"Famous" - rorapo_

3.7K 738 88
                                    


FAMOUS

A short story by rorapo_


Tania duduk di pinggir lapangan, bertopang dagu dengan pandangan nyalang ke depan. Kedua sudut bibirnya melengkung tajam ke bawah, tampak iri dengan cewek-cewek yang sedang menari dengan pom-pomnya di tengah lapangan.

Ya, Tuhan! Tania pengen jadi salah satu anggota cheerleader juga.

Tania pengen jadi sorotan orang-orang, terutama kaum Adam yang tak sedetik pun membiarkan matanya berkedip. Apalagi di sana ada Joji, cowok yang ditaksir Tania sejak dia menginjakkan kakinya di SMA Cendekia setahun yang lalu.

Iri.

Dengki.

Pokoknya Tania iri dan dengki.

Setahun yang lalu, Tania juga pernah daftar jadi anggota cheerleader,  tetapi malah mendapat penolakan tajam dari Anara—ketua cheerleader yang terkenal di mana-mana berkat wajah cantik dan body goals-nya itu.

"Memangnya alasan saya ditolak karena apa, Kak?" tanya Tania pada saat itu.

Tania sadar betul jika gerakannya dalam melakukan cheerleader cukup mumpuni. Apalagi Tania pernah menjuarai lomba dance sewaktu SMP. Terus, kok Anara malah menolaknya?

Wajar, dong, kalo Tania pengen tahu jawabannya.

"Badan-badan kayak kamu nggak cocok, Dek, buat jadi anggota cheerleader." Dan itulah jawaban Anara, yang berhasil membuat Tania kebingungan sendiri.

Okay, Tania akui kalau setahun yang lalu badannya bisa dibilang cukup gendut. Lemak ada di mana-mana, tetapi tetap saja aneh. Padahal, Tania yakin jika gerakannya saat itu cukup energik.

Cuma karena bentuk badannya nggak seideal Anara dan gengnya, Tania harus menelan pil pahit berbentuk kekecewaan karena nggak bisa gabung jadi anggota cheerleader SMA Cendekia.

Kalo inget kejadian itu, Tania jadi kesel sendiri. Kok masih ada orang yang membeda-bedakan orang lain hanya karena bentuk tubuhnya. Masih zaman, ya?

"Dor!"

Dari arah belakang, Tania mendengar seseorang berusaha untuk mengejutkannya. Sayangnya, musik yang berdentum keras ditambah dengan dirinya yang memang nggak kagetan sama sekali membuat hal itu menjadi sia-sia.

Menoleh ke sumber suara, Tania mendapati Jio di sana, tengah memarkan senyum humoris yang selalu tampil di wajahnya.

"Nggak kaget, ya?" tanyanya sambil cengengesan nggak jelas.

Jio ini adalah teman baik Tania. Mereka sudah berteman sejak masuk SMP, berada di kelas yang sama pula. Sekarang pun masih sama. Padahal, Tania males banget sekelas lagi sama Jio yang jailnya minta ampun.

Namun, kehadiran Jio sekarang ini sepertinya cukup menguntungkan bagi Tania. Sebab, Jio dan Joji baru saja sah menjadi saudara tiri, yang mana membuat keduanya mau tak mau tinggal serumah.

Dengan status baru Jio, Tania jadi bisa manfaatin cowok itu untuk bertanya-tanya tentang kebiasaan Joji selama di rumah. Misalnya makanan apa yang sering Joji santap, apa yang biasanya Joji lakukan saat di rumah.

Atau hal-hal sederhana lainnya seperti Joji tidurnya miring ke kiri atau ke kanan, yang tentu saja langsung mendapat toyoran kuat di kepalanya dari Jio saat pertanyaan itu keluar dari mulutnya.

"Jangan gangguin gue dulu, deh. Lagi pengen sendiri." Tania berujar malas sembari mengibas-ngibaskan sebelah tangannya pada Jio, terang-terangan mengusir cowok itu.

High School: A Wattpad Stars AnthologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang