelahnya itu.
Bulan mengangguk setuju. Ia termasuk orang yang lebih suka menikmati sebuah perjalanan dengan ditemani sesuatu, bukan hanya diam memandangi jalan.
![](https://img.wattpad.com/cover/250894934-288-k72780.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Patrick and Sabit
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] "Fiks, no debat. Lo pacar gue, Bulan Anastasia." "Heh, ngaco ya lo!!!" Bulan Anastasia, gadis cantik yang selama 10 tahun terakhir ini menyibukkan diri untuk mencari sahabat kecilnya. Hingga tak sadar jika sifatnya b...