Happy reading my readers
________________________Pada dasarnya tak akan ada yang namanya seorang ibu membenci anak yang di lahirkannya sendiri, dengan susah payah ia lahir kan.
Dengan peluh yang mengalir, nyawa yang di taruh kan itu semua semata-mata hanya untuk buah hati mereka.
Bagaimana pun kondisi fisik maupun kekurangan anaknya mereka akan berjuang apa pun caranya untuk anak tercinta mereka.
Begitu juga dengan cahaya bagaimana pun juga dia seorang ibu, sejahat-jahatnya ia dengan arelia tapi ia masih mempunyai sisi keibuan dan rasa sayang.
Setiap keheningan malam ia menangis tertahan ia merasa gagal menjadi seorang ibu.
Cahaya tak membenci arelia hanya saja ia kecewa, kecewa dengan apa yang ia alami ia mengira bahwa arelia anak si brengsek itu dan cahaya membenci fakta itu.
Dengan tangan bergetar menutup mulut tak percaya "a-apa tak mungkin arelia, arelia anak kita mas" ucap cahaya dengan tangis yang ia keluarkan.
Dan apa ini? fakta yang baru ia jumpai ternyata anak yang selama ini ia caci maki ia sakiti lahir maupun batin dia anaknya dan juga sang suami tercinta.
"Ya dia anak ku dan juga anak mu" ucap tegas Antoni.
"A-aku bagaimana ini, mas! Apa yang harus ku lakukan? a-aku gagal menjadi seorang ibu" cahaya linglung ia bingung sendiri ia amat sangat merasa bersalah, apa yang harus ia perbuat.
Cahaya memukuli mulut dan kepalanya sendiri ia juga memukulkan tangannya ke tembok rumah sakit.
Kepala itu, kepala yang terus memikirkan tentang kebencian pada anaknya mulutnya, mulut yang terus berucap kasar mencaci maki anaknya kedua tangannya, tangan yang suka menjambak rambut arelia yang suka menampar pipi, memukuli anaknya.
"Bodoh, bodoh kamu cahaya bodoh!" Ucap cahaya terus-terusan dengan kepala yang ia benturkan pada dinding RS pelan.
Andi yang di beri isyarat kaka iparnya pun menghampiri Antoni lalu membantu Antoni menuruni kasur dan di letakkan pada kursi rodanya.
Perlahan Antoni mendorong kursi rodanya hingga ia berada di tepat samping cahaya.
Antoni menggenggam erat tangan dingin cahaya seakan ia memberi kekuatan di dalamnya. "Sudah semuanya sudah terjadi percuma kita menyesali waktu tak akan bisa terulang" ucap Antoni pelan.
Antoni pun sama, merasa kecewa dengan dirinya sendiri dulu saat susah ia amat sangat menyayangi arelia tapi setelah usahanya mulai membangkit dan berdiri tegak ia menjadi ikut membenci arelia ia merasa bahwa arelia akan membuatnya malu dengan kondisi wajah yang aneh itu.
Cahaya berjongkok di depan Antoni wajahnya ia letakkan pada lutut Antoni terus menangis "iya mas semuanya sudah terjadi dan waktu tak dapat terulang lagi semuanya hanya tinggal kata andai, andai dulu aku bisa menjaga diri, Andai aku tak egois, andai aku tak terus ingat akan masalalu, andai aku tak mengalami trauma, andai aku bisa menerima arelia dengan apapun keadaannya tapi kata andai itu tak akan bisa terwujudkan semuanya sudah terlewat"
"Yah semuanya hanya tinggal kata andai, andai dulu aku berterus terang dengan apa yang terjadi padamu dan tak memperdulikan trauma mu tapi aku tak ingin kehilangan mu aku tak ingin kau tersakiti".
"Cari arelia yah, cari sampai ketemu"
"Pasti"
Yah, mereka hanya dapat berlarut dalam kesedihan dan rasa penyesalan itu.
Indah dan semua keluarga yang mendengar semuanya hanya dapat terdiam membisu. di sebagian hati mereka pun ada rasa sedikit bersalah.
'apa pun yang terjadi aku tetap tak suka pada mu ka! Karna mu dulu ayah sangat menyayangi mu hingga melupakan ku' ucap batin Adelia.
KAMU SEDANG MEMBACA
RelKan [COMPLETED]
Jugendliteratur"arel bukan Monster, arel juga bukan kuman, arel Sama kok kaya kalian, jangan benci arel" Dengan wajah yang buruk rupa arelia di haruskan untuk menjadi kuat, di luaran sana banyak orang yang membencinya, selalu menghujatnya. Bahkan keluarganya, oran...