Sepulangnya dari mall, Alvan langsung bergulat dengan dokumen kantor dan laptopnya, sedangkan Hana membongkar barang belanjaan yang tadi ia beli. Lalu menyusun pakaian bayi didalam lemari, tetapi lemari yang 80% ruangnya dipenuhi oleh pakaian Alvan dan sisanya diisi oleh pakaian Hana. Maka, dia mengurungkan niatnya dan kembali memasukkan pakaian tersebut kedalam tas belanja.
Pada saat itu, hp Hana berdering dan menampilkan undangan video call dari temannya, Sulis.
"Hanaaaaaa!!!" Sulis, Ledya dan Putri dengan kompak memanggil namaku.
"Hai!!" ucapku tak kalah excited.
"Kangen banget sama kamu," kata Ledya,
"Hehehe, aku juga."
"Bagaimana kabarmu sama kabar bayinya?" tanya Putri,
"Alhamdulillah, semuanya baik-baik saja."
"Kabar suaminya Hana gak ditanyain." Alvan yang mendengar obrolan mereka menyahut.
"Kamu lagi sama suami?" tanya Sulis,
"Iya."
"Ganggu dong kita nih," Kata Ledya.
"Gak kok, mas Alvan lagi kerja."
"Kita ada rencana mau ke rumah kamu Na."
"Kapan? Aku tungguin loh ya."
"Kapan ya? Hehe,, kapan-kapan"
"Kita gak mau ngasih tau kamu, biar suprise ntar ngasih."
"Yaudah ya Na, kayaknya kita ganggu. Good night, and Wa'alaikumsalam."
"Wa'alaikum salam."
"Sudah selesai nelpon?" Tanya Alvan.
"Iya."
"Kalau gitu, kita tidur. Besok aku ada rapat" Alvan memeluk Hana, hal tersebut mulai menjadi kebiasaan bagi Alvan.
**
"Sampai sini rapatnya, tingkatkan kinerja kalian jika mau bertahan di perusahaan ini." Alvan mengakhiri rapat bulanan.
"Siap bos! Inget ya ntar kita makan malam bareng". Dani menambahkan penutupan rapat tersebut dengan mengingatkan jadwal kumpul bulanan mereka dengan karyawan kantor.
"Inget, lu yang bayar makan malamnya" Rizal mengingatkan Dani.
"Yaelah iye, tenang!"
Alvan, Vino, Rizal dan Dani berjalan sejajar menuju ke ruangan mereka. Siapapun yang melihat mereka akan terpesona, empat pria yang berhasil mendirikan perusahaan yang keberadaannya diakui internasional.
Dani membuka ruangan kerja mereka dan betapa terkejutnya mereka dengan wanita yang seumuran mereka sedang berdiri didepan mereka.
"Nadya!" Dani dengan terkejut menyebut sebuah nama.
"AL!" Wanita itu melangkah mendekati Alvan, lalu memeluk Alvan.
"Eh, lepas. Lu gak bisa seenaknya peluk-peluk Alvan sekarang. Dia sudah punya istri, gue yakin lu pasti dah tau." Dani memaksa Nadya untuk melepas pelukannya yang mengikat Alvan.
"Gak enak juga dilihat sama karyawan lain." Tambah Vino.
"Kenapa kamu kesini?" Akhirnya Alvan berbicara.
"Kenapa kamu tanya kayak gitu, aku kangen sama kamu."
"Kangen, your head" gumam Rizal.
Sedikit mengenai hubungan Alvan & Nadya.
Flashback On
Alvan yang bersahabat dengan Dani, Vino dan Rizal bertemu dengan Nadya semasa SMA. Nadya murid baru pada saat itu, Dani menyukai Nadya pada pandangan pertama. Setelah beberapa bulan, Dani dan Nadya menjadi sangat dekat. Tetapi, ada yang mengejutkan dari itu, Nadya mendekati Dani karena Nadya tertarik dengan Alvan. Mengetahui itu, Dani sangat kecewa dan dia menjadi tidak suka kepada Alvan.
"Dan, lu kenapa sih. Dari kemarin lu cuekin gue terus" Kata Alvan, Dani tidak menjawab dan tetap mengabaikan Alvan.
"Alvan." Nadya memanggil nama Alvan,
"Iya?"
"Kamu ngerti gak yang tadi dijelasin pak guru."
"Iya, gue ngerti,"
"Kamu bisa jelasin ke aku gak?"
"Tanya ke Dani aja," ucap Alvan sambil melirik Dani, Alvan tau jika Dani menyukai Nadya. Tapi, dengan wajah kesal Dani pergi keluar kelas.
"Dani, kayaknya juga gak ngerti, aku kan minta bantuan kamu." Nadya berusaha menarik perhatian Alvan.
"Maaf ya gue gak bisa." ucap Alvan dan menyusul Dani, Rizal dan Vino yang sudah keluar.
Keempat siswa yang digemari para siswi tersebut berkumpul di kantin yang sedang sepi karena memang waktunya untuk belajar.
"Enak ya jadi cowok pinter, dikelilingin banyak cewek." Ucap Dani dengan nada menyindir.
"Maksud lu apa?" Tanya Alvan, sedangkan Rizal dan Vino hanya menyimak.
"Masa' cowok pinter kayak lu gak ngerti. Sok polos."
"Gue memang gak ngerti sama sikap lu yang gak jelas kayak gini." balas Alvan.
"Bangsat!" Tiba-tiba saja Dani ngomong kotor, perkataan Dani itu menyulut emosi Alvan.
"Lu yang bangsat, Bajingan."
>>>>>NEXT (Inysaallah besok pagi di up)
Terima kasih untuk semua pembaca yang sudah menunggu kelanjutan cerita ini. Nama si kembar Azi & Rina akan author ganti setelah cerita ini dirampungkan.
Jangan lupa Vote + Komentar + Share kepada teman-teman kalian yang lain. TERIMAKASIH.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kesalahan Satu Malam [TAMAT]
Romance"Karena kesalahan satu malam aku menghabiskan sisa hidupku bersamamu, menghabiskan waktuku bersamamu hingga membuat hatiku bergetar setiap kali disisimu dan sepertinya aku mencintaimu. Apakah akan seperti ini selama sisa hidupku sementara kamu menci...