BAGIAN 23

509 41 0
                                    

Happy reading my readers
________________________

Dor!' dor!' brak!' brak!'

Arelia terbangun dari tidur nyenyaknya karena mendengar gedoran pintu kamarnya yang amat keras.

"Akhhhh" ringis arelia saat menegakkan tubuhnya ia baru menyadari semalaman ia tertidur dengan posisi duduk alhasil tubuhnya pegal-pegal.

Arelia segera berdiri menghampiri pintunya sebelum jebol karna gedoran itu "iya del" tanya arelia ternyata adelia orang yang kurang kerjaan itu. Pagi-pagi sudah buat keributan.

"Mana tugas gua hah!!" ahhh ya tugas adelia untung saja arelia sudah mengerjakannya sebelum ia tertidur semalam.

"Oh iya del kaka ambil in dulu"

"Hm" arelia berjalan menghampiri adelia dan memberikan tugasnya."ini del udah kaka kerjain tugasnya"

"Okey oh ya lo di suruh bersih-bersih rumah sebelum itu buatin gua ama ibu makan. Emang sih gua rada males dan ga selera makan masakan lu tapi mau gimana lagi ibu ama gua males masak" ucap adelia dengan sinis dan pergi meninggalkan arelia.

Arelia menghela napas kasar. Pastinya nanti ia akan terlambat masuk sekolah mana ini jamnya mepet lagi.

Arelia dengan secepat kilat membersihkan rumahnya yang amat sangat kotor lalu mandi ahhh ini mah bisa di katakan mandi bebek karna hanya butuh 6 menit untuk selesai mandi kemudian ia bergegas turun lalu masak sarapan untuk adel dan ibunya.

Arelia menyiapkan hidangan diatas meja tak lama ibu dan adel keluar kamar dan duduk di meja makan.

"Oh ya rel saat bi minah saya pecat kamu yang menggantikannya" ucap cahaya tegas dan terselip nada sinis.

"Tapi--"

"Ga ada bantahan"

"Sukurin" adelia tersenyum sinis.

"Emm iya bu" ucap arelia pasrah mau bagaimana lagi melawan pun tak percuma.

"Masalah ayah mu itu akan jadi urusan saya enak saja manjain anak buruk rupa macam kamu yang bisanya cuma malu-maluin keluarga aja" cahaya berucap tanpa perasaan.

Arelia menghela napas sabar, sabar ingat rel dia ibu kamu jangan mengumpat DOSA!!.

"iya bu arel paham"

"Bagus"

"Sayang yang bener ya sekolahnya oh ya ini bekalnya, buruan gih keburu telat" ucap cahaya pada adelia dengan lembut.

"Iya buk" adelia segera mencium tangan ibunya dan di balas sebuah kecupan dari cahaya.

Arelia melihat interaksi mereka "emh buk arel pergi duluan ya"

"Hem" sahut cahaya datar dan mengabaikan uluran tangan arelia.

Perlahan arelia menurunkan tangannya dan menghampiri adelia yang akan memasuki mobil "emh dek kaka boleh nebeng ga?" tanya arelia dengan wajah memelas kalau bukan karna hampir telat ia pun tak sudi nebeng adelia.

"Apa si lo biasanya juga naik angkot ini gegayaan mau naik mobil mana sudi gua" ucap adelia dengan ketus lalu memasuki mobil "ayo pak" ucap adelia pada sang supir pribadi.

Arelia sudah tau pasti ia akan di tolak kalau aja ada ayahnya pasti ia akan minta di antar ayah tercintanya arelia jadi kangen ayahnya itu.

Arelia menepuk dahinya"mampus gua telat ini mah kalo melamun teros" arelia pun langsung berlari sekuat renaga hingga menemukan angkutan umum.

Arelia turun dari angkot di halte lalu melirik jam tangannya "astaga!! 5 menit lagi anjir mampus gua!!" arelia pun berlari dengan kencang.

Pyar!''

RelKan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang