Part 7 : Pengusaha Muda

6.7K 264 2
                                    

"Eh, katanya ada cogan mau pidato ya ntar" kata Ledya semangat.

"Iya, katanya sih pengusaha muda" jawab Sulis datar.

"Uwah!! Pengusaha muda ya, harus pergi liat nih. Ikut ya!?"

"Males banget gue, lebih baik liat oppa Korea gue yang lebih aduhai"

"Kita harus lihat yang nyata dulu Lis, khayalan belakangan, yang nyata ada di depan mata, langsung cap-cus ae lah"

"Idih, tumben banget lu, habis kesambet apaan? Biasanya juga Lee Jong-suk everything, everywhere, everyday, and forever"

"Yaudah deh kalau gak mau ikut, serah lu ae. Put, lu ikut liat kan? Meskipun lu gak mau liat, tapi temenin gue ya masa' gue sendirian sih?" Karena Sulis tidak mau, Ledya pun menggoda Putri.

"Tapi, Hana kan sendirian di kost?"

"Bener tuh, gak kasian apa sama Hana? Kan dia lagi ada masalah, masa' lu enak-enakan liat cogan. Sahabat macam apa yang kek gitu" sahut Sulis.

"Iya deh maaf"

"Lee Jong-suk kan ada drama baru, emang lu udah nonton?" Tanya Sulis.

"Belum ada mood buat nonton gue"

"Idih, tumben"

"Kemarin gue liat list film Korea di Drakor Station, trus ada film yang buat gue tertarik judulnya 'marionette', genrenya misteri gitu, tonton itu ae dah" sahut Putri.

"Iya tuh, ntar mampir ke Indomaret beli cemilan buat jadi santapan" jelas Sulis.

"Aduh, mantul dah tuh. Ntar nonton film horor juga dah, makin mantul" Tambahnya.

***

Tanpa mengetuk pintu, Rizal membuka pintu ruangan yang bertuliskan 'Chief Executive Officer'. Dia melemparkan sebuah kertas ke meja Alvan dan mendaratkan pantatnya di samping Vino.

"CEO sama Sekretaris paling enak kek nya" ucap Rizal yang hanya di balas dengan tatapan oleh Vino.

"Bagaimana membeli celana,
Beli saja di pasar kota. 
Bagaimana tak terpesona,
Melihat gadis cantik jelita." Alvan membaca naskah yang diberikan Rizal dengan sedikit jijik.

"Ulang buat lagi!" Perintah Alvan.

"Yaelah! Udah tau Alvan gak suka pantun, malah buat kek begituan" ucap Vino.

"Si Alvan kalau pidato dia serius banget masalahnya, jadi untuk mencairkan suasana kudu ada pantun biar ngehibur dikit, biar cewek-cewek juga makin jatuh cinta sama dia" jelas Rizal.

"Biar gak ada pantun juga, cewek-cewek bakal pelototin matanya liat Alvan" Dani memasuki ruangan tersebut dan ikut obrolan mereka.

"Yaudah deh, males ngulang gue bos" kata Rizal yang membuat Alvan menatap tajam dirinya.

"Gue disini tu CFO 'Chief Financial Officer' yang bertanggung jawab atas terjadinya proses investasi oleh investor atau pinjaman dari pihak ketiga semacam Bank, gue ngurus pengadaan pendanaan, pembelanjaan, pembentukan anggaran, dan pembuatan laporan keuangan dalam perusahaan." Tambah Rizal lagi dengan jelas.

"Sejak kapan kita ngerjain tugas sesuai pangkat, kalau Alvan sudah berkehendak ya kudu di kerjain" sahut Dani.

"Seharusnya yang ngerjain tugas semacam itu tu Vino" jelas Rizal lagi, yang disebut namanya hanya sibuk memainkan gamenya.

"Gue sama Vino lagi main game" jawab Alvan.

"Lah, bukannya si Vino mainnya free fire terus lu mainnya PubG kan bos?" Tanya Dani.

Karena Kesalahan Satu Malam [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang