Aku yang sedang frustasi saat ini hanya duduk bersandar di sudut ruangan. Air mata sialan ini terus saja mengganggu pandanganku. Tangan kanan-ku memegang sebuah cutter yang selama beberapa bulan ini telah menjadi teman setiaku. Dengan yakin, aku mulai menggores lengan kiri-ku agak panjang dan dalam seperti biasanya. Hanya menggores lengan, bukan urat nadiku. Aku belum siap mati sekarang. Darah mulai mengalir dari lenganku dan cairan merah kental ini jatuh ke lantai. Aku tersenyum, rasanya sakit, perih dan nyaman secara bersamaan. Selfharm ini membuatku kecanduan. Teenfiction ✖ Psychology