34. Sindy Day

1.2K 96 5
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Setelah enam hari menjalani perawatan di Rumah Sakit, akhirnya hari ini Naisya diizinkan pulang oleh dokter. Setelah kemarin lusa ia telah menjalani pembersihan dinding rahim atau yang sering disebut kuretase. Kini Naisya sudah siap hendak pulang, Sita, Ayesha, serta Bi Ningsih pun ikut menjemput Naisya di Rumah Sakit.

"Ayo kita pulang!" seru Nizar yang baru saja kembali setelah menyelesaikan biaya administrasi.

"Let's go!" sahut Naisya antusias. Lalu kursi roda yang diduduki Naisya pun didorong oleh seorang perawat menuju lobi. Setelah sampai lobi, Nizar langsung bergegas mengambil mobilnya yang terparkir di area parkir Rumah Sakit.

Tak lama kemudian mobil yang dikendarai Nizar pun berhenti tepat di depan lobi. Nizar pun turun dan langsung membantu agar Naisya masuk dan duduk di kursi depan mobil. Sedangkan Sita, Ayesha, serta Bi Ningsih terlebih dahulu memasukkan barang-barang yang dulu diambil dari rumah Naisya ke dalam bagasi, setelah itu mereka bertiga pun langsung masuk dan duduk di kursi tengah.

"Enam hari di Rumah Sakit berasa sebulan. Bosan," ucap Naisya.

"Iya, Kakak itu baru kali ini dirawat di Rumah Sakit sampai enam hari, biasanya cuma tiga hari saja," timpal Ayesha.

"Allah sayang sama kamu, Sya. Makanya kamu dikasih sakit," sahut Nizar yang pandangannya masih fokus pada jalanan.

Pada hakikatnya ujian mencerminkan kasih sayang dan keadilan Allah SWT pada hamba-hamba-Nya yang beriman. Allah SWT 'tidak rela' menimpakan azab yang tidak terperi sakitnya di akhirat kelak, hingga Ia menggantinya dengan azab dunia yang 'sangat ringan'. Dalam perspektif seperti ini, musibah berfungsi sebagai penggugur dosa-dosa.

Jadi, semakin Allah cinta pada seseorang, maka ujian yang diberikan padanya bisa semakin berat. Karena ujian tersebut akan semakin menaikkan derajat dan kemuliaannya di hadapan Allah.

Orang yang paling dicintai Allah adalah para Nabi dan Rasul. Mereka adalah orang yang paling berat menerima ujian semasa hidupnya. Ujian mereka sangat berat melebihi ujian yang diberikan kepada manusia lainnya.

Setelah para Nabi dan Rasul, orang yang ujiannya sangat berat adalah para shalihin dan para ulama. Demikianlah secara berurutan, hingga Allah SWT menimpakan ujian yang ringan kepada orang-orang awam, termasuk kita di dalamnya. Yang pasti, ketika setelah seseorang mengikrarkan diri beriman, maka Allah akan menyiapkan ujian baginya. 

Dalam Alquran tertulis janji Allah, ''Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, lantas tidak diuji lagi? Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan mengetahui orang-orang yang dusta'' (QS Al Ankabut: 2-3).

"Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan hukuman di dunia. Jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, maka Dia menahan hukuman kesalahannya sampai disempurnakannya pada hari Kiamat'' (HR Imam Ahmad, At Turmidzi, Hakim, Ath Thabrani, dan Baihaqi).

Setelah setengah jam waktu yang ditempuh untuk sampai di rumahnya, kini mobil yang dikendarai oleh Nizar pun sudah terparkir dengan rapi di halaman rumahnya. Kondisi tangan Nizar sudah sembuh total, menjadikan ia mampu untuk mengendarai mobilnya sendiri. Untuk kasus kecelakaan yang terjadi seminggu yang lalu itu, kini sudah selesai kala Nizar membuat laporan jika mobilnya mengalami rem blong setelah seseorang dengan sengaja memotongnya. Dan Nizar pun sudah melaporkan Rayan sebagai tersangka yang telah membuat rem mobil Nizar blong. Dengan membawakan rekaman cctv sebagai bukti.

When I Meet U, My ImamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang