Chapter 18

1.3K 98 15
                                    

Shani Pov

Menonton Tv memang menyenangkan dan sekarang aku sedang asyik menonton sebuah sinetron.
Tepat disebelah kiriku ada Kak Vienny yang sedang memakan kue buatannya sendiri, sedangkan sebelah kiriku ada Gracia yang menyandarkan kepalanya di pundakku.

Tepat dua jam lalu Gracia membujukku untuk tidak marah lagi dengannya, memang benar yang menciumnya itu Anin tapi tetap saja aku cemburu. Dia selalu saja membuatku luluh dalam keadaan apapun

Lihatlah sekarang betapa manjanya dia, menyenderkan kepalanya dibahuku dengan tangan melingkar diperutku.

Dan soal hubungan kami aku sudah memberi tau kak Vieeny tadi, dia tak melarang hubungan kita karna dia tahu bahwa kita hanya saudara tiri dan satu alasan lain tentunya.

"Dek kakak mau pergi deh kayaknya" ucap kak Vieeny melihat ke arahku dan Gracia secara bergantian.

"Pergi kemana kak?" tanyaku penasaran.

"Iyah pergi kemana kak?" sahut Gracia yang kini langsung duduk biasa.

"Emmm pergi sama Lidya dek, biasa mau jalan-jalan" jawab kak Vienny sambil nyengir.

"Oalah kalo gitu hati-hati yah kak nanti" ucap Gracia sambil mendongak ke arah kak Vienny yang sedang berdiri.

"Nanti kak Lidya kesini kan kak?" tanyaku.

"Iyah kenapa emang?" jawab kak Vieeny sambil minum jus yang ada di meja.

"Mau tanya sama kak Lidya gimana caranya biar selalu sabar ngadepin pacar yang suka bikin CEMBURU" ucapku dengan menekan kata cemburu sedangkan Gracia kini tengah melihatku dengan ekspresi yang entah mengapa membuatku ingin terkekeh saat melihatnya.

"Udah deh mending kak Vienny siap-siap deh ambil tas terus buruan nunggu di depan jangan ladenin omongan ci Shani" sahut Gracia dan membuat kak Vienny tertawa mendengarnya.

SKIP*

"Ge kamu mau rasa apa?" tanyaku yang kini sedang memilih eskrim yang tersimpan di frezzer yang berada di dapur.

"Rasa cinta kamu aja" jawahnya sambil memelukku dari belakang. Aku hanya tertawa mendengar jawabannya.
Akupun memilih mengambil eskrim rasa coklat.

Aku membalikkan badanku dan Gracia melepaskan pelukannya.

"Mau aku suapin?" tanyaku dan dia mengangguk mantab.

Aku tersenyum saat melihatnya sedang menikmati eskrim. Aku hanya menyuapinya sebentar sebelum dia yang mengambil alih eskrim tersebut untuk menyuapiku juga

"Ci duduk yuk aku capek berdiri mulu" ucapnya sambil menarikku.

Akupun akhirnya duduk di sofa dengan Gracia dan masih menikmati eskrim coklat.
Setelah beberapa saat eskrim tersebut habis dan kini aku melihat Gracia yang mulutnya belepotan.

"Gee" ucapku sambil mengusap bibirnya yang terkena noda eskrim.

Mataku tertuju pada bibir pink yang membuatku tak berkedip saat ini.
Aku memberanikan diri untuk memajukan wajahku, kulihat dia mulai memejamkan matanya. Aku yang merasa mendapat ijin pun mulai memiringkan wajahku, hidung kami bersentuhan dan ...

*Kasih andai anganku bersuara ia kan bernyanyi*
Suara dering ponsel milik Gracia membuatnya reflek membuka mata dan menoleh ke arah ponsel yang ada di meja.

"Ck" decakku karna kesal, akupun ikut melihat ke layar HP untuk mengetahuin siapa yang menelfon dan ternyata di ponselnya tertera nama *Bunbun💖* dengan emot love membuatku semakin kesal.

My Liltle Unguable ( Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang