25.

4.7K 330 34
                                    

"Memang serba salah rasanya tertusuk panah cinta, apalagi kau juga ada pemiliknya"
*
*
*
*
*

"

Iya vin gue tau, tapi kamu bisa liat dia udah ga berdaya Vin, udah Vin cukup ya" ucap Ara memohon.

Belum sempat Melvin menanggapi perkataan Ara tiba-tiba dari arah pintu menuju taman ada 2 orang guru yang datang, dengan muka yang siap memarahi muridnya yang segaja membuat keributan di jam sekolah.

"Minggir Minggir kalian" ucap pak Ale, guru Bk Sma Alandalas. Di belakang nya ada bu Ani yang juga merupakan guru Bk sama Alandalas.

Setelah menyibak kerumunan pak Ale dan bu Ani akhirnya tiba di pohon besar sumber keributan,  yang terletak di ujung taman. Pak Ale begitu shock melihat seorang siswa yang di ikat dengan lebam yang banyak di mukanya.

Ia lebih shock lagi saat mengetahui ada anak geng Phantara di tempat kejadian.

"ASTAGA APA APAAN INI, MELVIN INI ULAH KAMU KAN?" Kata Pak Ale dengan nada yang kencang.

Bu Ani terlebih dahulu melepaskan tali yang mengikat tangan Raldo. Raldo yang sudah lemas pun terhuyung jatuh ke tanah. Ia jatuh di sebelah kaki Melvin.

Dengan sengaja Melvin menendang badan Raldo yang ada di sampingnya. Pak Ale yang melihat langsung melotot galak ke arah Melvin.

Tanpa banyak basa-basi bu Ani lebih dahulu meminta Agra dan Elvis untuk membawa Raldo ke Uks.

"Arga Elvis kalian tolong bawa Raldo ke Uks ya, dan yang lain bubar segera !" titah bu Ani. Dengan langkah malas dan terpaksa Arga dan Elvis memapah tubuh Raldo yang sudah tidak berdaya karena di pukuli oleh Melvin.

Para siswa siswi yang lain juga segera bubar dari taman sekolah. Beberapa ada yang bersorak kecewa karena kegiatan melihat sang ketua geng tersebut harus terhenti akibat ketahuan oleh guru

Beberapa juga ada yang pergi sambil berbisik-bisik membicarakan kejadian tersebut. Ara dan anak clevera yang ingin pergi terlebih dahulu di cegah oleh pak Ale

"Heh ini kalian ber 7 mau kemana?" Tanya pak Ale galak.

"Mau ke kelas lah bapak kan tadi di suruh bu Ani bubar" jawab Ara dengan nada memelas.

"Siapa bilang kalian juga ikut? Tidak ada ke kelas dulu, kalian tetap disini !" Kata pak ale yang semakin mencekam.

Bu Ani juga setuju dengan perkataan pak Ale ia menganggukkan kepala nya sebagai jawaban.

"Lah tapi kita kan ga ngapa-ngapain---" belum selesai Michelle berbicara pak Ale sudah memotong nya  "Sudah sini kalian ! Tidak usah banyak alasan kalian juga ada di dekat tempat kejadian berarti kalian juga terlibat" ucap nya.

Dengan langkah gontai mereka ber 6 akhirnya mendekati pak Ale, bu Ani dan anak inti geng Phantara yang lain. Ara berdiri tepat di sebelah Melvin. "Lo si ah ngeselin banget" bisik nya pada Melvin. "Darah harus di balas darah" ucap nya pelan tapi serius.

"Pak, bu  ini udah ngumpul semua terus ngapain ini ? Ya allah pak panas banget ini pak" keluh Viktor yang langsung di angguki oleh yang lain.

"Kalian ini alasan saja, tadi disini lama sampai mukulin anak orang seperti nya santai santai saja tidak kepanasan" ucap bu Ani ke arah mereka.

"Oke kalian sekarang ikut bapak dan ibu ke ruang Bk, kita selesaikan disana, gak usah banyak mengeluh kalian. Berani berbuat berani bertanggung jawab" Ucap pak Ale memberi perintah.

Mereka ber 12 pun jalan berbarengan keluar dari taman diikuti oleh pak Ale dan bu Ani di belakang nya. Jarak dari taman ke ruang Bk tidak terlalu jauh, karena sama sama terletak di lantai satu.

MELVIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang