11. Teh Just Mine

169 49 3
                                    

jangan lupa votmen,

makasih kalau udah:)

Bulan yang baru selesai mandi menggosok-gosokkan rambutnya yang basah di handuk. Ia menunduk dan meraih ponselnya saat ada notifikasi pesan masuk. Bulan pun menghentikan aktivitas mengeringkan rambutnya. "Bintang," gumamnya membaca nama sang pengirim.

Bulan melangkah ke gantungan yang ada di dekat pintu, ia meletakkan handuknya di sana lalu naik ke atas kasur dengan pandangan serta kerutan dahi saat membaca pesan masuk itu.

Bintang: Lan

"Tumben make manggil nama dulu," gumam Bulan sekali lagi. Setelah itu ia mengetikkan jawaban.

Bulan: ?

Bintang: Siap-siap, gue jemput.

Dahi Bulan semakin berkerut. Seingatnya ia sedang tak ada janji dengan Bintang hari ini. Kecuali, seperti biasa, yaitu menemani dia latihan.

Bulan: Kemana?

Bintang: Tinggal ganti.

Bulan: Kemana dulu ege!

Bulan: Kalo lo ngajak gue ke party dan gue make piyama kan gak lucu.

Bintang: Ya gak ganti make piyama juga.

Bulan: Kemana dulu?

Bintang: Dinner.

Karena tak percaya dengan balasan yang dikirim oleh Bintang, Bulan mengucek matanya lalu membaca ulang pesan itu. "Kok masih sama, sih!"

Bulan kira, tadi matanya salah baca atau Bintang yang salah ketik. Tapi ternyata, Bintang tak mengirimkan pesan lagi setelah kata Dinner. Itu artinya, pesan itu memang benar. Bintang mengajaknya dinner!

Bulan: Kesambet lo?

Bintang: Ga.

Bulan: Terus?
Read

Bulan mendengus saat pesan itu hanya dibaca oleh Bintang. Ia sendiri tak mau berganti baju sesuai yang diperintahkan sebelum cowok itu menjelaskan sedetail-detail nya maksud untuk mengajaknya pergi.

5 menit Bulan menunggu balasan, namun pesannya belum dibalas juga. Ia mengangkat satu alisnya, mencoba tak menganggap serius pesan itu. Bulan berdiri, mengambil laptopnya dan kembali ke kasur. Setelah itu dia memutar drama kesukaannya dengan ditemani donat yang dia order saat jam istirahat di sekolah.

Bintang is calling...

Bulan menoleh saat handphonenya berdering. Ia meraihnya dan menekan tombol merah di layar lalu meletakkan di sebelahnya lagi.

Sebel gak sih pas lagi asik nonton malah di ganggu gitu?

Namun lagi, Bintang kembali menghubunginya. Dengan raut wajah tak bersahabat, Bulan menerima panggilan itu dan mempause drama nya.

"Kenapa lagi, sih?!" Bulan memulai obrolan di telepon.

"Lo udah siap belom?" tanya Bintang di seberang sana.

"Siap apa?"

"Siap-siap buat dinner lah."

"Gak. Gue lagi ngedrakor... Jangan ganggu gue!"

"Tapi gue udah di depan gerbang kost lo."

"H-hah?"

"Gue udah di luar. Sepuluh menit, gue tunggu."

Patrick and SabitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang