8. Judgment

3.3K 246 5
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Keputusan terbaik adalah keputusan yang kau ambil setelah kau melibatkan Dia. Dalam urusan mu"

~ Nizar Syauqi Al Ghifari ~

Andra dan Nizar sampai di Jakarta pukul delapan malam. Itu diakibatkan karena perjalanan dari Bandung menuju Jakarta mengalami kemacetan. Seperti biasa weekend di kota-kota besar. Kemacetan sudah menjadi pemandangan yang lazim terjadi.

Saat di perjalanan menuju Jakarta. Andra mencoba memancing pembicaraan mengenai Naisya kepala Nizar.

"Eh Zar. Yang tadi itu yang waktu itu kita temui di Cafe Mall ,ya?" tanya Andra. Andra mulai memancing pembicaraan mengenai Sindy.

"Hmmmm," Nizar hanya berdehem untuk menanggapi pertanyaan yang Andra lontarkan.

"Eh Sindy bilang lu udah pernah ketemu lagi dia. Katanya pas Lo isi seminar di kampusnya."

Nizar yang sedang fokus menyetir mobil. Hanya berdehem menanggapi obrolan Andra. "Hmmm."

"Eh Lo itu saudaranya Nissa sabyan apa? Andra mulai kesal. Karena hanya ditanggapi dengan deheman. "Dari tadi gue tanya. Lo nanggepinnya cuma pakai deheman," sambungnya.

Andra pun searching via YouTube lagu yang dibawakan oleh sabyan yang berjudul Deen Assalam.

“Lama-lama Lo jadi backing vocal si Nisa tuh,” ucap Andra

Nizar yang tengah fokus menyetir pun hanya menanggapi apa yang dikatakan Andra dengan malas.

"Apaan sih. Gue itu lagi fokus nyetir, bukan lagi latihan buat jadi backing vocal Si Nisa. Bukan!" ucapnya. "Buat apa gue jadi backing vocal Nisaa. yang ada nanti dia gak fokus bawain lagu. Dia gagal fokus karena ketampanan gue yang di atas rata-rata," sambungnya dengan kepedean yang tinggi.

"Yaelah ngaku punya ketampanan yang di atas rata-rata. Buktinya mana? Masa yang punya ketampanan di atas rata-rata masih JOMLO," ledek Andra.

Dengan pedenya Nizar mengatakan, "Kalau gue mau. Gue udah nikah dari tahun kemarin. Cewek yang suka sama gue banyak, tapi guenya aja gak suka mereka."

"Sok pemilih banget sih," ucap Andra

Nizar tak terima mendapatkan perkataan seperti itu dari sahabatnya.

"Eh Bukannya gue sok pemilih. Tapi gue mau menikah sekali seumur hidup. Dan itupun dengan orang yang tepat bukan orang yang datang cepat." ucap Nizar menjelaskan.

Andra yang mendapatkan penjelasan hanya mengangguk-angguk saja.

"Eh Zar. Emang cewek idaman lo kriterianya kaya gimana?" tanya Andra pada Nizar.

"gue enggak minta yang aneh-aneh. Cuma mau yang Mar'atus Sholihah, soal cantik itu jadi bonus. Yang terpenting akhlaknya baik," jawab Nizar.

"Gimana kalau misalnya ada cewek baru Lo kenal, tapi akhlaknya bagus. Lo mau pilih dia atau gimana?" Andra kembali mengajukan pertanyaan.

"Gue mau cari keputusan dulu dengan melibatkan-Nya. Karena, keputusan terbaik adalah keputusan yang kau ambil setelah kau melibatkan Dia. Dalam urusan mu," jelas Nizar.

Ketika Andra hendak mengajukan kembali pertanyaan. Tiba-tiba mobil berhenti.

"Cepatlah turun! gue mau pulang," ucap Nizar.

Anda terheran-heran. Saking asyiknya mengobrol sampai-sampai ia tak menyadari sudah sampai di depan rumahnya.

"Hah sampai?" tanyanya sedikit bingung.

When I Meet U, My ImamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang