BAGIAN 22

559 47 0
                                    

Happy reading my readers
________________________

Seperti yang di bisikkan arkan pada arelia tadi bahwa sepulang sekolah ia akan mengajak arelia jalan.

Dan disinilah mereka sekarang, duduk berhadapan di sebuah kafee yang berada di dekat sekolah mereka.

"Emh, li lo mau pesen apa?" tanya arkan pada arelia.

"Samain aja" senyum arelia sejak tadi tak pernah luntur seakan ada perekat yang membuat mulutnya terus tertarik.

"Oh oke mbak saya pesen ayam crispynya dua ama green teanya dua ya"

"Iyah ditunggu ya" ucap pelayan tersebut dan dibalas anggukan oleh arkan.

"Li?"

"Eh, lo manggil gua apa?" ucap arelia seakan sadar dari lamunannya.

"Iyah li, lia bolehkan? Biar beda gitu arelia ama arel udah biasa, lia? Belum adakan? buat panggilan kesayangan gitu" ucap arkan menggoda arelia dan berhasil pipi arelia pun memerah dan tersenyum malu.

"Apaan sih kan"

"Cie...blushing"

"Awh sakit ko di cubit si pipi gua" ucap arelia dengan memanyunkan bibirnya.

"Hahahaha ternyata lo lucu juga ya"

"Apa si" arelia malu-malu.

"Ini mas mba, pesanannya"

"Makasi"

Mereka berdua pun memakan pesanan yang di antar oleh pelayan tadi.

'Drt....drt...
Ponsel arelia bergetar dan ia langsung mengangkatnya

"Hallo"

"-----"

"Ha! Tunggu ma arel ke sana"

"-----"

"Iya, wa'alaikumsalam"

"Kenapa rel?"

"Ah mama gua telepon katanya ada urusan genting nih. Oh ya gua cabut duluan ya sorry nih"

"Iyh ga papa ko"

Arelia pun pergi meninggalkan arkan didalam kafee dan menuju kediaman mamanya.

"Apasi kan ko lo sebel di tinggal cewek buluk itu. Jangan bilang gua suka beneran ama tu cewek buluk. Ihh ga banget!" gumam arkan dan melangkah pergi meninggalkan kafee tersebut.

Arelia telah sampai di kediaman 'santosa' kediaman keluarga angkatnya. Didalam terdengar banyak triakan dan tangisan.

Arelia langsung masuk kedalam rumah tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Assalamu'alaikum" salam arelia saat memasuki rumah.

"Mommy" teriak rosa langsung memeluk erat arelia dengan wajah yang di banjiri air mata.

"Ada apa ini" tanya arelia.

"Nak, mereka mengaku bahwa mereka keluarga rosa" jelas ilham.

Arelia langsung memasang wajah datar "ikut saya!" ucap arelia tegas."rosa, kamu disini dulu sama nenek ya, papa ama abang ikut aurel" perlahan arelia pergi menuju ruang pribadinya.

Mereka duduk di sofa yang tersedia"jadi apa maksud kalian datang kemari" tanya langsung arelia tanpa basa basi terlebih dahulu.

"Kami sadar apa yang telah kami perbuat terhadap buah hati kami saat itu kami sangat lah bodoh bisa membuangnya di panti asuhan tanpa belas kasih. Dan dengan bodohnya kami baru menyadari dan menyesal saat ini" ucap lelaki yang mengaku sebagai ayah biologis dari rosa.

RelKan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang