Semenjak Rose menginjak usia dewasa,gadis itu jadi malas untuk datang ke acara kumpul keluarga.
Simpel saja,ia terlalu malas untuk mendengar pertanyaan yang sama dari anggota keluarganya.
Dari nenek,kakek,paman,bibi,bahkan ponakannya sendiri terus menanyakan hal yang sama.
"Kapan nikah?"
Selalu. Setiap kumpul keluarga pertanyaan itu pasti tak pernah absen untuk ditanyakan padanya.
Padahal usianya,menurut Rose masih tergolong muda dan wajar jika belum menikah.
Tiga puluh tahun,wajar,kan? Pikir Rose.
Rose malah merasa aneh dengan keluarganya. Yang belum menikah kan dirinya kenapa keluarganya yang repot?
Katakanlah hidup Rose monoton,karena memang itu kenyataannya.
Sebenarnya,jangankan suami bahkan sedari kecil Rose tak pernah berpacaran.
Gadis itu terlalu ambisius untuk menyelesaikan pendidikan. Bahkan selesai mendapat gelar dokter spesialis,gila belajarnya beralih pada gila kerja.
Semenjak menjadi dokter,Rose jadi gemar mengoleksi barang-barang bermerk.
Dari Fossil,Louis Vuitton,bahkan Hermes sudah tersimpan rapih di ruangan koleksinya. Puluhan pakaian, tas,sepatu,jam tangan dan barang lainnya disimpan khusus di ruang koleksinya.
Karena nafsu akan barang-barang bermerk tinggi,menyebabkan Rose begitu bersemangat untuk meraup uang sebanyak mungkin.
::::
Hari ini hari libur Rose,dan seperti biasanya gadis itu berniat untuk menenggelamkan dirinya di ranjang kesayangannya selama seharian penuh.Namun tidur siang Rose terganggu saat seseorang terus-menerus menekan bel rumahnya.
Dengan sangat terpaksa Rose bangkit dan membukakan pintu rumahnya,masih dengan matanya yang setengah terpejam.
"A-aaakh!" Rose mengerang kesakitan saat sebuah tangan menjewer telinganya,membuat matanya sontak terbuka sempurna.
Kini Rose dapat melihat jelas siapa pelaku yang menjewer telinganya,dan tengah menatapnya nyalang.
"Ya Tuhan! Rose! Ini udah jam 2 siang dan kamu masih bau kucel gini!? Kamu tuh cewek tulen bukan,sih!?" Mama mengomeli sang anak masih dengan tangannya yang tergantung di telinga Rose.
"I-ini baru aja mau mandi!" Rose beralasan,berharap agar Mama segera melepaskan tangannya dari telinganya.
Namun Mamanya malah semakin mengencangkan dan menaikan daun telinganya,terpaksa Roae berjinjit untuk mengurangi rasa sakit.
"Alasan aja terus! Kamu tuh udah kepala tiga masih jomblo! Jorok lagi!" Mama menambahi dengan kata-kata pedas lainnya,Rose bahkan sudah kebal dengan ucapan pedas Mama.
Setelas merasa puas menjewer telinga Rose,akhirnya Mama melepaskan tangannya dari telinga putrinya.
Rose langsung memegangi telinganya yang sudah dipastikan memerah. Bibirnya maju,menahan kesal terhadap Mamanya sendiri.
"Sekarang mandi! Terus pake baju yang ada di dalem sini!" Mama langsung menyodorkan sebuah paper bag pada Rose.
Masih dengan wajah cemberutnya Rose menerima paper bag tersebut dan langsung berjalan ke kamar mandi.
Lebih baik ia menurut pada Mamanya,ketimbang harus berdebat lebih jauh.
::::
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Kak Rose | Jaehyun Ft. Roseanne
Fanfiction"Bawel banget,sih? Bibirnya mau aku sumpel sama bibir aku apa gimana,nih?" Tentang Rose yang bersikeras menolak perjodohan dan Jaehyun yang bersikeras ingin melanjutkan perjodohan. Start ; 23/03/2019 Highest Rank ; #9 [Rose]