Pertama kali bertemu Elard, aku masih berusia 8 tahun. Masih bocah, tetapi dengan lantangnya aku berkata pada ayah, kalau ingin menikah dengan lelaki itu. Bertahun-tahun berlalu, aku kembali bertemu Elard. Umurku sudah 28, bukan bocah lagi, tetapi Elard masih sama saja. Pria itu masih menganggapku anak kecil. Beruntung untukku, ayahku dan ibunya Elard merencanakan perjodohan. Tentu tak akan kutolak. Walau aku tahu Elard tak punya perasaan apa-apa padaku, pun dia sudah punya kekasih. Tak apalah hanya diakui kekasih olehnya di depan orangtua kami. Tak apa juga kalau aku harus menjadi orang ketiga di hubungannya dengan pacarnya yang muda itu. Toh, ini hanya tiga bulan. Masalahnya, tiga bulan ternyata cukup untuk membuat sadar kalau aku ternyata masih menyukai si Om itu. Lalu, bagaimana ini?
31 parts