(43)EMPAT PULUH TIGA

2.3K 94 6
                                    

Kadang, menangis bukanlah tanda kelemahan. Tapi tentang kejujuran hati, karena tak adanya kata-kata yang mampu mewakili.

***
Vote nyaa dong jgn lupa yh!
Follow akun author

***

"mah,gimanah bang farel?"tanya cia yang baru saja datang bersama galang.

"lagi di tangani dokter sayang,tadi mamah abis jadi pendonor darah buat dia"ucap mila membuat cia sedikit lega.

"kamu gak sekolah?"cia memang tak memakai seragam sekolah hanya galang yang memakainya."enggak mah cia mau nungguin bang farel aja"

"lebih baik kamu sekolah dulu disini ada mamah sama papah kok"

Cia menggelengkan kepalanya"gak mau,cia disini aja boleh kan pah?"tanya cia.

Gio menghembuskan napasnya"iya gapapa"

Lagi pula sekolah itukan miliknya jadi santai saja."kalo gitu galang berangkat sekolah dulu ya om,tante"

"iyaa hati-hati dijalan yah"upa mila galang hanya menganggukan kepalanya.

"aku berangkat ya cia,pulang sekolah aku kesini lagi"pamit galang ke cia.

"okeyy,kamu hati-hati"

"cia boleh masuk kan mah?"tanya cia."nanti dulu sayang harus satu-satu"

"kan belum ada yang masuk mah"

Mila tersenyum dan menjawab"ada qila didalam"

"lho,qila gak pulang?"mila hanya menggelengkan kepalanya.

Sedangkan didalam ruangan qila duduk disamping farel yang diam tak bergerak.kondisi qila masih seperti semalam rambutnya masih sangat berantakan begitu juga pakaiannya.

Memar dipipi juga masih terlihat,"kak farel,maafin qila yah.qila banyak salah sama kak farel,qila mohon kak farel bangun"ucap qila sambil memegang tangan farel.

"tau gak kak,qila mau ngomong sesuatu sama kak farel.qila mau bilang kalo qila masih sayang sama kak farel.hehehe qila malu deh"

Qila menghebuskan napasnya"maaf qila gak dengerin kata-kata kak farel,maaf udah buat hati kak farel hancur gara-gara qila.kalo kak farel mau salahin orang,salahin qila aja.disini yang pantes disalahin tuh qila"

"ohh iyaa qila lupa bilang makasih,makasih ya kak udah nolongin orang kaya qila,padahal kan qila jahat sama kak farel"

Qila mencium tangan farel yang terasa dingin dan terdapat imfusan"qila mohon,kak farel bangun qila kangen sama kak farel hiks.."

Qila menghapus air mata yang tiba-tiba turun,"yaudah deh kak,qila doain semoga kak farel cepet sembuh.kalo gitu qila keluar dulu ya kak"

Qila berdiri dan melangkah keluar,"udah selesai qil?"

"u—udah om,makasih udah kasih qila ketemu kak farel"

"lo semalem gak pulang qil?"tanya cia yang menatap qila prihatin,qila nampak tidak sehat.

"e—engak cia"ucap qila menunduk,dia takut berbicara dengan cia karena dia lah penyebab semua ini.

AQILA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang