8.

8.9K 496 2
                                    

LUKA INI TIDAK SEMBUH.
HATI INI MASIH RAPUH.
-
-
-
-

Setelah dari rumah Asga tadi, Ara tidak langsung pulang. Ia menuju Markas Besar Clevera, Geng motornya. Perjalanan dari rumah Asga Tidak cukup jauh hanya  memerlukan waktu 10 Menit perjalanan. Sesampai nya di Markas Ia di kejutkan Oleh Manda Yang babak belur.

"Manda Lo kenapa?" Tanya Ara yang baru masuk ke dalam markas.

Hening tidak ada yang berani menjawab

"Dia kenapa?" Tanya Ara sekali lagi dengan nada yang lebih Tegas

"Tadi gue mau pulang, di jalan ketemu Manda lagi di Keroyok sama anak Wolverain." Kata Mine, karena biasanya jika sedang ada di situasi seperti ini hanya Mine yang berani menjawab.

Wolverain. Kelompok geng Motor Yang dari dulu menjadi Musuh Clevera. Isinya juga para remaja Wanita, kebanyakan berasal dari Sma Harapan. Di ketuai Oleh Liana Olivia, biasa di panggil Oliv.

"SHIT mereka lagi. cari masalah terus dari dulu bangsat" umpat Ara. "Siapa yang nyerang?" Ucap nya Lagi

"Tim Inti nya Ra, mereka ber 5 kayak Biasa" Ucap Manda yang masih di obati Luka nya Oleh Michelle dan Erika.

Seluruh Geng Inti Clevera sedang berada di Markas nya. Tadi ketika Mine Menelfon mereka ber 5 langsung bergegas menuju Markas.

"Kita kesana nanti malem, berangkat nya bareng-bareng dari sini. Satu harus jadi korban. IMPAS" ujar Ara di sertai penegasan di Akhir kata. "Gue balik dulu nanti malem gue kesini lagi"

*****

"Eh Ra Lo mau kemana?" Tanya Bang rangga.

Malam itu seluruh anggota keluarga Ara sedang makan malam di ruang makan. Seperti keluarga pada umum nya jika malam hari mereka biasa makan malam bersama sambil berbincang-bincang Santai.

"Makan dulu Ra" Ajak bang Daniel

"Engga bang gue buru-buru, nanti aja makannya" Jawab Ara. "Mau kemana?"

"Paling urusan geng nya yang ga jelas itu" Kata Bang Farrel, dengan bibir yang terangkat sebelah. "Iya Ra?" Tanya Bang Rezhky kakak pertama nya.

Tidak ada jawaban dari Ara, ia hanya diam. Jika ia menjawab iya pasti ia akan di marahi tapi jika ia menjawab tidak...
Ia tidak mau berbohong.

"Lo bisa gak tinggalin temen-temen Lo itu?. Pulang malem, sukanya berantem, cari masalah aja kerjaannya. Mendingan Lo diem aja di rumah, belajar kek apa kek.  Yang bener-bener aja gitu" Kata bang Adit

Yang sedang di marahi hanya diam, dengan pandangan mengarah satu-persatu ke arah mereka Seolah tidak memedulikan kata-kata kakak-kakak nya itu.

"Denger ga?" Tanya Rangga.

"Kalo mau marahin nanti-nanti aja ya, gue banyak urusan. Dan satu lagi, gue gak akan ninggalin mereka. Karena tanpa mereka gue bukan apa-apa. Persetan dengan Lo semua nyuruh gue diem di rumah, jadi anak baik-baik. Gue ga akan mau. Gue di rumah kesepian bang, Lo semua pada sibuk kerja. Mama sama papa juga gak disini, ga ada yang bisa dengerin gue cerita, dengerin masalah yang gue laluin sendirian.
Lo pasti pada gak tau kan?, Kalau gue di keluarin dari sekolah bukan karena Ulah gue?, Dan Lo semua malah nyalahin gue. Salah aja terus gue, Terserah kalian."
Ucap Ara panjang lebar.

MELVIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang