Yang masih bangun jam segini absen dulu sini!✊
Yap aku double up memenuhi janji aku di part sebelumnya~✨
×××
"Seperti yang sudah saya katakan,operasi ini sangat beresiko. Sehingga ada satu hal penting yang harus saya pastikan dari anda."
Sesaat Seulgi menjeda ucapannya,matanya kini menatap Jaehyun dengan sorot mata yang terlihat sendu.
"Kalau nanti hanya ada salah satu dari istri dan anak anda yang bisa saya selamatkan,siapa yang harus saya prioritaskan?"
Hati Jaehyun seakan dipukul oleh palu godam begitu pertanyaan tersebut keluar dari bibir Seulgi.
Tanpa sadar setetes air mata akhirnya mengalir dari pelupuk mata Jaehyun,pria itu kini tak dapat lagi menyembunyikan kerapuhan yang tengah ia rasakan dalam dirinya.
Ini jelas pilihan yang terlalu sulit untuk Jaehyun pilihㅡatau bahkan mustahil untuk dipilih.
Jaehyun mengusap kasar wajahnya seraya membuang pandangannya dari Seulgi,seakan menggambarkan betapa tersiksanya ia dengan pilihan berat yang harus ia pilih.
Pria mana yang bisa memilih untuk memprioritaskan keselamatan anak yang sudah ia nantikan kehadirannya atau istrinya yang begitu ia cintai?
Kenyataan ini saja sudah lebih dari cukup menghancurkan hati Jaehyun,entah apa jadinya jika ia harus kehilangan salah satu dari mereka. Jaehyun tidak akan pernah sanggup untuk kehilangan salah satunya,apalagi jika harus kehilangan keduanya.
Namun bagaimanapun,pada kenyataannya Jaehyun tetap harus memilih salah satu dari keduanya untuk diprioritaskan keselamatannya.
Dalam waktu yang begitu singkat itu,Jaehyun akhirnya memutuskan pilihan tersebut.
Pria itu lantas kembali menatap Seulgi penuh harap,diikuti kedua tangannya yang menggenggam erat kedua tangan sosok yang kini menjadi harapan Jaehyun akan keselamatan istri maupun anaknya.
"Tolong...tolong prioritaskan keselamatan istri saya,dok."
Jaehyun tahu pasti jika Rose yang harus memilih,wanita itu pasti akan langsung memilih menyelamatkan anak mereka karena instingnya sebagai seorang ibu. Saat Rose tersadar nanti,bukan tidak mungkin ia akan membenci Jaehyun karena pilihan yang sudah ia buat.
Tapi Jaehyun tidak bisa melepas Rose pergi begitu saja,ia terlalu mencintai wanita itu. Bukan berarti Jaehyun tidak mencintai anaknya,namun membayangkan kelak ia membesarkan anak mereka seorang diri tanpa kehadiran Rose di sisinya saja Jaehyun tidak sanggup.
Mungkin pada akhirnya,inilah pilihan berat yang harus Jaehyun ambil.
Seulgi mengangguk paham,ia lantas melepaskan kedua tangan Jaehyun kemudian beralih menyodorkan Jaehyun sebuah map berisikan surat persetujuan operasi yang sedari tadi dipegang oleh perawat di sebelahnya.
"Kalau anda sudah setuju,silahkan tanda tangani surat ini." ucap Seulgi seraya menyerahkan sebuah pulpen dengan tangannya yang lain.
Jaehyun menatap surat persetujuan operasi yang kini berada di tangannya dengan mata berkaca-kaca,sebelum kemudian tangannya yang bergetar membubuhkan tanda tangannya di atas kertas tersebut.
Seulgi langsung menyerahkan surat persetujuan operasi yang sudah Jaehyun tanda tangani pada seorang perawat yang sama.
"Saya akan berusaha melakukan yang terbaik untuk istri dan anak anda." ucap Seulgi,sebelum akhirnya melangkah masuk ke dalam ruangan operasi.
Bahkan setelah cukup lama Seulgi masuk ke dalam ruangan yang sama dengan Rose,tak sedikitpun Jaehyun beranjak dari posisinya berdiri. Pria itu masih berdiri di tempat yang sama dan tatapan yang begitu sendu tertuju pada ruangan operasi di hadapannya.
Melihat Jaehyun yang terlihat jelas begitu kalut,Lisa lantas berinisiatif membantu Jaehyun untuk duduk di bangku panjang yang berada di dekat mereka. Setidaknya ia tidak bisa membiarkan Jaehyun terus berdiri di tempat yang sama.
"Lo harus tenang,Jaehyun. Dokter Seulgi pasti bakal ngelakuin yang terbaik. Lo juga tahu,kan Rose itu kuat? Lo harus yakin kalo istri lo pasti bisa ngelewatin semua ini." ucap Lisa,mencoba menenangkan Jaehyun dengan sedikit kata-kata yang menguatkan.
Jaehyun hanya dapat menganggukan kepalanya,diikuti kedua tangannya yang kini bergerak menutupi wajahnya. Tak ingin mengumbar kerapuhannya lebih jauh lagi.
Saking mengkhawatirkan keselamatan Rose serta calon anaknya,Jaehyun sampai melupakan satu hal penting.
Penyebab rahim Rose bisa terbentur hingga berakhir seperti saat ini.
Jaehyun lantas mendongak,kemudian beralih melirik Lisa yang masih berada di sebelahnya.
"Lisa," panggil Jaehyun,membuat wanita yang awalnya tengah melihat ponselnya lantas beralih menatapnya.
"Kenapa Rose bisa berakhir kayak gini?"
Lisa sempat tertegun,sebelum akhirnya wanita itu buka suara.
"Sebenernya gue juga tadi gaada di tempat kejadian karena gue masih ada pasien,gue tau-tau ditelpon sama salah satu perawat kalo Rose jatuh dan udah pendarahan."
"Tapi beberapa perawat yang ada di tempat kejadian bilang ke gue,kalo sebelumnya Rose sempet cekcok sama cewek ga dikenal. Rose awalnya udah narik cewek itu buat bicara lebih pribadi di ruangan dia,tapi cewek itu nolak dan cekcok mereka berlanjut." lanjut Lisa kembali.
Lisa lagi-lagi terdiam,bibirnya terlihat bergetar. Sempat merasa ragu untuk melanjutkan ceritanya,meski pada akhirnya ia tetap melanjutkan apa yang ia dengar dari perawat yang ada di tempat kejadian.
"Puncaknya,cewek itu ngedorong Rose sampe istri lo kebentur kursi dan berakhir jatuh ke lantai dengan suara keras."
Rahang Jaehyun seketika mengeras,diikuti kedua tangannya yang kini terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Amarah terlihat jelas pada sorot mata Jaehyun.
"Sekarang dimana cewek yang udah ngebuat istri gue kayak gini?" tanya Jaehyun kembali dengan suara yang setengah menggeram,masih dengan sorot mata tajamnya.
Melihat Jaehyun yang mulai marah,Lisa jadi sedikit merasa takut. Meski ia tahu amarah itu bukan untuknya.
"Mereka bilang cewek itu langsung kabur begitu Rose mulai pendarahan setelah jatuh ke lantai." lirih Lisa pelan.
Sedetik kemudian Jaehyun beranjak berdiri sembari mendongak dan menghirup napas dalam-dalam,mencoba menetralisir amarah yang kini bergejolak dalam dirinya.
Lisa mungkin belum mengetahui siapa yang sudah membuat Rose celaka,namun dalam benak Jaehyun sudah muncul satu nama yang sangat ia yakini sebagai sosok yang Lisa bicarakan.
"Jae,lo mau kemana?" tanya Lisa,begitu melihat Jaehyun yang mulai melangkah pergi.
Jaehyun sesaat menoleh,"Gue butuh waktu sendiri."
Setelah melangkah cukup jauh dari Lisa,pria itu lantas mengeluarkan ponselnya dan langsung menekan sebuah nama yang ada di daftar kontak miliknya.
"Doy,gue butuh bantuan lo. Cari tahu lokasi Lee Naeun sekarang juga."
×××
Aku mencium bau-bau fancfict ini akan berakhir hweheheDi part terakhir nanti,aku rencananya mau buat giveaway gitu. Sebagai rasa terimakasih aku ke kalian yang udah baca dan dukung fanfict yang aku tulis 💓
Kalo banyak yang tertarik aku bakal perbesar hadiahnya :>
Rulesnya nanti gak ribet kok,masih di aplikasi wattpad dan cuman nanya pendapat kalian aja hehe
Aku lanjut lagi kalo vote 5 part terakhir udah tembus 300 yaa biar kalian ga males vote~✨
Jangan buat aku males double up ke depannya huhu
Vote dan komen kalian berharga banget buat aku✨✨✨
See you!✨
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Kak Rose | Jaehyun Ft. Roseanne
Fanfiction"Bawel banget,sih? Bibirnya mau aku sumpel sama bibir aku apa gimana,nih?" Tentang Rose yang bersikeras menolak perjodohan dan Jaehyun yang bersikeras ingin melanjutkan perjodohan. Start ; 23/03/2019 Highest Rank ; #9 [Rose]