"Diem berarti iya. Mulai sekarang aku panggilnya Tante Rose,oke?."
"HellㅡWhat!?" Rose memekik,bahkan rasanya matanya ingin keluar dari tempatnya.
Jaehyun tersenyum kecil,ia lantas beralih menatap arlojinya.
"Tante Rose yakin ga mau berangkat bareng aku? Ini udah jam berapa loh."
Rose sontak ikut melirik arlojinya,dan benar saja jam sudah menunjukan pukul tujuh kurang.
Sinting!
Tiga puluh menit lagi batas waktu absennya,dan jika terlambat gaji Rose akan dipotong.
Rose tentu tak rela itu berarti barang-barang bermerek yang diinginkannya bulan ini harus ia tunda.
"Kenapa ga bilang dari tadi!?." sungut Rose kesal,dan langsung menarik tangan Jaehyun menuju mobil asing yang Rose yakini mobil milik pria itu.
Jaehyun melirik tangannya yang tengah di genggam Rose,pria itu bahkan tak dapat menahan senyumnya.
::::
Rose tak menyangka ternyata kemampuan mengemudi dan pengetahuan tentang jalanan Jaehyun harus diacungi jempol.
Jaehyun menembus kemacetan kota dalam waktu dua puluh menit,menyelamatkan Rose dari pengurangan gaji.
Rose menghembuskan nafas lega begitu mobil Jaehyun memasuki pelataran rumah sakit,ia lantas membuka pintu mobil berniat keluar namun tangan Jaehyun tiba-tiba mencegatnya.
"Apaan,sih?."
"Gamau ngomong apa gitu?."
"Apa?." balas Rose,pura-pura tak paham apa yang dimaksudkan Jaehyun.
"Yaudah tangannya ga bakal aku lepas."
Rose menghela nafasnya,matanya kini beralih menatap Jaehyun malas.
"Oke,fine. Makasih,sekarang lepasin tangan gue."
"Nggak,ini dulu." Jaehyun kini menunjuk pipinya, sontak saja Rose bergidik ngeri.
Rose tau betul apa maksud Jaehyun dan jelas-jelas itu hal yang sangat tidak diinginkannya.
"Lo sinting!?."
"Oke kalo tangannya mau terus aku pegang."
Rose menggeram,matanya mendelik menahan kesal.
Gadis itu lantas mendekatkan bibirnya pada pipi Jaehyun,sontak saja Jaehyun memejamkan matanya dengan senyuman merekah di bibir.
Namun sayang bukan sebuah kecupan yang Jaehyun dapatkan,ia malah mendapatkan cubitan keras di pipinya.
"A-AW!." pekik Jaehyun yang sontak membuka matanya,dan begitu melirik ke samping Rose sudah berada di luar mobil.
Dari luar mobil Rose menjulurkan lidahnya,setelahnya gadis itu berbalik memasuki gedung rumah sakit.
Jaehyun hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah Rose,sementara tangannya mengusapi pipinya yang memerah akibat ulah gadis yang sama.
Bener kata Papa. Usia kamu emang udah tua,tapi tingkah kamu masih aja kayak bocah.
Jaehyun menggelengkan kepala masih dengan senyuman lebar di wajahnya kemudian melanjutkan mengendarai mobilnya menuju kantor.
::::
Rose tersenyum senang begitu selesai menempelkan jarinya pada mesin absensi,jelas saja karena ia tidak terlambat dan gajinya nanti tetap utuh.Tiba-tiba ia teringat Jaehyun,pria yang jauh lebih muda darinya dan menyelamatkannya dari pengurangan gaji.
Namun mengingat kembali bagaimana Jaehyun menahannya di mobil tadi membuat rasa kesal Rose kembali hadir.
Bocah mesum! Sok kegantengan! Baru juga pertemuan kedua udah minta cium pipi!? Dasar sinting!
Memikirkan Jaehyun membuat Rose tak sadar ia sudah berada tepat di depan pintu ruang poli miliknya.
Rose mendengus kasar,ia lantas memasuki ruangan tersebut.
Gadis itu mengambil jas dokter yang tersampir di kursi kerjanya dan langsung mengenakannya.
Pintu ruangan poli diketuk,"Dokter Rose,ini saya perawat Kyulkyung. Boleh saya masuk?."
"Masuk."
Dan tak lama kemudian sosok perawat Kyulkyung muncul,dengan tangannya yang membawa setumpuk berkas pasien-pasien yang akan Rose periksa.
Beberapa saat keduanya membicarakan mengenai para pasien hingga tiba-tiba Kyulkyung merubah arah pembicaraan.
"Dokter Lisa hari ini absen lagi." ungkapnya yang lebih bermaksud melapor.
Rose terdiam sesaat,kemudian mengangguk. Mengerti arah pembicaraan Kyulkyung.
"Nanti alihkan saja jadwal prakteknya,besok saya yang akan gantikan."
Beruntung spesialis yang diambil ia dan Lisa sama,jadi Rose bisa menggantikan posisinya.
Kyulkyung mengangguk. Selesai membicarakan para pasien,akhirnya tibalah waktu praktek poli Rose dimulai.
Perawat Kyulkyung berjalan keluar dan memanggil nama pasien pertama,setelahnya pekerjaan keduanya dimulai seperti biasanya.
::::
Akhirnya waktu makan siang tiba. Sisa pekerjaan yang tinggal Rose lakukan hanya visit para pasien rawat inap,dan itu akan dilakukannya selesai makan siang.Biasanya dokter Lisa yang akan menemani Rose makan siang,namun sayangnya dokter yang merangkap sahabat Rose itu absen.
Rose tau jelas penyebab Lisa absen beberapa hari ini. Karena Lisa sebentar lagi akan bercerai dengan Taeyong,suaminya.
Baru saja Rose bangkit berdiri,dan tiba-tiba saja pintu ruangannya diketuk.
"Dokter Rose,maaf ini ada tamu."
Rose mengerutkan keningnya. Aneh,padahal rasanya ia tidak memiliki janji dengan siapapun.
"Suruh masuk dulu aja,pak." suruh Rose pada sosok yang tadi mengetuk pintu dan Rose yakini satpam rumah sakit.
Tak lama kemudian pintu terbuka,dan menampilkan sosok tamu Rose yang ternyataㅡ,
::::
Semangat votenya kawan jadi aku semangat juga upnya HEHE
Next tidaaa?
Vote 50+ baru aku berani lanjut ya hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Kak Rose | Jaehyun Ft. Roseanne
Fanfiction"Bawel banget,sih? Bibirnya mau aku sumpel sama bibir aku apa gimana,nih?" Tentang Rose yang bersikeras menolak perjodohan dan Jaehyun yang bersikeras ingin melanjutkan perjodohan. Start ; 23/03/2019 Highest Rank ; #9 [Rose]