18.

5.2K 391 31
                                    

"Tangannya menjadi pengganti tanganku untuk menuntunmu. Pundaknya menjadi pengganti pundakku untukmu bersandar. Biarlah gemercik gerimis, carik senja, secangkir teh, dan bait lagu menjadi penggantimu."
*
*
*
*
*

"Ayo anak-anak sekarang buka bukunya halaman----"

"Asslamualaikum bu"

Penjelasan bu Ira terpotong oleh siswi yang baru masuk kelas dengan nafas yang terengah-engah

"Wa'alaikumussalam, astaga Ara kamu ini baru berapa Hari sekolah udah telat aja gimana nanti" tegas bu Ira.

"Adduuh maaf ya bu saya kesiangan tadi di parkiran juga ada masalah, saya boleh duduk gak bu?"

Bu Ira hanya geleng geleng kepala melihat tingkah laku murid nya Itu.

"Kamu boleh duduk, ini peringatan pertama ya kalau sudah 3 kali kamu telat nanti akan ibu hukum" Ucap bu Ira

Ara membuang nafas lega, setidak nya ia tidak di hukum. Ia lalu berjalan ke kursi yang Paling belakang tempat ke duduk ke 6 inti Phantara. Ia duduk di sebelah Erika.

"Anjay telat" Kekeh Erika yang duduk di sebelah ara.

Ara menatap tajam Erika "bacot lo" ia lalu segera duduk di tempat nya.

Manda yang duduk di belakang menepuk pundak Ara. Ara lalu menoleh ke belakang sambil mengangkat sebelah alis nya

"Kok telat ra?" Ucap nya pelan. Selina yang duduk di sebelah manda terkekeh pelan sambil menulis materi di papan tulis.

"Tanya sebelah lu noh" ia lalu kembali menghadap ke papan tulis.

"Ada yang bisa mengerjakan soal di depan?" Ucap bu Ira yang habis menulis soal kimia di papan tulis.

Ara mengangkat tangan nya. Ia lalu berjalan ke papan tulis.

Ara merupakan anak yang pintar dalam bidang pelajaran. Dari mereka hanya Ara dan Mine yang otak nya di atas rata-rata. Yang lain biasa nya hanya mencontek.

"Dih itu dia kenapa maju" ucap michelle sambil menoleh ke belakang tempat Erika, manda dan Selina duduk.

"Dia mah emang pinter chelle, cuma salah pergaulan kyk nya" Ucap erika lalu terkekeh

Selina memukul kepala erika dengan buku tulis nya "yeee klo salah temen nya dia kan kita-kita juga"

Hanya butuh waktu 3 menit 5 soal itu selesai.

"Bagus, Kamu pintar juga ya" Ucap bu Ira lalu mempersilahkan Ara duduk

"Lo pinter juga ya bos" ucap Manda

"Maka nya lo semua tuh belajar jngn nyontek teruss"

*****

Melvin berjalan menuju kantin sendirian di lorong sekolah. Teman-teman nya sudah duluan menuju kantin ia tadi mengerjakan soal matematika tambahan dulu.

Ia mengikuti pelajaran tambahan matematika di kelas nya, di suruh sang ayah. Melvin sebenarnya pintar dalam matematika, cuma dia malas menghitung angka-angka yang ada di atas kertas.

Brakkkk

Melvin menabrak seseorang yang sedang membawa buku pelajaran bersama ke tiga teman nya.

"Woi lu klo jalan liat liat kenapa" kata sang perempuan sambil mengambil buku nya yang berjatuhan

"Disitu bos itu" kata teman nya menunjuk pulpen di dekat kaki Melvin.

Melvin menunduk ia mengambil pulpen itu, remaja perempuan itu berdiri menghadap Melvin. Pandangan mereka berdua bertemu.

"Melvin?" Kata perempuan itu.

"Viona?" Kata Melvin menyebut nama perempuan itu.

Melvin segera melempar pulpen itu ke sembarang tempat ia lalu pergi dengan cepat dari tempat itu. Viona mengejar langkah kaki besar Melvin

"Melvin tunggu Melvin" teriak nya. Ia lalu menarik tangan Melvin. Melvin pun berhenti iya menegaskan rahang nya dan menepis tangan milik Viona.

"Lo mau apa lagi Viona natalia?, Belum puas perlakuan lo selama ini?" Ucap nya sambil menunjuk muka Viona.

"Melvin gue bisa jelasin kejadian itu gk sama seperti yang lo lihat, kita bisa mulai ini dari awal sayang" Tanya nya sambil memegang lembut tangan Melvin

Lagi lagi Melvin menepis nya kasar. "Gk usah panggil gue dengan panggilan menjijikan itu, gue udah gk butuh Lo"

"Gue ga percaya. Lo pasti belum move on kan dari gue, ya kan vin? Bukti nya mana lo sampe sekarang gk punya pacar, Lo masih nungguin gue kan Vin?. Sekarang gue udah disini Vin ayo kita mulai dari awal" ucap Viona memohon

Ara yang sedang membawa buku tidak sengaja lewat di samping mereka berdua. Iya berhenti sebentar lalu menatap Melvin tajam. Ia lalu bergegas pergi. Tapi tiba-tiba tangan nya di ambil Oleh Melvin.

Melvin menarik Ara ke rangkulan nya, posisi nya sekarang Melvin merangkul Ara di depan muka Viona yang sudah memerah.

"Gue gak seperti yang lo lihat, gue udah Punya pacar kenalin, Ara"

*****

Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️

MELVIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang