WARNING 17+!
Makan malam sedang berlangsung di ruang makan keluarga Rahadian. Tidak ada yang berbicara sedikitpun, karena Kalsum melarang anak-anaknya berbicara ketika makan.
Makan malam itu berlangsung selama 20 menit.
"Malam ini giliran Rina nyuci piring" kata Azi sambil joget-joget bawa piring ke kotor ke wastafel.
"Iye tau, inget gue. Gak usah diingetin juga gue inget" balas Rina.
"Wkwkwk, semangat ya Rin"
Rina menatap tajam saudara kembarnya itu.
Selagi Rina mencuci piring, anggota lain berkumpul di ruang keluarga. Semua anggota sibuk dengan kegiatan masing-masing, Alvan yang sibuk dengan laptopnya, Azi yang sibuk dengan hape-nya, sedangkan Kalsum dan Hana menonton TV.
"Sudah persiapkan nama buat bayinya?" Tanya Kalsum.
"Belum Bun"
"Diskusikan sama Alvan nak dan nanti jika butuh sesuatu atau mau tanya apapun, tanya ke bunda saja. Insyaallah bisa bantu"
"Iya Bun"
Kalsum menanyakan banyak hal kepada Hana untuk mendekati diri kepada menantunya itu.
Keadaan yang semula tenang, sepi dan tentram seketika jadi riuh ketika Rina datang sambil membawa camilan.
"YUHUUUU,,, Camilan malam datang menyapa andaaa" ucap Rina dengan nada dibuat-buat.
"Berisik!" Kata Alvan.
"Ganggu!" Kata Azi.
"Yaudah sih, jangan dimakan nih cemilan!" Jawab Rina.
Rina bergabung dengan Kalsum dan Hana yang berada didepan TV.
"Kak, udah nentuin nama bayinya gak?" Tanya Rina.
"Belum dek"
"Nih Rina rekomendasikan, gimana kalau namanya Sia dan Siwoo"
"Kayak nama pemeran si kembar di drama Korea 18 Again"
"Kak Hana tau? Kak Hana suka nonton Drakor juga?" Tanya Rina heboh.
"Iya, kakak suka aktor Kwak Siyang"
"Kwak Siyang? Kayak Rina pernah dengar"
"OH IYA-IYA INGET, yang jadi papa muda didrama Alice kan? Sumpah sih ganteng banget, Rina juga suka liatnya"
"Semua aja lu suka, jamet bawah jembatan juga lu suka" sahut Azi.
"Dih, gak banget"
"Tumben Rin, cemilan lu rasanya pas" komentar Azi setelah menyicipi cemilan yang dibawa Rina.
"Aku buatnya dibantu sama Kak Hana"
"Really? Kayaknya kebalik, Kak Hana yang buat, lu cuman nonton doang kan?"
"Rina yang buat, kakak bantu sedikit" kata Hana.
"Noh, dengar. Jangan sok toy loh"
"Kak, yuk tonton episode terakhir 18 Again, sub Indonesianya sudah keluar" ajak Rina.
Hana dan Rina pun menonton episode terakhir drama 18 Again, Kalsum kembali ke kamarnya, Azi dan Alvan pun juga kembali ke kamar mereka. Hana dan Rina banyak berbincang-bincang dan menonton drama Korea lainnya hingga jam 11.30 malam.
Alvan melihat dua perempuan itu ketika dia akan pergi ke dapur untuk mengambil air.
"Rin, dah jam 12 nih. Tidur sono" kata Alvan.
"Belum, lagi 30 menit nih baru jam 12" jawab Rina.
Alvan yang berdiri sambil membawa botol minuman itu, menatap tajam Rina dan mengangkat botol seperti akan melemparnya.
"Lanjut besok aja Rin" ucap Hana ketika dia melihat raut wajah Alvan.
"Iya kak" Rina menatap tajam Alvan, dia berdiri sambil membawa laptopnya.
"Ganggu aja" ucap Rina ketika dia melewati Alvan.
Hana pun bangun dan mengikuti Alvan untuk kembali ke kamar mereka.
Hana langsung ke kamar mandi yang ada di kamar tersebut untuk mencuci kaki dan menggosok giginya. Ketika kembali dia sudah melihat Alvan bertelanjang dada di atas ranjang.
Hana sedikit gugup dan belum terbiasa melihat Alvan bertelanjang dada. Hana memunggungi Alvan.
Sepuluh menit kemudian, Alvan memeluk Hana dari belakang dan membisikkan sesuatu.
"Kamu sudah ngantuk?" Bisik Alvan tepat ditelinga Hana.
"Ya?" Hana membalikkan badannya untuk menghadap Alvan. Tepat saat itu juga, Alvan mencium bibir Hana.
5 detik,,,, 10 detik,,,, Alvan melepas ciumannya.
"Bilang aja kalau kamu belum siap" kata Alvan.
Hana terdiam cukup lama sampai dia menjawabi Alvan.
"Aku siap" jawab Hana, tetapi dia tidak berani menatap mata Alvan.
"Kalau jawab liat aku"
"Iya aku siap" jawab Hana sekali lagi sambil menatap mata Alvan.
Setelah menerima jawaban, Alvan mencium bibir Hana lagi dengan waktu cukup lama. Lalu, kening Hana.
Alvan menatap lekat mata Hana sebelum melanjutkan aksinya. Setelah ia yakin jika Hana siap. Alvan menciumi leher Hana, memberikan tanda kepemilikan dilehernya.
"Eungghh" Hana melenguh ketika Alvan menjilati lehernya. Ia memegang erat lengan kekar Alvan.
Sambil menciumi Hana, Alvan membuka kancing piyama Hana satu-persatu, karena Hana tidak memakai bra ketika tidur, dada Hana terpampang ketika Alvan melepas piyamanya.
Ciuman Alvan yang semula dileher turun ke dada Hana,
"Eunggh,,"
Alvan mengemut dan meremasnya.
"Akh mas, pelan-pelan" ucap Hana, tetapi Alvan tidak mengindahkannya.
Alvan menanggalkan pakaiannya dan ia pun juga menanggalkan pakaian Hana.
Malam pertama yang tertunda pun akhirnya terjadi,,,
***
"Woi,,, Alvan Anji*g"
NEXT>>>>>>
Maafkeun author untuk part malam ini, gak tau ini romantis atau apaan. Gimana nih menurut readers? Author butuh pendapat cuz author masih amatiran nulis yang beginian.
Lombok | Thu, Nov 12 : 20.56 |
Jangan lupa KLIK ⭐! Terimakasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kesalahan Satu Malam [TAMAT]
Romance"Karena kesalahan satu malam aku menghabiskan sisa hidupku bersamamu, menghabiskan waktuku bersamamu hingga membuat hatiku bergetar setiap kali disisimu dan sepertinya aku mencintaimu. Apakah akan seperti ini selama sisa hidupku sementara kamu menci...