Vote + Komentar + Share
Tok tok tok...
"Hana!!! Buka pintunya dong!" Sedari tadi Sulis sudah mengetuk pintu kamar tidur Hana berkali-kali tetapi tidak ada jawaban dari dalam.
"Mungkin Hana udah tidur kali, kan tadi dia bilang dia mau istirahat" ucap Ledya.
"Lu kira Hana kayak lu, jam segini molor mulu. Sebentar lagi azan Maghrib biasanya Hana sekarang udah siap-siap buat ke Masjid"
"Hana gak biasanya kayak gini, gue yang udah temenan sama dia dari kampung gak pernah liat dia kayak gini. Pasti ada masalah berat yang lagi dia hadapi" jelas Putri.
"Kalau emang dia lagi punya masalah, seharusnya dia cerita dong, kita kan sahabat" kata Sulis.
"Belum siap cerita mungkin" Ledya mencoba untuk menerka-nerka.
Allahuakbar Allahuakbar.....!!!
Suara azan Maghrib pun mulai berkumandang mengentikan perdebatan mereka.
"Ya udah!! Sekarang kita bertiga aja yang berangkat ke Masjid" ajak Ledya.
Mereka pun bersiap-siap untuk menuju ke masjid menunaikan kewajiban mereka sebagai umat muslim.
***
"Tuh kan Bos gue udah bilang, tuh perusahaan Amerika pasti bakal tanda tangani kontrak" ucap Dani.
"Pasti karena makanan hotel yang gue pilih enak dan tanpa berpikir panjang membuat mereka menandatangani kontrak" tambahnya lagi.
"Gak nyambung bangs*t, karena selesai meeting baru pergi makan goblok" sahut Vino sambil memukul pelan kepala Dani.
"Lagi bentar Mercedes Benz-AGT diganti nih" Rizal yang orangnya pendiam, tapi jika sudah menyangkut mobil sport dia rajanya, mulutnya tidak akan bisa diam untuk tidak membicarakan mobil sport.
"Gue yang pilih ya Bos, Lamborghini pokoknya" tambahnya.
"Lah, kok jadi lu yang ngatur sih kan yang beli gue pake uang gue sendiri" jawab Alvan.
Obrolan mereka pun terhenti, ketika mobil sport tersebut berhenti tepat di depan club langganan mereka.
Ketika seharusnya umat muslim datang ke Masjid untuk menunaikan ibadah shalat Maghrib, mereka malah memilih mendatangi club untuk merayakan keberhasilan mereka.
Mereka baru memasuki club tersebut, tetapi bau alkohol sudah menyeruak memenuhi indra penciuman mereka, lampu diskotik yang gemerlap, musik yang memekakkan telinga, dan tidak lupa wanita seksi yang hampir telanjang sudah bergelayut di samping mereka.
"Hay!!! Kakak-kakak apa kabar?! Udah lama gak liat nih, wajahnya pada sumringah pasti ada kabar bahagia nih" sapa Kevin, salah satu barista yang sangat dekat dengan keempat pria tersebut.
"Iya nih Vin, habis selesai meeting sama perusahaan Amerika" jawab Vino.
"Kita baik-baik aja Vin, pesen wine yang paling mahal pokoknya, semuanya dibayar sama Alvan" Dani pun juga membalas sapaan Kevin dan memesan wine-nya.
"Assssiaaapppp bos ku!!"
Mereka pun hanya duduk dan menikmati alkohol yang mereka pesan dan sentuhan-sentuhan lembut wanita seksi yang bergelayut di samping mereka.
"Bingsul, uwanjay. Tuh cewek montok amat" Dani melihat wanita yang meliuk-liuk kan tubuh indahnya itu dengan mata melotot.
"Anjir dah, giliran cewek aja mata melotot, kerjaan kantor malah di meremin" gerutu Vino mengenai tingkah sahabatnya yang satu itu.
"Eleh, mau nanya saran mengenai wanita uwenak aja lu nanya gue. Kalau gak ada gue mau nanya di mana lu? Jadi, posisi gue itu penting. So, jangan komentar mengenai gue yang pelototin cewek, ini juga buat lu"
"Tamu atau pekerja Vin?" Rizal bertanya mengenai wanita tersebut.
"Pekerja baru kak, baru tadi pagi mulainya" jawab Kevin memberi sedikit penjelasan mengenai wanita tersebut.
"Anjir, cantik-cantik gitu kerjanya disini. Dengan tubuh indahnya kan dia bisa jadi model, dia pun juga punya tubuh tinggi, heran dah gue" ucap Vino.
"Cewek bodoh" Alvan bergumam meremehkan wanita tersebut.
"Gak mau nyoba bos? Baru loh datangnya tadi pagi" tanya Dani sambil menaik turunkan alisnya.
"Ada ruangan kosong Vin?" Tanya Alvan kepada Kevin.
"Uwah, mantul dah bos ku" sahut Dani bersemangat.
"Ada kak, kamar nomor 15 nih kuncinya"
Alvan mengambil kunci tersebut, dan berjalan menuju kamar nomor 15.
"Van, ntar kalau dah bosen panggil kita!" Teriak Dani yang membuat Alvan menghentikan langkahnya.
"Mau gabung sama gue?" Tanya Alvan
"Anjir, seriusan lu?" Jawab Dani tidak percaya.
"Cuman si Dani doang yang diajak, kecewa gue sama lu" Rizal memanyunkan bibirnya.
"Sok imut bangs*t! Lu bertiga dah sini, ntar gue yang bayarin" ucap Alvan yang membuat mereka bertiga bersemangat.
"Wow, hari ini pesta besar pokoknya" teriak Vino.
"Enggak mau pulang maunya di goyang!!!" Teriak Dani gak kalah kerasnya.
Didalam ruangan yang sudah tersedia sofa empuk serta mejanya, dan di atas meja terdapat banyak botol alkohol dengan berbagai merek serta dua buah micropon untuk karaoke.
Pintu ruangan terbuka dan menampakkan gadis cantik dengan tubuh jenjangnya memakai baju super ketat yang memperlihatkan lekukan tubuh indahnya, dan high heels dengan ukuran 15 cm yang membuat tubuhnya bertambah tinggi.
"Permisi, apakah benar ini ruangan pak Alvan?" Tanya wanita tersebut dengan nada bicara yang di buat-buat.
"Sungguh terlihat murahan" gumam Alvan.
"Jangan panggil Pak sayang, aku masih muda" goda Alvan yang membuat teman-temannya tertawa.
"Panggilnya aja Alvan" tambahnya.
"Nih" Alvan menyodorkan secarik kertas yang berupa cek yang terdapat tulisan angka dengan jumlah 8 digit.
"Rp80.000.000?" Tanya gadis tersebut dengan nada tidak yakin.
"Apakah masih kurang?"
"Ah, tidak. Ini lebih dari cukup" jawabnya.
"Jadi, kita bisa mulaikan". Gadis tersebut hanya menganggukkan kepalanya.
***
Tiga gadis dengan masih memakai mukenah berjalan santai di pinggiran jalan sambil mengobrol.
"Lis, menurut lu Hana kenapa? Bukannya gue berpikir yang enggak-enggak ke Hana. Gue yakin kita pasti berpikiran sama" jelas Ledya mengenai kecurigaannya terhadap Hana.
"Iya, gue juga berpikir kayak gitu. Tapi, entahlah kita belum dengar langsung dari Hana-nya"
"Kalau emang iya itu yang terjadi, gue ngerti kok kenapa Hana belum mau cerita pasti rasanya berat" kali ini Putri mengeluarkan pendapatnya.
"Udah deh, besok aja di tanya langsung ke Hana. Mungkin, besok mood Hana baik-baik aja" ucap Sulis.
"Mau makan malam apa?" Tanya Putri.
"Buat nasi goreng aja deh"
TBC...
27/03/2019|2:42PM,|LOMBOK
Saya butuh banyak dukungan dari kalian, jadi silahkan vote + komentar + share mumpung gratis dan tidak membutuhkan waktu yang banyak. Minta do'a-nya agar saya tetap istiqomah sama cerita saya dan tidak akan hiatus. Kritik dan Saran sangat diperlukan baik itu penulisannya atau jalan ceritanya! Jangan lupa tambahkan ke daftar perpustakaan kalian agar tidak ketinggalan part selanjutnya.
TEIMA KASIHH.....
Oleh : Aenul Risallah (@Risa-Lee)|IG : @anl.risllh_
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kesalahan Satu Malam [TAMAT]
Romance"Karena kesalahan satu malam aku menghabiskan sisa hidupku bersamamu, menghabiskan waktuku bersamamu hingga membuat hatiku bergetar setiap kali disisimu dan sepertinya aku mencintaimu. Apakah akan seperti ini selama sisa hidupku sementara kamu menci...