Part 9 : Siuman

6.5K 285 3
                                    

Sudah malam hari Hana belum saja siuman, Ledya dan Putri senantiasa menunggunya siuman di samping ranjang sedangkan Sulis keluar untuk membeli makanan.

Menghabiskan waktu 20 menit untuk membeli makanan, Sulis pun datang dengan membawa 2 tas plastik putih yang satunya polos dan yang satunya bertuliskan Indomaret.

"Lama amat sih pergi belanjanya?" Tanya Ledya.

"Gue masuk ke Indomaret bentar beli cemilan"

"Mana sini nasi goreng gue!?" Kata Ledya sinis

"Yaelah, sabar nape"

"Put, nih nasi goreng lu. Makan dulu gih, Hana udah sakit gini masa' lu juga sih" Sulis datang menghampiri Putri dan memberikan Putri sebungkus nasi.

"Hana, kapan siuman?" Tanya Putri.

"Tunggu aja, dokter bilang besok pagi pasti udah siuman. Dan langsung bisa pulang, dokter bilang tidak ada masalah apapun kecuali kandungannya saja yang lemah" jelas Sulis menenangkan Putri yang sedari tadi tidak berhenti khawatir.

"Lis, menurut lu siapa yang ngelakuin 'itu' ke Hana?" Tanya Ledya.

"Hana kan gak punya pacar dan enggak deket sama cowok manapun" tambahnya lagi.

"Udah deh lu makan aja, ntar jadi gosip terus su'uzon"

Mendengar ucapan Sulis tersebut membuatnya diam dan hanya memanyunkan bibirnya.

-

Pukul 05:00, Sulis bangun dari tidurnya dan meregangkan otot-otot tubuhnya.

"Aduh, sekujur tubuh gue rasanya gak enak banget dah udah lama kagak tidur di sofa" ucapnya entah pada siapa.

Sulis yang sudah bangun terlebih dahulu membangunkan Putri dan Ledya yang tiduran di lantai rumah sakit dengan menggelar tiker yang Sulis bawa dari kost kemarin malam.

"Oy! Put, Led bangun oy dah azan subuh. Sholat dulu"

Putri pun terbangun dan duduk, sedangkan Ledya masih dalam keadaaan tidur. Berkali-kali Sulis menyebut namanya hanya keluar kata "ya" dari mulut Ledya, tetapi tidak kunjung bangun. Sehingga membuat Sulis kehabisan kesabaran, ia pun menampar bokong Ledya.

"Bangun oy, sumpah deh ngebo banget tidurnya, udah azan Subuh oy, Sholat dulu"

"Gue enggak sholat" jawab Ledya dengan suara khas orang bangun tidur.

"Etdah, bilang dong dari tadi. Biar mulut gue gak berbusa bangunin lu" omel Sulis dan menendang bokong Ledya lalu pergi begitu saja.

"Yuk Put kita sholat!" Ajaknya.

"Sumpah deh tuh anak tidur udah kek dirumahnya aja" tambahnya lagi sebelum benar-benar meninggalkan tempat tersebut.

15 menit berlalu, Sulis dan Putri belum kembali dari Mushola Rumah Sakit, Ledya masih tidur, dan Hana pun masih belum bangun dari tidur panjangnya.

Hanya kesunyian yang mengisi ruang inap tersebut, hingga terlihat Hana menggerakkan kelopak matanya perlahan, Hana membuka matanya penuh dan melihat langit-langit ruangan tersebut sebentar sampai akhirnya dia memutuskan untuk duduk. Cukup susah baginya untuk duduk sendiri tapi dia usahakan karena tidak ada tempatnya meminta pertolongan, ruangan itu terlihat sepi.

Cukup lama Hana duduk, pintu ruangan tersebut terbuka dan menampakkan Putri dan Sulis.

"Hana!" Jerit Putri dan sedikit berlari menghampiri Hana.

"Alhamdulillah! Kamu sudah sadar Na. Gimana rasanya udah baikan?" Tanya Sulis lembut.

"Hm, iya. Aku pengen ke Toilet tapi aku bingung gimana caranya karena selang infus ini" jelas Hana.

Karena Kesalahan Satu Malam [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang