"Tunggu sebentar saja, Alvan pasti akan bertanggungjawab" jelas Ali sebelum Hana keluar dari mobilnya.
Hana hanya tersenyum mendengarnya, ia keluar dari mobil Ali. Tapi sebelum itu, ia tidak lupa mengucapkan salam.
Ketika Hana baru keluar dari mobil, Sulis, Ledya dan Putri sudah berdiri didepan gerbang kos.
"Assalamualaikum!" Hana mengucapkan salam kepada mereka.
"Kenapa baru pulang sekarang? Kamu habis kemana? Kamu gak tau gimana khawatirnya kita, pergi kok gak ngasih kabar. Nomornya pun gak aktif" Ucap Sulis dengan nada kesalnya.
"Maaf, aku gak ngabarin kalian. Aku pergi bentar"
"Pergi kemana makanya? Dan kenapa mata kamu kek habis nangis? Kam-"
"Ntar dulu Lis, tadi kamu diantar pulang sama siapa? Aku ngeliat cowok yang nyetir, aku gak pernah liat wajahnya" tanya Ledya memotong perkataan Sulis.
"Kalian belum jawab salam aku, gimana aku mau jawab pertanyaan kalian. Lebih baik kita ngomong di dalam, gak enak dilihat sama kos sebelah. Dan aku juga haus" jawab Hana, dia pun berlalu meninggalkan temannya itu.
***
"Dan, bawa Alvan ke mobil!" Perintah Vino kepada Dani untuk membantu Alvan masuk ke dalam mobil karena keadaan Alvan yang mabuk berat.
"Ogah banget gue nyentuh bangke kayak dia, NAJIS" jawab Dani. Vino pun melirik Rizal, akan tetapi Rizal hanya mengangkat alisnya dan memasuki mobil.
Vino pun juga merasa malas untuk membantu Alvan. Lalu ia mengeluarkan uang dari dompetnya dan memberikannya kepada staf Club yang sedang berjaga di depan pintu, ia memerintahkan kepada staf untuk membantu Alvan.
***
"Berarti cowok tadi itu saudaranya?" Tanya Putri kepada Hana.
"Iya" jawab Hana.
"Aku mau mandi dulu terus sholat, kalian juga ambil air wudhu sana" ucap Hana kepada sahabat-sahabatnya.
"Aku halangan" kata Ledya.
"Aku juga" sahut Sulis.
"Putri?"
"Iya. Tadi pagi mulainya"
"Kok kalian kompak sih haidnya"
"Hehehe, tapi aku mandi wajibnya besok" jelas Sulis.
"Kamu mandi aja. Aku sama Sulis pergi beli makanan" ucap Ledya.
"Hm, lu sama Putri aja Led. Gue lagi mager". Ledya hanya mengerucutkan bibirnya mendengar balasan Sulis.
***
"Dan, bantuin masuk!" Perintah Vino untuk membantu Alvan masuk ke
rumah."Kok lu dari tadi perintah gue mulu sih Vin, udah gue bilang gue gak mau" jawab Dani.
"Kenapa gak lu aja sih Vin? Kan dia Bos kesayangan lu." Ucap Rizal dan berlalu meninggalkan mereka di luar rumah.
"Eh, kalau kalian gak mau bantu gue. Gak usah, gue masih bisa jalan sendiri BANGS*T" ucap Alvan dengan setengah sadar, dia pun keluar mobil dengan sempoyongan. Rizal yang berada didepan pintu itu, membuka pintu penuh untuk mempersilahkan Alvan masuk.
Vino, Rizal dan Dani mengikuti Alvan dari belakang. Hingga, Alvan telah sampai di kamarnya, ia pun langsung terjatuh di kasur king size miliknya.
Setelah Alvan terlelap, Dani membuka pintu yang berada di kamar tersebut, ketika pintu terbuka, Dani disambut berbagai baju, sepatu dan barang bermerek lainnya.
"Weh, gue mandi dulu. Gak ada yang boleh pakai kaos merek Balenciaga, ntar gue yang mau make" ucap Dani tiba-tiba ketika mereka sedang melihat-lihat koleksi barang mewah milik Alvan.
"Idih kintil, tadi aja bilang pemiliknya najis, sekarang giliran liat bajunya aja ngebet pengen make. Munafik!" Kata Rizal. Tetapi, Dani berlalu begitu saja meninggalkan Vino dan Rizal.
*
"Bakal nginep nih semuanya?" Tanya Vino kepada Rizal dan Dani.
"Iya" jawab Rizal.
"Gue sih ngikut aja" kata Dani.
"Gue mau beli cemilan nih, Zal kunci mobilnya Alvan mana?" Tanya Dani.
"Biar gue yang nyetir"
"Gak, kasih gue kuncinya gue mau pergi sendiri"
"Gue aja yang nyetir!!!" Rizal tetap tidak memberikan Dani kunci mobilnya Alvan.
"Zal, kasih aja. Lu diam aja sini, biarkan dia berkembang!" Kata Vino sambil mengangkat penggorengan yang dia pegang.
"Noh, temenin Vino masak!" Kata Dani ketika Rizal memberikannya kunci mobil mewah itu.
"Masak yang enak ya!" teriak Dani sebelum meninggalkan dapur.
"Woy, bangke! Jangan lupa beli daging" Vino balas berteriak, tetapi tidak ada tanggapan lagi.
"Duh,,, ini cowok-cowok ganteng, kenapa pada di dapur sih?!" Tanya seorang perempuan paruh baya yang datang menghampiri mereka.
"Eh, Bi Anik! Ke ganggu ya sama teriakan teman-teman saya" kata Rizal.
"Gak kok Jal, Bibi cuman kaget aja. Teriakannya kedengaran sampe belakang"
"Maklum bik, temen saya mirip anjing kalau kelahi, nge-gonggong gangguin satu komplek"
"Bangke", uacp Vino.
"Sini biar bibik aja yang lanjutin masakannya, kalian tunggu aja"
"Gak usah bik, biar Vino aja"
"Nanti wajah kalian pada minyakaan loh, udah ganteng-ganteng gini masa' mau jerawatan" kata Bi Anik.
"Gak papa bik, Vino punya banyak skincare. Jadi, bik Anik istirahat aja" balas Rizal.
"Betul tu bik" Kata Vino.
"Ya udah deh, nanti kalau butuh bantuan, cari bibik di belakang ya" kata Bik Anik, Rizal dan Vino hanya mengangguk sebagai jawaban.
Mereka menghabiskan sekitar hampir satu jam untuk memasak semua hidangan yang ingin mereka makan.
NEXT Part 18🔜 Insyaallah besok! Maaf, selalu telat, author Minggu ini sering diajak liburan trus pulangnya malah tepar, trus banyak tugas sekolah. SMK itu setiap hari ada PR😩. Maaf kalau banyak typo, nanti author benerin.
Vote + Like + Komentar + Share
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kesalahan Satu Malam [TAMAT]
Romance"Karena kesalahan satu malam aku menghabiskan sisa hidupku bersamamu, menghabiskan waktuku bersamamu hingga membuat hatiku bergetar setiap kali disisimu dan sepertinya aku mencintaimu. Apakah akan seperti ini selama sisa hidupku sementara kamu menci...