بسم الله الرحمن الرحيم
Jangan pernah merasa jadi orang yang merugi karena telah berbuat baik kepada seseorang"
~ Naisya Intan Hazni~
Lutfi meninggalkan Nizar seorang diri di masjid. karena ia akan menghabiskan waktu istirahatnya yang tinggal sepuluh menit itu untuk memeriksa dokumen yang harus diserahkan pada Nizar setelah istirahat.
Saat berjalan menuju ruangannya tak sengaja lutfi melihat Andra. Andra sengaja mendatangi kantor Nizar untuk bertemu dengan Lutfi.
Andra yang kebetulan melihat Lutfi pun langsung menghampiri Lutfi.
“Eh kebetulan banget ketemu di sini,” ucap Andra.
Andra dan Lutfi sudah pernah beberapa kali bertemu. Menjadikan mereka akrab.
“Ehhh emangnya ada perlu apa?” tanya Lutfi pada Andra. “Ada perlu sama Nizar?” Sambung Lutfi.
“Enggak, gue ada perlu sama lu.”
“Tumben ada perlu sama gue. Emangnya perlu apa?” tanya Lutfi.
”Lu dulu kan pernah ikut sama Nizar isi seminar di UIN Syarif Hidayatullah?” tanya Andra memastikan.
“Iya pernah. Emangnya kenapa?”
“Ajakin gue ke ruangan lu, masa iya harus cerita sambil berdiri kaya gini. Lama-lama kaki gue pegel”, celetuk Andra. Lutfi hanya cengengesan.
“Ya udah ayo,” ajak Lutfi pada Andra. Andra mengikuti Lutfi ruangannya.
Saat akan menjelaskan perihal kedatangan Andra ke kantor Nizar. Tiba-tiba Nizar datang.
“Eh lo kok di sini?” tanya Nizar pada Andra.
“Eh anu, gue ada urusan sama Lutfi,” jawab Andra sekenanya.
“Lo sengaja datang ke kantor gue, mau ketemu sama lutfi, padahal di luar hujan loh,” Nizar kembali memberikan pertanyaan kepada Andra.
“Nggak sengaja. Gue tadi habis meeting di cafe deket kantor lo, makanya gue mampir ke sini,” jelas Andra.
Lutfi hanya menjadi pendengar pembicaraan antara Andra dan Nizar.
“Oh kirain lu sengaja ke sini,”
“Oh iya, ada apa masuk ruangan saya Pak?” tanya Lutfi pada Nizar.
“Saya hendak membawa dokumen yang tadi pas meeting kamu bawa,” balas Nizar.
Lutfhi menyerahkan map berisikan dokumen yang dimaksud oleh Nizar.
“Ini, Pak,”
“Baik, saya periksa dulu, ucap Nizar. Eh Lu! Jangan ganggu sekertaris gue, awas aja kalau ganggu,” Nizar menunjuk ke arah Andra. Andra yang tengah mengutak-atik handphone nya hanya melongo.
Setelah menerima dokumen tersebut, Nizar kembali ke ruangannya.
Andra pun kembali mengutarakan maksud kedatangannya pada Lutfhi.“Ehh Bro, lu tahu yang namanya Nai–,” ucapan Andra terpotong saat Nizar tiba tiba kembali masuk ke ruangan Lutfi.
”Awas aja kalau kalian sampe ghibah tentang gue!” peringat Nizar. “Ehh bukan ghibah tentang gue aja, jangan sampe kalian berdua ghibah!”
Nihh ya, dalam surat Al-Hujarat ayat 12 disebutkan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Meet U, My Imam
SpiritualPerihal jodoh di masa depan, ya itu memang sudah menjadi Qodarulloh. Tapi tak ada salahnya, kan? Jika kita mengharapkan dia sebagai diaku. Ya kamu adalah diaku Menikah ya, siapa yang tak menginginkannya, apalagi dengan seseorang yang telah mapan dal...