"Kalo kamu bisa bunuh istri dari Jung Jaehyunㅡah, atau seenggaknya ngebuat dia keguguran, aku bakal berinvestasi lebih dari 50 persen dari kurangnya dana buat proyek perusahaan kamu."
Mata Mingyu seketika melotot, kala mendengar ucapan selanjutnya dari bibir wanita tersebut. Bukan hanya terkejut, bahkan kini jujur saja Mingyu sudah merinding, melihat betapa entengnya kalimat tersebut bagi sosok wanita dihadapannya.
"A-apa?"
Naeun mengangkat kedua bahunya sesaat, seakan mengabaikan reaksi yang baru saja Mingyu berikan atas ucapannya sebelumnya.
"Kita sama-sama orang yang pernah dirugikan oleh Direktur Perusahaan Jung Connection, bukannya itu udah jadi alasan yang cukup untuk kita bekerja sama?" lanjut Naeun, seraya melipat kedua tangannya di dada.
"Ah, atau jangan-jangan kamu mau aku berinvestasi lebih banyak? Soal itu bisa dibicaraㅡ,"
"Sebentar, jadi anda sudah menyelidiki latar belakang saya dan perusahaan saya?" sela Mingyu dengan kening mengerut, saat menyadari cara Naeun berbicara padanya yang seakan begitu yakin bahwa ia akan menerima tawaran tersebut. Terlebih, wanita itu mengetahui bahwa ia memang pernah dirugikan oleh Jaehyun.
"Kamu di kesepakatan ini dapat dua keuntungan, balas dendam yang terpenuhi sekaligus proyek kamu yang bisa berjalan lancar, kamu yakin ga tertarik?" tanya Naeun kembali, mengabaikan pertanyaan yang sebelumnya Mingyu ajukan padanya.
Mingyu akhirnya mengerti, tujuan utama Naeun menemuinya adalah ingin menjadikannya sebagai alat untuk membalaskan dendamnya pada Jung Jaehyun.
Meski sebenarnya Mingyu ingin segera pergi meninggalkan wanita dihadapannya, namun masih ada sesuatu yang membuatnya penasaran.
"Saya simpulkan anda sudah mengetahui alasan kenapa saya menyimpan dendam pada Jaehyun, bukankah tidak adil kalau saya tidak mengetahui alasan anda? Bagaimana bisa saya mempercayai anda?"
"Singkatnya, aku cuman mau keadilan," ucap Naeun, disusul terbitnya seulas senyuman miring pada wajahnya.
"Aku dan Jaehyun pernah ngelakuin kesalahan bersama di masa lalu, tapi cuman hidup aku yang hancur. Bukannya itu gak adil?"
Mingyu mencoba mengatupkan bibirnya rapat-rapat, meski sebenarnya bibirnya kini gatal untuk mengumpat. Ia memang tidak tahu kesalahan apa yang pernah dilakukan Jaehyun bersama wanita dihadapannya, namun bukankah sangat berlebihan jika Naeun mengingikan yang namanya keadilan dengan membunuh nyawa lain yang tidak bersalah?
Di saat yang sama itu lah Mingyu menyadari kesalahan yang pernah dilakukannya pada Rose. Rasa bersalah tiba-tiba saja memenuhi dada Mingyu, ia seakan tengah ditampar kenyataan. Karena tak terelakkan, ia pun dulu melihat keadilan tak jauh berbeda dengan cara Naeun melihat keadilan saat ini. Beruntungnya, ia tidak sampai tahap ingin membunuh seseorang.
"Jadi, gimana jawaban kamu?" tanya Naeun pada akhirnya, karena Mingyu tak kunjung memberinya jawaban.
Sesaat Mingyu menarik napas dalam,"Anda bercanda? Tentu saja jawaban saya tidak."
Kali ini untuk pertama kalinya Naeun yang dibuat terkejut, terlihat dari mata wanita itu yang kini membulat sempurna begitu mendengar penolakan Mingyu akan tawarannya.
"Saya memang membutuhkan dana untuk proyek penting perusahaan saya, tapi bukan berarti saya mau mengorbankan nyawa orang lain hanya untuk investor seperti anda." ucap Mingyu seraya bangkit berdiri dari kursinya saat ini.
"Saya permisi," pamit Mingyu seraya berbalik dan melangkah menuju pintu keluar private room restoran.
"Walau tanpa bantuan kamu, aku bisa membalaskan dendam aku. Kamu yang akan menyesali keputusan yang kamu buat malam ini, Kim Mingyu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Kak Rose | Jaehyun Ft. Roseanne
Fanfiction"Bawel banget,sih? Bibirnya mau aku sumpel sama bibir aku apa gimana,nih?" Tentang Rose yang bersikeras menolak perjodohan dan Jaehyun yang bersikeras ingin melanjutkan perjodohan. Start ; 23/03/2019 Highest Rank ; #9 [Rose]