Part 12 : Ali's Family

5.8K 234 0
                                    

Mereka berempat sudah berada di depan pintu sebuah rumah yang cukup besar. Alvan menekan tombol yang berada di tembok dekat dengan pintu, lalu bunyi 'ting' keluar setelah Alvan menekannya, cukup hanya tiga kali Alvan menekan tombol tersebut, seorang wanita yang sangat cantik dengan mata sipit, kulit putih bersih dan kepalanya yang dibalut dengan hijab membuka pintu.

"Assalamualaikum kak!" Sapa Alvan.

"Wa'alaikum salam! Loh dek Alvan, ayo masuk! Mas Ali udah ada di rumah, baru saja pulang kerja" jawab wanita tersebut dengan logat koreanya yang masih terdengar jelas dan ia pun mempersilahkan Alvan masuk.

Alvan pun masuk ke dalam rumah tersebut diikuti oleh ketiga sahabatnya. Ketika Dani melewati wanita tersebut, ia pun ikut menyapa.

"Anyong kak!" Sapanya, yang tentu dibalas oleh wanita tersebut.

"Anyeong goblok!" Sahut Rizal yang berada tepat dibelakang Dani, lalu ia memberi sedikit pukulan di kepala Dani.

"Maklumin kak! Dia orangnya sok tau" ucap Rizal kepada wanita itu.

"Tidak masalah, kakak ngerti kok" jawabnya.

-

Alvan yang tentunya masih di ekori oleh ketiga sahabatnya masuk ke ruang keluarga, di sana terdapat Ali yang sedang menggendong putri kecilnya yang berusia 2 tahun dan juga terdapat anak laki-lakinya yang berumur 7 tahun sedang mewarnai sebuah gambar pemandangan.

Ali pun terkejut ketika melihat kedatangan adik laki-lakinya tanpa sepengetahuannya.

"Loh Van. Kok kamu gak bilang mau kesini?!" Tanya Ali langsung pada Alvan.

"Sekarang kan aku udah disini, buat apa bilang" jawab Alvan, tidak lupa juga dia menyalami Ali, kakaknya, yang tentu di balas oleh Ali meskipun sedikit kesulitan karena sedang menggendong anaknya.

"Ya sebelumnya lah Van, bilang kalau mau ke LA. Biar kakak siapin makanan yang banyak buat kamu dan teman-teman"

"Gak usah repot-repot kak, aku kesini ke LA untuk bisnis bukan liburan, cuman tiga hari doang, besok hari terakhir. Mungkin besok aku bakal pulang" jelas Alvan.

"Gitu dah kak si Alvan, ngebet banget pengen pulang. Gak bosan di kantor mulu" sahut Dani.

"Gak kasihan apa lihat kita di kantor mulu, udah kek di penjara" tambah Rizal.

"Lebay setan!" Jawab Alvan.

"Bos kasar amat, ntar Arkan sama Queen denger uy" Vino yang semenjak tadi diam, mulai berbicara untuk memperingati Alvan yang bicara kasar. Takut jika nanti kedua keponakan Alvan mengikuti cara bicaranya.

"Tau nih si Bos, udah kek cewek pms aja" sahut Dani.

"Dia gak ngerti bahasa Indonesia" jelas Alvan.

"Do you only speak English?" (Apakah kamu hanya berbicara bahasa Inggris?) Tanya Rizal kepada Arkan, anak pertama Ali.

"Yes, I do!" (Iya!) Jawab Arkan.

"Idihh, sok inglis lu" kata Dani.

"Lah, bukan sok emang gue bisa Pake bahasa Inggris. Lu aja yang gak tau" balas Rizal dengan sedikit menyombongkan diri.

"Arkan gak di ajar bahasa Indonesia kak?" Tanya Vino kepada Ali.

"Kakak ajarin dong"

"Terus kalau bahasa Korea diajarin juga kak?" Kali ini Rizal yang bertanya.

"Yaiyalah bege, kan emaknya dari Korea kudu diajarin bahasa Korea dong" seharusnya Ali yang menjawab pertanyaan tersebut, tetapi Dani langsung menjawabnya.

Karena Kesalahan Satu Malam [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang