BAGIAN 42

553 42 4
                                    

happy reading my readers
________________________

Segera arelia turun dari taksi yang ia tumpangi, meneguk ludah kasar, ia baca lagi alamat yang di berikan orang misterius itu.

Di depannya ada hutan yang cukup lebat, tengah malam seperti ini membuat hutan tersebut semakin tampak menyeramkan.

+62---
Online

Gua udah sampe di hutannya! Lu bawa Ade gua kemana!

Selow Ade lu aman sama gua untuk saat ini ya, kalo lu ga sampe sini secepatnya tamat riwayat Ade lu sekarang juga!

Jangan lu macem-macemin Ade gua ya! Ini tempatnya di mana WOY!

Lu ikutin aja jalannya nanti kalau lu dah nemuin gubuk tua gua di sini, cepat! Kalau ga, habis ade lu!

Arelia di buat kesal dengan orang itu, tanpa banyak pikir segera ia memasuki hutan tersebut dengan pencahayaan seadanya yakni senter hp nya.

Pelan-pelan arelia menelusuri jalanan setapak itu tak mudah! ia sering tersandung batu maupun ranting di jalannya.

"Apa tu!" Arelia di buat kaget dengan suara semak-semak yang bergerak dan ranting yang seperti terinjak.

"Anjim kelinci ternyata" arelia bernafas lega, segera ia lanjut berjalan.

"Demi Adel ini, aduh mana gelap banyak nyamuk lagi, gua harus semangat demi Adel gua siap dah di keroyok nyamuk begini" gerutu an arelia.

"Ini nih Keknya tempatnya, haduh mana nyeremin lagi, ihh serem Tante Kunti Jan ganggu arel ya"

Malah ngelawak ni bocah.

"Kok tiba-tiba merinding ya, ampun bang jago eits salah ampun Tante Kunti" gumam arelia, segera arelia berjalan menuju gubuk di depannya.

"Gua ketok kaga ya? Goblok Lu rel kalau mau bertamu ya ketok lah ini kan mau nyelamatin si Adel" ucap arelia pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba dari samping gubuk tersebut muncul dua orang pria yang berbadan besar dan cukup menyeramkan.

"Siapa kalian?" ucap arelia dengan bergetar karna ketakutan.

"Hahaha ternyata orangnya burik kaga cantik dasar jelek!" Ucap pria yang berbadan besar yang berkepala gundul.

"Santai bro burik-burik begini penghasil uang buat kita hahahaha" ucap pria yang satunya dengan rambut atas di kucir ke belakang.

"Di mana Ade ku!" Sentak arelia dengan tegas dia tak suka bertele-tele untuk meladeni mereka yang tak ada gunanya.

"Tenang nona Ade mu aman kok, tapi ya itu, karna dia memberontak jadi ada sedikit luka pada tubuh mulusnya hahaha" jelas pria gundul dengan tawa lebarnya, kemasukan lalat meninggoy biar tau rasa!

"Kamu!" Arelia mengangkat tangannya hendak menggeplak si kepala botak tapi di tahan oleh temannya yang berambut kuncir setengah itu, tangannya di remas kasar hingga arelia meringis.

"Jangan main-main ya kamu!"

Segera arelia di tarik dan di dorong oleh pria berkucir itu, di dorongnya masuk dengan kasar hingga arelia tersungkur di bawah lantai semen bercampur pasir yang kotor itu.

RelKan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang