part 56(rs)

13 1 0
                                    

Kami pun keluar.

"Heh nana loh gk papa kan ujar diva"

"Gue gk papa,punggu gue tertembak,ohya kalian udah laporin ke polisi ujarku"

"Udah na ujar nini"

Tasya pun tiba tiba pingsan

"Heh tasya pingsan nih ujar diva"

"Angkat dia ke tempat yg aman dan kita tunggu polisi dan ambulance"ujar nini

Tak lama kemudian polisi pun datang..

"Dik kalian gk papa kan ujar polisi itu"

"Gk papa kok pak,cuman adik saya tertembak.dan teman saya pingsan ujar nini"

"Yaudh kalian ke ambulance ya.saya akan nangkap yg di dalam ujar polisi itu"

Akhirnya aku dan tasya pun di bawak ke tempat ambulance.

Dan mereka yg di dalam tertangkap oleh polisi.

"Heh nana sayang.kamu gk papa kan na gimana na,sakit ya maafin papah ya ucap papah"

"Pah punggung nana tertembak oleh papah nya tasya ucap nini"

"Apa memang benar benar keterlaluan tuh.harus papah kasih pelajaran tuh orang ujar papa"marah

"Pah gk usah pah mereka kan dh di tangkap sama polisi"ucap nini

Mereka semua pun keluar.

"Owh jadi ini bosnya.yg sudah tega membunuh anak kandung sendiri.dan sudah membunuh anak saya ucap papah"

Plak plak

Tamparan itu mendarat ke pipi bosnya itu sekaligus papah nya tasya

"Pak.tolong tenang ya kami akan selesai kan masalh ini"ujar polisi itu

"Pak mereka semua ini harus di hukum ya.dan mereka harus di penjara seumur hidup ujar papah tegas"

"Pak insya allah akan kami selesai kan ya ujar polisi itu"

Akhirnya aku dan tasya di bawak ke rumah sakit.

Sesampainya disana.

Dan mama pun udah di sana.

"Pah.apa yg terjadi sama nana ujar mama"sedih

"Sih nana punggung nya di tembak oleh papahnya tasya ucap papah"

"Astafirullah ujar mama"kaget

"Udah mama tenang ya ma.jgn kyk gini ujar nini"

Akhirnya dokter yg ngapain tasya pun keluar..

"Dok gimana kondisi teman saya ujar gita"

"Alhamdulillah kondisinya baik baik aja dan dia butuh istirahat ucap dokter itu"

"Dok apa boleh kami masuk ujar papah"

"Owh boleh kok silahkan ujarnya"

  Kami pun masuk.

"Heh tasya gimana keadaan lo sekarang ujar bryan"

"Alhamduillah baik kok.ohya tante,om gimana keadaan nana ujar tasya"

"Nana masih di tanganin oleh dokter ujar om edi"

"Om,tante maafin tasya sudah buat nana celaka.tasya minta maaf ya sama kalian,tasya tau tasya salah.dan nana punya penyakit kan. Maafin tasya ya gara gara tasya nana seperti ini ujar tasya"sedih

"Tasya,ini bukan salah kamu kok kalau memang udah takdir kita mau bilang apa,udah ya tasya sabar ya tante yakin kok nana adalah anak yg kuat ucap tante desi"

"Iya tante tasya yakin nana anak yg kuat ucap tasya"

"Yaudah tasya sekarang istirahat ya.kami keluar dulu ya ujar tante"

"Iyaa tante ucap tasya"

Kami pun keluar..

Kami duduk di bangku sambil nunggu giman kondisi nana.

Saat kami duduk dokter pun keluar.

"Gimana dok keadaan anak saya ucap mama"

"Alhamdulillah anak bapak dan ibu,baik baik aja.ucap dokter itu"

"Alhamdulillah"

"Ohya apa kalian bisa ikut keruang saya ujar dokter itu"

"Baik dok"

Sesampainya di ruang dokter..

"Jadi gini pak,buk sebenarnya tadi kami lama keluar.karena darah dari hidung pasien banyak kali yg keluar maka kami bersihin ohya pak,buk di tubuh nana ada penyakit yg harus kita was was.kami udah periksa seluruh tubuhnya dan dia mengindam suatu penyakit leukimia ujar dokter itu"

"Iya dok kami tau.dia sekarang ini sudah semakin baik kan dok ucap mama"

"Pak,buk inilah yg harus kita was was kan,sih nana stadium akhir dan dia harus menjalankan operasi di singapura.kalau tidak itu akan membahayakan dirinya ucap doktet itu"

"Astafirullah,hiks..hiks..hiks.."

"Kalau disini gk bisa dok operasinya ujar papah"

"Gk bisa pak.karena di rumah sakit ini kurang lengkap,kalau di singapura ada dokter juga yg ngapain nana,dan di sana alat rs lengkap ucap dokter itu"

"Baik dok ujar papah"









Mereka pun keluar dari ruangan dokter itu...



"Pah.ma gimana keadaan nana aman kan ujar nini"

Mama pun nangis.

"Ma,pah jawab lah kok diam aja,nana baik baik aja kan ujar nini"

"Sebenarnya....."















Sampai sini ya ceritanya nanti aku lanjut vote and commentnya ya

Bye bye

saudara kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang