Part 17 : Sulitnya Bertanggungjawab

6.4K 269 10
                                    

Warning : Ada banyak kata-kata Kasar!

Vote + Komentar + Share

"Alvan menghamili perempuan ini Bun..."

Kalsum, bundanya hanya menatap mata anaknya dengan raut wajah yang tidak percaya sekaligus kebingungan.

"Ali juga gak tau kenapa ini bisa terjadi, Alvan belum cerita sama Ali bun."

Kalsum menatap Hana, "Bisakah kamu menceritakannya padaku? Apa yang dilakukan oleh anakku kepada mu?"

"Dia memperkosa ku" jawab Hana singkat. Kalsum hanya melihat Hana dengan ekspresi tidak percaya.

"Aku tau, anda pasti tidak percaya. Anak yang anda didik dengan sangat baik ternyata memperlakukan wanita dengan sangat kejam" tambah Hana.

"Aku sudah menduga tidak akan ada yang percaya padaku, aku datang menemui anakmu hanya ingin menyampaikan jika aku sedang mengandung anaknya" jelas Hana lagi.

"Jika dia memang benar melakukannya, dia akan bertanggungjawab." jawab Kalsum.

"Bagaimana jika dia tidak mau bertanggung jawab?" balas Hana, entah keberanian darimana dia bisa memberikan balasan dengan sangat tegas.

"Aku akan membuatnya bertanggungjawab"

Hana menganggukan kepalanya mendengar jawaban Kalsum. Sedangkan, Kalsum berdiri dan menuju lantai atas untuk memanggil Alvan, anaknya.

Kalsum membuka pintu kamar Alvan, dia melihat anaknya sedang berbaring.

"Van, turun ke bawah. Bunda tunggu di ruang tamu, ada yang perlu kita bicarakan."

"Alvan lelah Bun" jawab Alvan.

"Van, kamu udah dewasa. Seharusnya kamu bisa berpikir untuk masa depan mu sendiri" ucap Kalsum memberikan wejangan kepada anaknya itu, ia melangkah memasuki kamar anaknya dan duduk di sisi kasur.

"Alvan gak mau nikah Bun" jawab Alvan to the point. Dia duduk dan menatap dengan tatapan memohon kepada bundanya.

"Tapi, kamu harus menikahinya. Dia sedang mengandung anakmu"

"Dia bukan anak Alvan"

"Bagaimana jika itu anak kamu?"

"Mungkin aja dia tidur sama cowok lain sebelum Alvan"

Kalsum sangat sedih mendengar perkataan anaknya itu.

"Tapi dia tidak terlihat seperti itu Van"

"Jangan nilai orang dari covernya aja Bun, dia pake jilbab baju besar gitu pasti buat nutup sikap kotornya dia. Sebenarnya dia jalang" entah apa yang merasuki Alvan, hingga berkata seperti itu.

Kalsum tidak percaya dengan apa yang dikatakan anaknya.

"AKU TIDAK PERNAH MENDIDIK MU BERKATA SEPERTI ITU KEPADA PEREMPUAN"

Suara Kalsum terdengar sampai lantai bawah, Ali pun terkejut mendengarnya. Tidak hanya Ali, si kembar Azi dan Rina yang baru pulang sekolah pun bereaksi sama.

"Itu suara Bundakan?" Tanya Azi tidak percaya dengan apa yang didengarnya karena sebelumnya Kalsum tidak pernah berteriak seperti itu.

Tanpa menjawab Ali pun menaiki tangga diikuti oleh adik kembarnya. Ketika sudah sampai dilantai atas, Alvan keluar dari kamarnya dengan perasaan campur aduk.

"Alvan!" Panggil Ali. Tapi, tidak ada respon sedikit pun dari Alvan.

"ALVAN!" suara keras Ali pun tetap tidak memberikan respon apapun.  Dia pun menuruni tangga dengan terburu-buru untuk mengejar adiknya itu.

Karena Kesalahan Satu Malam [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang