Begitu masuk ke dalam kantor kepolisian yang kemarin ia datangi untuk melaporkan Eunwoo atas tuduhan pelaku teror,Jaehyun langsung disambut Yugyeom yang merupakan salah satu aparat yang menangani kasus.
Sejak dua hari yang lalu,Eunwoo sudah mendekam dibalik jeruji besi dengan status sebagai tersangka. Lalu siang ini Jaehyun mendapat kabar bahwa semua bukti yang ia punya sudah cukup untuk membuat status Eunwoo berubah menjadi terdakwa.
Namun Yugyeom mengabarkan bahwa proses harus terhambat karena Eunwoo masih belum mengakui segala perbuatannya,dan malah meminta kepolisian untuk mempertemukannya dengan Jaehyun.
Membuat Jaehyun mau tak mau mendatangi kantor kepolisian untuk menyelesaikan hal ini,dengan harapan agar Eunwoo segera mendapat hukuman yang setimpal.
Setelah menunggu beberapa saat,Eunwoo muncul dengan baju tahanan didampingi oleh dua aparat.
"Gue dijebak,bukan gue pelakunya." ucap Eunwoo yang langsung berterus terang,begitu bokongnya menduduki bangku yang berhadapan langsung dengan Jaehyun.
Jaehyun tak membalas,pria itu hanya diam dengan kedua tangan terlipat di dada seraya menatap Eunwoo dengan tatapan malas. Merasa apa yang Eunwoo ucapkan hanya omong kosong belaka.
Eunwoo tahu ini tidak akan mudah,namun bagaimanapun ia harus bisa meyakinkan Jaehyun bahwa dirinya bukanlah pelaku yang sebenarnya.
"Gue gapunya motif apapun buat ngelukain Rose,masalah kita udah lama selesai. Lagian tunangan lo itu udah gue anggep temen sendiri,gak mungkin gue ngelukain dia." tambah Eunwoo kembali.
Jaehyun yang muak sesaat berdecak,sebelum akhirnya buka suara. "Kalo bukan lo terus siapa?"
"Kim Mingyu,calon tunangan Rose. Pemilik perusahaan Kimfors." jawab Eunwoo dengan begitu yakin.
Jaehyun mengerjapkan matanya,selain karena jawaban Eunwoo yang tampak begitu meyakinkan,ia juga dibuat sedikit terkejut dengan fakta bahwa sebelumnya Rose pernah hampir bertunangan dengan pria lain sebelum dirinya.
×××
"Pak,Direktur sekaligus pemilik perusahaan Kimfors sudah datang." lapor Younghoonㅡsekretaris Jaehyun yang baru saja kembali masuk ke dalam ruangan Jaehyun.Jaehyun yang tengah menelaah laporan lantas mendongak dan langsung menganggukan kepalanya,"Persilahkan masuk."
Tak lama setelahnya,sosok pria berkulit eksotis masuk ke dalam ruangan Jaehyun dengan langkah lebar dan cepat. Sorot matanya sarat akan amarah.
Begitu berhadapan langsung dengan Jaehyun,pria itu langsung meraih kerah kemeja Jaehyun dan memaksanya berdiri.
"Gue ga bakal pernah nyerahin perusahaan gue ke tangan lo!"
Jaehyun menatap Mingyu dengan sorot mata tenang sekaligus tajam,diikuti sebuah senyuman sinis pada bibirnya.
"Come on. Perusahaan yang udah gak punya harga saham buat apa dipertahanin? Lagian sebagian besar investor perusahaan lo juga setuju sama akuisisi ini."
Mingyu yang kian merasa kesal akan ucapan Jaehyun,kontan mengeratkan cengkramannya pada kerah pria itu.
"Sampai kapanpun,perusahaan gue akan selalu ada di tangan gue. Meskipun gue harus mati dengan kebangkrutan,gue ga peduli!"
Dengan mengeluarkan tenaga yang lebih besar,Jaehyun berhasil melepaskan tangan Mingyu dari kerah bajunya sekaligus membanting tubuh pria itu hingga terduduk secara kasar di kursi di hadapannya.
"Fine,gue bakal batalin akuisisi ini dengan satu syarat."
Jaehyun mengitari mejanya,dengan kedua tangan terlipat ia lantas menyandarkan tubuhnya pada meja yang sama.
"Berhenti terror tunangan gue." ucap Jaehyun penuh penekanan,dengan sorot mata yang berubah tajam.
Bukannya merasa gentar,Mingyu malah tersenyum sinis. "Ah,jadi ini alasan lo?"
Sesaat Mingyu merapihkan kerah kemejanya,sebelum akhirnya bangkit berdiri dan menubrukan netranya dengan netra Jaehyun.
"Gue bakal berhenti setelah gue puas liat penderitaan dia." ucap Mingyu dengan entengnya.
"Asal lo tahu,pembunuh kayak dia bahkan gak pantes buat hidup."
Mendengar hal tersebut Jaehyun tak terkejut. Apa yang Eunwoo ceritakan padanya tempo hari benar,Mingyu menyalahkan Rose atas kematian kedua orangtuanya.
Dua tahun yang lalu perusahaan Kimfors menghadapi krisis keuangan,dan kian memburuk kala keluarga Rose batal melakukan suntikan investasi. Dampak dari Rose yang membatalkan secara sepihak perjodohannya dengan Mingyu.
Kedua orangtua Mingyu depresi,hingga akhirnya memutuskan mengakhiri hidup. Selama dua tahun terakhir ini,Mingyu menyalahkan Rose dan keluarganya atas kematian orangtua dan kebangkrutan perusahaannya.
Sementara itu kedua tangan Jaehyun yang masih terlipat kini menegang,karena mencoba menahan diri untuk tidak melakukan tindak kekerasan pada pria di hadapannya.
Sesaat Jaehyun menarik nafas dalam,mencoba meredam emosinya yang mengawang akibat semua perkataan Mingyu yang menjelekkan Rose dan jelas membuatnya kesal.
"Sekarang gue gak heran kenapa perusahaan lo gaada kemajuan sedikitpun selama dua tahun ini dengan harga saham makin anjlok." ucap Jaehyun seraya menggeleng kecil,dengan mata yang menatap Mingyu remeh.
Pola pikir pemegang kekuasaan tertingginya saja benar-benar tak masuk akal,bagaimana perusahaannya akan mengalami kemajuan? Begitu pikir Jaehyun.
"Denger,krisisnya perusahaan lo dan kematian kedua orangtua lo gaada hubungannya sedikitpun sama tunangan gue."
Jaehyun perlahan maju selangkah,masih dengan mata yang menatap Mingyu tajam.
"Lo cuman gak bisa terima kenyataan dan ngejadiin tunangan gue sebagai pelampiasan untuk disalahkan."
Mingyu mengerjapkan matanya,ucapan Jaehyun barusan seakan menghentaknya. Namun Jaehyun tak berhenti disitu.
"Lo tahu kenapa Rose batalin perjodohan kalian?"
Sesaat Jaehyun menatap tubuh bagian atas dan bawah Mingyu secara bergantian,sorot matanya terlihat begitu meremehkan.
"Karena dari awal dia udah tahu,kalo dalemnya lo itu cuman sampah." lanjut Jaehyun yang memberi penekanan khusus pada empat kata terakhir.
"Kalo lo gak berhenti juga teror tunangan gue,jangan harap akuisisi ini gak bakal berlanjut."
Mingyu kembali mengerjapkan matanya,raut wajahnya jelas terlihat kesal akan ancaman serta ucapan-ucapan yang Jaehyun berikan. Tanpa mengucap sepatah kata apapun,Mingyu langsung meninggalkan ruangan Jaehyun.
Saat ini Jaehyun hanya dapat sekadar memberikan ancaman pada Mingyu,setidaknya dengan harapan membuat pria itu jera untuk tidak melanjutkan terornya pada Rose.
Jaehyun sudah pasti akan menuntut Mingyu ke meja hijau atas semua terornya pada Rose,bukan sekedar memberi ancaman semata. Andai saja tunangannya itu memintanya untuk tidak melakukan hal itu.
Saat Jaehyun akan melakukan hal yang sama pada Eunwoo pun,Rose sempat memintanya untuk tidak melakukannya. Namun karena desakan Doyoung dan timnya,akhirnya gadis itu mengalah dan membiarkan Jaehyun melaporkan Eunwoo.
Namun Rose tak menjawab kala Jaehyun meminta alasan kenapa ia tidak ingin menuntut Mingyu maupun Eunwoo.
×××
Hola! Maaf ya kemarin gak jadi double up,karena ada alur yang harus aku ubah ㅠㅡㅠAku lanjut lagi kalo vote dua part terakhir udah tembus 150+ masing-masing hehe~
See you!✨
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Kak Rose | Jaehyun Ft. Roseanne
Fanfiction"Bawel banget,sih? Bibirnya mau aku sumpel sama bibir aku apa gimana,nih?" Tentang Rose yang bersikeras menolak perjodohan dan Jaehyun yang bersikeras ingin melanjutkan perjodohan. Start ; 23/03/2019 Highest Rank ; #9 [Rose]