9.

8.1K 517 4
                                    

SEMESTA HANYA INGIN MEMPERTEMUKAN.
TIDAK MENYATUKAN.
-
-
-
-

"Eh Ra lama banget Lo, Udah di tungguin juga" Sambut Erika ketika Ara sampai ke Markas nya.

Setelah perjalanan tadi Akhirnya ia sampai di markas Clevera. Ia memang telat karena drama di rumah nya tadi. Ya walaupun hanya telat 10 menit tapi teman-teman nya pasti akan ngomel-ngomel.

Itu kebiasaan mereka jika ada satu yang telat walaupun sekira nya hanya 10 menit.

"Iya udah maaf, ga boleh pergi gue tadi biasa lah kakak gue, tapi udah pada ngumpul kan?" Tanya Ara

"Udah Tinggal nunggu lo doang tadi, kirain Lo ga dateng" sahut Mine.

"Ngga mungkin gue ga dateng, ini menyangkut harga diri kita." Ucap nya Dengan nada berwibawa.

"Banyak bacot Lo Udah ayo" Kata Manda yang langsung keluar dari markas, lalu diikuti yang lainnya.

"Lo bawa Mobil Ra?, Motor Lo mana?" Tanya Selina.

"Iya gue tadi buru-buru terus juga sekalian mobil nya buat nanti kalo ada yang kenapa-kenapa, motor gue kan ada dua juga yang satu tadi gue bawa pulang, yang satu gue parkir du markas" jawabnya. "Kumpul berapa orang Hari ini?" Tanya nya lagi.

"Tadi gue hitung ada sekitar 60 an Ra, ga semua ikut soalnya mendadak" Jawab Manda. "Ga ada setengah nya dong?".

"Ya mau gimana lagi udah gapapa yakin aja lagian kita kesana mau ngapain sih?" Tanya Michelle.

Semua nya menatap tajam ke arah Michelle yang dengan polosnya berkata seperti itu. Lihat, sekarang dia malah asik dengan kaca dan bedak di tangannya. Kebiasan seorang Michelle tidak bisa pergi tanpa Bedak ataupun foundation di mukanya.

"Hehe peace" ucap Michelle sambil mengangkat tangan nya.

"Ayo, jalan" perintah Ara dengan tegas. Mereka pun menyalakan motor nya hanya Ara yang terlihat memakai mobil di antara mereka. Yang lain menggunakan motor.

Sekitar 60 orang itu membelah jalanan jakarta yang tidak begitu ramai, karena mungkin sudah malam, sekarang sekitar pukul 10 malam.

Terlihat ara memimpin pasukan mereka menggunakan mobil sport putih nya itu. Lalu ada Manda di belakang menggunakan motor sport berwarna merah.

Ada juga erika yang membomceng Michelle menggunakan motor sport yang berwarna putih. Ada juga mine dan selina yang masing masing menggunakan motor sport berwarna Hitam dan Merah. 

*****

"Lo Siapa sih?". Melvin pun membuka hoddie orang berbaju serba hitam itu. Ia pun terkejut bukan Main saat mengetahui orang berbaju serba hitam itu.

"ELO?"

Melvin pun langsung menjauh dari orang tersebut. Ia sangat terkejut dengan kehadiran nya. Orang yang selama ini ia cari dan rindukan.

"Vin, maafin gue" kata nya.

Melvin terkejut bukan main. Tanpa berbasa-basi ia langsung memeluk nya. Orang itu juga membalas pelukan nya.

Pelukan yang selama ini ia rindukan, pelukan yang setelah 2 tahun lama nya tidak bertemu, pelukan seorang adik yang merindukan kakak nya.

Ya ia Arsenio Nevan Abraham, kakak dari seorang Ketua Geng motor terkenal Melviano Darwin Abraham.

Mereka pun melepaskan kan pelukan dramatis itu.

"Vin Lo gapapa kan, Maafin gue. Gue harus pergi" ucap Arsen lirih.

"Gue yang harus nya nanya." Ucap Melvin dengan tatapan sendu nya

"Gue gapapa Vin" ucap Arsen.

"Lo kesini ngapain bang? Lo mau balik kan? Lo gak bakal ninggalin gue di siksa sama papa lagi kan bang? Tanya Melvin

"Engga Vin gue tadi ngambil barang gue yang ketinggalan. Gue gak bisa balik Vin, maafin gue. Gue pergi dulu ya. Lo kalo mau ketemu gue besok gue tunggu di taman Cakra jam 10 malam" ucap Arsen lalu meninggalkan Melvin sendirian, lagi.

"Maafin gue Sen, gue belum bisa bantu Lo." Gumam Melvin.

Melvin lalu kembali ke rumah nya dengan langkah gontai. Ia sangat merindukan kakak tercinta nya itu, namun apa daya, keadaaan tidak mendukung.

*****

"Pa maafin pa, janji ga bakal bikin papa kecewa lagi" Mohon seorang anak kepada sang ayah.

"Papa udah gak bisa maafin kamu, SEKARANG KAMU PERGI DARI RUMAH INI" bentak seorang ayah yang memarahi anak nya.

"Jangan datang ke rumah ini sebelum kamu keluar dari geng berandal itu"

Suasana hening seketika.

"Oke aku pergi, tapi tolong Jaga Risa pa dia masih kecil Jangan Bentak atau sakiti dia dan jangan pernah papa lebih mementingkan pekerjaan papa". Ucap nya sambil berlalu pergi dari kediaman rumah seorang yang terhormat Mr.Nugraha.

Sang ayah hanya bisa melihat punggung anak nya berlalu dari rumah nya sambil berkata lirih

"mama pasti kecewa nak liat kamu seperti ini"

*****

Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️







MELVIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang