Happy reading my readers
________________________LONDON, INGGRIS
Seperti yang di ucapkan rey di rumah sakit yang ada di Indonesia kemarin, Arelia di bawa ke luar negeri tepatnya di london, Inggris.
Sudah genap 5 hari Arelia di rawat, akan tetapi tetap tak ada kemajuan, tubuhnya tetap terbaring lemah dengan mata tertutup.
Keluarga arelia sepakat pindah ke London sampai waktu yang tak di perkirakan.
"Nak bangun, ibu yakin kamu kuat, sadar lah nak kami di sini menunggu mu" dengan erat cahaya menggenggam tangan arelia yang lemas.
"Tante sebaiknya Anda makan siang terlebih dahulu" pinta rey yang kebetulan hari ini jadwal tunggunya.
Cahaya bangkit dari bangku yang ia duduki "ah iya, Tante titip arel ya" ucap cahaya yang di angguki rey.
"Adel kamu mau ikut ibuk makan ga?" Tanya cahaya pada Adelia yang duduk di sofa ruang inap dan memainkan ponselnya.
Adelia menggeleng "ga ah buk adel masih kenyang, nanti aja makannya" jawab Adel.
Cahaya pun meninggalkan ruang inap tersebut dan pergi menuju kantin rumah sakit.
"Adek Abang kapan bangun, katanya mau bantu Abang ngurus perusahaan sama usaha yang lain, Abang kangen kamu loh dek"
"Kemarin Rosa nanyain kamu dimana, tapi kita bohong kalau kamu sibuk, kita ga mau kalau Rosa sedih"
"Dek Abang pingin jahilin kamu nih, mana adek Abang yang crewet kok diem Mulu sih"
Rey terus berceloteh berbicara sendiri, Adelia menutup ponselnya ia melihat bagaimana perilaku rey pada arelia.
Dalam hati dia merasa iri dengan kakanya, ahhh apa yang di pikirkan Adel ini, sudah cukup hanya karna rasa iri ia hancurkan tali persaudaraannya, ia tak ingin mengulanginya lagi.
"Ka arel pasti kuat kok, emh...."
"Panggil Abang rey aja" pinta Reyhan.
Adelia mengangguk "ka arel pasti kuat kok bang rey, Adel yakin itu. Dalam sehari-hari yang ka arel lewatin yang penuh kekerasan itu ka arel kuat, Adel yakin kalau kalo kali ini ka arel juga kuat" yakin Adel.
Rey mengangguk "pasti! Abang juga yakin kalau urel kuat, walaupun air mata terus membasahi pipinya tapi adik manis Abang tetap tegar dan dia yakin kalau dia bisa menjalani tiap hari-hari yang dia lalui" rey melihat arelia dengan bangga.
Adelia menghampiri Reyhan dan arelia, di elusnya pundak arelia "bodohnya aku yang dulu terus membenci ka arel, aku mementingkan para teman yang mengkhianati ku, teman-teman yang aku sayangi yang ku kira mereka juga menyayangi ku ternyata itu cuman topeng belaka, aku tak menyadari bahwa ada rasa sayang yang tulus yang di berikan pada ku, yakni rasa sayang dari ka arel, ka arel yang selalu menyayangi ku membela ku, selalu memperdulikan ku, aku bodoh bang bisa-bisanya membenci ka arel hanya rasa iri dan juga fisik"
Rey menghampiri Adelia di peluknya Adelia dengan erat "tak apa, tak ada orang yang sempurna di dunia ini, Abang pun pernah berbuat kesalahan, yang terpenting kamu sudah menyadari kesalahan itu dan memperbaikinya" di usapnya pipi chabi Adelia yang basah karna air mata.
"Abang, apa Adel boleh anggap Abang rey seperti Abang Adel? kaya ka arel yang selalu melindungi dan menyayangi Adel?" Tanya Adelia dengan mata bersitatap dengan rey.
Rey mengangguk "pasti, kamu adek Abang seperti arelia, kalian Ade manis Abang yang akan selalu Abang sayang dan pastinya selalu Abang lindungi, Abang sudah gagal melindungi arelia dan Abang ga akan mengulanginya lagi, Abang sayang kalian, cepat bangun urelnya Abang kami merindukanmu, kita akan berkumpul kembali seperti dulu" ucap Rey dengan serak karna menahan tangis.
![](https://img.wattpad.com/cover/182358211-288-k588541.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RelKan [COMPLETED]
Teen Fiction"arel bukan Monster, arel juga bukan kuman, arel Sama kok kaya kalian, jangan benci arel" Dengan wajah yang buruk rupa arelia di haruskan untuk menjadi kuat, di luaran sana banyak orang yang membencinya, selalu menghujatnya. Bahkan keluarganya, oran...