Readers yang baik pasti tau cara menghargai sebuah tulisan :)
::::
Rose terbangun saat sinar mentari berhasil masuk ke dalam kamarnya, melalui celah tirai yang terbuka.
Gadis itu mengucek matanya,merenggangkan otot tubuhnya,dan perlahan beranjak bangun.
Rose melirik jam dinding rumahnya yang menunjukkan pukul 9 pagi.
Aneh,ini hari dimana jadwal prakteknya libur. Biasanya tiap pukul 7 pagi,Jaehyun akan mendatanginya dan menyeretnya untuk berolahraga.
Rasa-rasanya Jaehyun sudah mengetahui semua jadwal Rose baik bekerja ataupun libur.
Apa mungkin lupa? Pikir Rose sesaat,namun pada akhirnya ia memilih tak ambil pusing.
Gadis itu menuruni tangga dan lantas membuka pintu kulkas,bersiap menghangatkan masakan yang tiap minggu dikirim Mama.
Masak? Seorang Roseanna bisa memasak adalah suatu keajaiban.
Bagi Rose,memasak bukanlah suatu kewajiban. Meskipun orang sekitarnya sudah bawel menyuruhnya untuk belajar memasak.
Tepat saat akan menyalakan kompor,ponselnya berdering. Rose memilih untuk mengangkat teleponnya terlebih dahulu.
+628×××××××127 is calling...
Nomor asing. Tapi Rose tau yang menghubunginya adalah Jaehyun.
Rose memang tak menyimpan kontak Jaehyun di ponselnya,terlalu malas untuk melakukannya.
Tanpa disadari ia malah jadi hafal dengan tiga digit terakhir nomor Jaehyun.
Awalnya Rose malas untuk mengangkat telepon,namun ia juga penasaran alasan kenapa Jaehyun tak mendatanginya hari ini.
Mungkin saja Jaehyun menghubunginya untuk memberitahukan alasan ketidakhadirannya.
Rose menekan tombol hijau dan langsung mendekatkan ponselnya pada telinga.
Namun selama beberapa detik tak ada suara apapun dari sebrang sana,Rose malah mendengar deru nafas yang terdengar berat.
Rose berdekhem,memancing Jaehyun untuk berbicara duluan.
"O-oh udah kesambung?"
Suara Jaehyun akhirnya terdengar,namun suara Jaehyun kali ini terdengar serak.
"Hm..." Rose bergumam pelan,hanya untuk menanggapi.
"Aku sakit,Kak."
"Terus?"
"Pengen dirawat Kakak."
"Maksud lo?"
"Kakak dateng ya ke apartemen aku,nanti aku sendloc. Aku juga belum makan."
Rose mendengus diikuti matanya yang mendelik malas. "Lo pikir gue babu lo?"
Masih dengan suara serak,Jaehyun terkekeh pelan disebrang sana.
"Kalo aku mati berarti salah Kakak,ya."
Jelas saja mata Rose langsung membulat kaget,"Anjir lo ngomong bisa disaring dulu ga,sih!?" bentak Rose marah.
Sebagai tenaga medis,kematian bagi Rose sangatlah tidak pantas untuk dijadikan bahan bercandaan.
Jaehyun malah tertawa kecil,entah apa yang lucu.
"Hehe... Akhirnya ngerasain dikhawatirin Kakak."
Rose memijat tungkai hidungnya yang terasa berdenyut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Kak Rose | Jaehyun Ft. Roseanne
Hayran Kurgu"Bawel banget,sih? Bibirnya mau aku sumpel sama bibir aku apa gimana,nih?" Tentang Rose yang bersikeras menolak perjodohan dan Jaehyun yang bersikeras ingin melanjutkan perjodohan. Start ; 23/03/2019 Highest Rank ; #9 [Rose]