Ini nyeritain kisah mereka berdua tapi ceritanya dibuat kebelakang, ya..cerita sebelum mereka menikah gitu. Diprolog aku buat cerita mereka pas udah nikah tapi untuk part 1 sampe ending itu aku nyeritain perjalanan mereka dari SMP. Ngerti gak? Kalo gak ngerti dm aku aja. Hehehe
lutfi_agustiyani11
••••
"SAYANG PASANGIN AKU DASI."teriak seorang lelaki tampan yang sedang memegang dasi hitam miliknya.
Wanita yang sedang memasak di dapur mendengus kesal, ini masih pagi dan suaminya sudah teriak seperti dihutan sungguh membuatnya ingin em entahlah.
Pada akhirnya wanita itu menghampiri suaminya yang berada didalam kamar, saat sampai kekamar terlihatlah suaminya yang sedang memegang dasi kesayangannya.
"Ini tuh masih pagi, gausah teriak-teriak bisa gak sih."kesal Aqeela. Wanita itu Aqeela Aza Calista yang dua minggu lalu baru saja resmi menikah dengan Rayensyah Rassya Hidayah. Setelah melewati beberapa masalah dan rintangan dalam hubungan akhirnya mereka resmi menjadi pasangan suami istri.
"Gak bisa sayang."balas Rasya gemas sembari mengecup singkat bibir Aqeela. Aqeela mengambil alih dasi dan memasangkannya, Rasya dengan tangannya yang memeluk erat pinggang ramping sang istri.
"Udah, lepas aku mau lanjutin masak."Aqeela kesal bukannya melepaskan tapi Rasya malah mengeratkan pelukannya membuat dia kesulitan bernapas.
"Gamau yang"kekeh Rassya yang sekarang menyembunyikan wajahnya diceluk leher Aqeela yang membuat si empunya kegelian.
"Sesak"ucap Aqeela yang berusaha menghirup udara.
"Hehehe, maaf sayang."kekeh Rassya. mereka akhirnya berjalan beriringan menuju dapur.
Karena kasihan melihat Aqeela yang seperti kelelahan akhirnya Rasya membantu memotong-motong bahan makanan yang akan dimasak. Sementara ini Rassya belum menemukan asisten rumah tangga yang cocok, karena kebanyakan wanita-wanita yang masih muda, pasti Aqeela akan melarangnya mungkin dia cemburu Rassya akan tergoda.
Setelah makanan terhidang dimeja makan Aqeela dan Rasya-pun segera memakan dengan sesekali terdengar lelucon yang dibuat oleh Rassya yang receh.
"Kamu tau gak bedanya bulan sama kamu?."ucap Rassya yang mulai dengan gombalan recehnya, padahal gombalan Rassya selalu saja tak mempan untuk Aqeela.
"Apa si Sya jangan mulai deh, gak mempan."balas Aqeela ketus dan mengambil piring kotor Rassya dan dirinya menuju wastafel untuk dicuci.
"Loh kok gitu si yang, yaudah aku berangkat."kesal Rassya.
"Yaudah sana."ketus Aqeela lagi.
"Kok kamu gak nahan si!?"
"Kamu mau kerja masa aku nahan, sana cari uang."ucap Aqeela yang sekarang berbalik dan menyalimi tangan Rassya.
Rassya cemberut tapi pada akhirnya Aqeela mengantar Rassya menuju depan rumahnya, setelah mobil Rassya tidak terlihat lagi dari pandangannya. Aqeela segera masuk untuk membereskan rumahnya dan Rassya.
Dilain tempat Rassya terus saja mengumpat, masih lima menit perjalanan tapi dirinya selalu saja memikirkan Aqeela dirumah, takut-takut terjadi apa-apa dengan Aqeela. Sungguh bucin, memang dirinya sudah bucin dengan Aqeela semenjak kata putus yang diucapkannya pada Aqeela saat SMP dan sampai sekarang.
Drttt...Drttt..
Ponsel Aqeela berdering diatas meja tetanda ada yang meneleponnya. Di raihnya benda persegi panjang itu, nama Rassya tertera dilayar ponsel. Aqeela mendengus kesal pasti Rassya meneleponnya untuk hal yang tidak penting. Langsung saja ia menggeser tombol hijau.
"Apa Sya?"tanya Aqeela dengan sabar ini baru 20 menit tapi Rassya sudah mengganggunya.
"Kangen."ucap Rassya disebrang sana sambil senyum-senyum sendiri. Saat baru sampai dikantornya Rassya langsung saja menelepon Aqeela sebelum menghadiri meeting penting.
"Ini baru 20 menit Rassya."gemas Aqeela terkekeh kecil.
"Tapi aku kangen, aku pulang aja yah gak usah kerja sekalian."ucap Rassya semangat dengan jalan pikirannya yang sedikit.
"Gausah kerja ya?,"Aqeela diam sejenak."paling kamu tidur diluar."ancaman Aqeela selalu saja bisa membuat Rassya langsung tunduk.
"Ngancem mulu, gak asik. Yaudah deh aku mau meeting bentar lagi bay, love you."
"To"
Tut.
Aqeela tertawa pasti disebrang sana Rassya tengah kesal dengan jawabannya yang hanya singkat seperti tak membalas ungkapan cintanya.
Pukul 17.00 Rassya baru sampai di depan rumahnya, dengan semangat menggebu Rassya menari-nari memasuki rumahnya tak lupa senyum lebar terpasang dibibirnya.
"SAYANG AKU PULANG, PELUK DONG."teriak Rassya mengagetkan Aqeela yang sedang menonton film kesukaanya si bocah gundul. Aqeela mendengus, bukannya salam ini malah teriak-teriak.
Setelah sampai dihadapan Aqeela, Rassya langsung merentangkan tangannya didepan Aqeela tanda bahwa dia ingin segera dipeluk.
"Apa sii---Sya."
"Kamu mah gitu."Rassya langsung saja memeluk Aqeela dengan erat seakan Aqeela akan pergi darinya, padahal Aqeela masih ada di hadapannya saat ini.
"Rassya lepas, aku lagi nonton."
"Nonton apa si?."
"Buta ya mata kamu!?"
"Gak gitu, kan cuma basabasi."
"Udah basi!"
Perdebatan terus saja terjadi tapi mereka selalu berbaikan lagi seakan tak terjadi apa-apa. Sambil menonton tv Rassya memeluk tubuh Aqeela dari samping dan membenamkan wajahnya diceluk leher Aqeela sesekali menghirup wangi tubuh istrinya.
'Wangi banget istri gue, pengen gue kekepin mulu! hihihi.'
"Geli Sya."ucap Aqeela merasa geli.
"Qel, kamu masih inget kan pertemuan pertama kita?"tanya Rassya.
"Em ingetlah."balas Aqeela cepat.
"Gimana kalo kita bikin kisah dicerita ini, pasti banyak yang kepo."ucap Rassya lagi.
"Setuju, dimulai saat kita SMP dan sampe sekarang kan?."tanya Aqeela memastikan.
Rassya mengangguk."terutama pertemuan pertama kita."tambah Rassya.
"I love you baby."
"Love you to my husband."
Oke akhirnya prolog selesai jadi buat cerita selanjutnya part 1 sampai ending itu nyeritain saat mereka SMP dan sampai sekarang ya...
Vote dan komen jangan lupa.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Married |REVISI|
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ^keine Geschichten kopieren^ . . . Disaat memulai hubungan dalam adanya taruhan, apa hubungan itu akan berjalan mulus?, mungkin. Rayensyah Rassya Hidayah merasakan apa yang namanya penyesalan, penyesalan yang berawal darinya...