" Lucu aja ngelihat orang yang lagi cemburu kayak gini"Selamat membaca
Shani Pov
Aku sedang sibuk memperhatikan orang-orang yang sedang bersorak menyerukan nama Anin yang sedang bermain basket bersama teamnya.
Posisiku sekarang ada di koridor, lebih tepatnya duduk disalah satu bangku disana.
Walaupun jaraknya lumayan dari lapangan tapi aku bisa melihat jelas semua yang terjadi di lapangan.
Para siswi duduk dipinggir lapangan sambil terus bersorak.
Mataku menajam saat melihat sosok yang tengah duduk diantara para siswi yang tengah bersorak tersebut.
"Woii ngelihatin apaan sih serius banget?" ucap Feni yang tiba-tiba saja duduk disampingku.
"Ck bisa nggak kalo dateng tuh gausah ngagetin?"
"Ck lebay amat loe biasanya juga dikagetin lebih parah dari ini gak masalah" jawabnya sambil menguyah permen karet.
Aku tak peduli dengan ucapannya karna kini aku masih fokus melihat seseorang yang kuyakinu adalah Gracia"Tadi Gracia nitip ini buat loe, dia katanya mau nonton pertandingan basket itu tuh" ucapnya sambil memberikan kue red velvet berukuran kecil.
Ternyata benar dugaanku, berarti gadis yang ada disana itu Gracia.
"Gue gak mau terima" jawabku tanpa mengambil kue yang masih di pegang Feni.
"Kenapa loe lagi diet makan manis?" tebaknya yang seratus persen salah.
"Bilang ke dia kalo mau ngasih gausah minta tolong orang lain"
"Biar dia yang ngasih kue itu sendiri" ucapku lagi dan membuatnya tertawa.
"Kenapa loe? Gila?" tanyaku sambil menaikkan alis sebelah.
" Lucu aja ngelihat orang yang lagi cemburu kayak gini" ucapnya yang kini masih tertawa.
"Gue tau loe cemburu kan karna Gracia lebih milih nonton pertandingannya Anin dari pada ngasih ini ke loe?" ucapnya lagi.
"Bentar ya kanjeng ratu gue mau telfon dulu pacar loe" ucapnya lagi namun tak kujawab.
Feni mengambil Hp nya lalu menelfon seseorang.
"Halo Gree loe kesini cepetan pacar loe gak mau nerima kue nya nih"
"...."
"Iyahh, loe lihat kebelakang deh gue sama Shani ada dibelakang loe"
Aku bisa melihat Gracia menengok ke arah ku dan Feni.
"...."
"Iya makanya buruan"
Feni pun mematikan telfonnya dan menyimpannya disaku seperti semula.
Aku melihat Gracia berjalan kearah kami duduk.
Saat Gracia sudah mulai mendekat Feni pun beranjak pergi, meninggalkan kue red velvet tersebut di bangku tempat ku duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Liltle Unguable ( Pending)
RandomShania Gracia. Gadis mungil berpipi sedikit cabi berusia 15 tahun, hidung mancung dan rambut diatas pinggang gadis yang selalu mendapatkan apa yang dia mau, gadis yang sangat ceria dimata orang sekitar. Ratu Vieeny Fitrilya. Gadis karismatik denga...