22.

4.7K 329 4
                                    

"Jingga di bahumu. Malam di depanmu. Dan bulan siaga sinari langkahmu. Teruslah berjalan. Teruslah melangkah."
*
*
*
*
*

Melvin sekarang sedang berada di rumah nya. Ia baru pulang dari markas, Ia baru sampai ke rumah. Melvin langsung menuju ke kamar nya yang sangat luas itu. Ia kemudian mengganti seragam nya.

"Udah selesai, sekarang ngapain ya?" Ucap Melvin dalam hati. Ia melihat sekitar kamar nya, ia melirik apa yang bisa ia lakukan malam ini. Ia kemudian teringat sesuatu.

"Arsen, nah iya gue telfon aja" gumam Melvin, Melvin kemudian berjalan menuju meja belajar, mengambil kertas yang kemarin Arsen berikan. Ia kemudian berjalan menuju balkon kamar yang cukup luas, ia duduk di kursi yang telah tersedia disana.

Melvin mengeluarkan hp dari saku celana nya, kemudian mencatat nomor telfon Arsen yang kemarin ia terima. Nada dering terdengar dari hp Melvin.

"Asslamualaikum bang, ini gue Melvin"
Ucap Melvin mengawali pembicaraan.

"Wa'alaikumussalam, ooh sudah di catet nomor nya?. Lo belum tidur Vin?"

"Belum tadi baru pulang, udah makan bang?"

"Udah kok tadi sans aje, gue pergi juga Masih bisa makan vin" ucap nya kemudian terkekeh.

Percakapan mereka berlangsung selama 30 menit. Mereka saling bertukar kabar dan bercerita apa saja yang telah terjadi. Arsen lebih banyak ngomong semenjak pergi. Mungkin karena ia bahagia.

"Yaudah ya Vin gue tutup dulu, Asslamualaikum"

"Wa'alaikumussalam" ucap Melvin mengakhiri pembicaraan.

Melvin meletakkan kembali hp nya di sebelah meja kecil yang ada di samping kursi. Ia kemudian meletakkan tangan nya di belakang kepala sambil melihat ke depan, menikmati langit malam.

Bintang malam menghiasi langit, di temani dengan bulan yang cerah menjadi teman terbaik Melvin saat malam hari. Belum 5 menit telfon asga di tutup terdengar lagi panggilan telfon di hp Melvin.

Ia langsung mengambil hp nya dan melihat nama yang tertera di layar. Sial, batin Melvin. Sepertinya ketenangan malam ini akan hancur begitu saja. Melvin mengangkat telfon nya, ia sengaja diam menunggu lawan bicara nya yang memulai pembicaraan.

"Melvin kamu dengar nak?" Ucap bapak ferro Abraham dari balik telfon.

"Ada apa" ucap melvin singkat

"Kamu ke kantor sekarang nak, ada urusan yang harus di selesai kan. Papa gak bisa tanda tangan, kamu saja yang mewakili papa"

Melvin mengantupkan rahang nya. Benar saja kebahagiaan malam ini hanya sesaat. Ia hanya ber hm Singkat lalu menutup telfon sepihak. Melvin tidak bisa menolak lagi, ia kemudian beranjak dari balkon kamar nya.

Melvin membuka lemari nya ia memilih hoddie berwarna hitam dan memakai luaran jaket Phantara. Ia kemudian menuruni tangga rumah nya. Melvin menghidup kan motor dan bergegas membelah jalanan jakarta.

*****

Waktu sudah menunjukan pukul 22.00 malam. Langit semakin menunjukan sisi gelap nya, Udara semakin dingin. Jalanan masih ramai di jakarta. Banyak orang-orang yang pulang kerja atau melakukan aktivitas lainnya.

Ara sedang mengendarai mobil nya. Ia menyetir tapi pikiran nya sedang tidak fokus. Setelah asga mengatakan hal tadi ia langsung memikirkan mengapa bisa laki-laki itu mengatakan hal yang tak pernah ia pikirkan.

Setelah percakapan berakhir Asga meminta Ara langsung pulang ke rumah nya. Ara pun menurut ia sekarang berada di mobil nya sendiri menuju jalan pulang. Setelah 2 hari tidak pulang malam ini ara memutuskan untuk pulang ke rumah.

"Asga wilson auztin you made me fail to be your angel" ucap Ara lirih di tengah sepi nya mobil dan jalan jakarta. Ia lalu memutuskan menyalakan lagu di mobil nya Nadin Amizah-bertaut. Lagu yang sangat membuat tenang.

Di tengah perjalanan ia melihat ada keributan di pinggir jalan. Ara melihat seorang lelaki yang sedang di hadang oleh 4 lelaki yang sama besar nya. Ara kemudian menepikan mobil nya di sebelah tempat tersebut.

"Kayak kenal tapi siapa" ucap nya dari dalam mobil. Ara kemudian turun dari mobil nya, yang benar saja ia melihat Melvin sedang di keroyok oleh 3 orang lelaki.

BUGGH

Melvin terhuyung ke aspal ketika tonjokkan mengenai perut nya. Ara segera masuk ke arena pertempuran ia lebih dulu menolong Melvin yang jatuh "Vin bangun Vin lo gapapa kan?" Ucap Ara seraya membantu Melvin berdiri. Melvin hanya menagguk sebagai jawaban nya. 2 VS 4

Ara dan Melvin berdiri saling membelakangi memutari ke empat musuh nya. "Gue 3 lo satu" ucap Melvin sebelum menyerang "dua dua vin" tolak Ara sambil menyiapkan ancang-ancang.

"Lo cewe Ra, biar gue aja. Gak ada penolakan" Ucap Melvin final. Melvin kemudian menyerang satu orang di depan nya.

Tanpa banyak basa-basi Ara mengikuti perintah Melvin. Ia terlebih dulu menendang perut orang yang ada di depan nya. Orang tersebut lalu balik menonjok pipi kanan milik Ara.

Melvin masih sibuk dengan ketiga orang di depan nya. Keadaan nya sudah lelah sekarang, pipi dan dagu nya bayak lebam biru, pelipis nya juga berdarah terkena pisau milik orang yang menyerang nya.

Penyerangan malam ini berahir setelah 15 menit bertahan. Ara dan Melvin menang telak dari mereka. Walaupun Melvin harus mati-matian mencegah pukulan mereka tapi hasil nya tidak sia-sia. Kondisi Melvin cukup parah, Ara juga sama tapi setidak nya ia tidak selemah Melvin.

Ara mengahampiri Melvin yang nafas nya terengah-engah. "Vin lo gapapa Vin?" Tanya nya, Ara kemudian merangkul tubuh Melvin yang lemas. "Lo balik sama gue" kata nya lagi.

"Motor gue gimana?" Tanya Melvin yang masih setengah sadar. "Motor lo gampang nanti gue telfon orang buat ngambil. Sekarang lo ikut gue" Ucap Ara. Ia lalu membuka pintu mobil nya lalu mendudukkan Melvin di kursi sebelah nya.

"Jangan ke rumah Lo, ke kantor bokap gue" kata Melvin sebelum Ara menyalakan mobil nya. "Tapi kondisi Lo vin---" ucap nya terpotong. "Udah Ra cepet nanti gue tunjukkin jalan nya" Titah Melvin. Ara kemudian melajukan mobil nya menuju arah yang Melvin tunjukkan, menuju kantor ayah melvin.

*******

Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️

MELVIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang