17.

5.6K 383 17
                                    


"Seringkali, nasihat yang paling tidak enak itulah yang kerap kali kita inginkan"
*
*
*
*
*

Pagi hari sekali ke 5 Inti Phantara sudah sampai di sekolah. Mereka ber 5 duduk-duduk santai sambil bercanda tidak lupa juga menggoda para siswi Sma Aldebaran yang lewat.

"Eh ada Neng Eliza, udah dateng neng? Udah sarapan belum??" Ucap Viktor sang  playboy kelas atas.

Ia menggoda Eliza teman sekelas mereka.

"Bacot Lo, minggir gue mau lewat" Ucap Eliza sewot.

"Buset galak bener dah" Viktor berkata sambil melihat punggung Eliza memasuki kelas

Mereka ber 4 tertawa melihat Viktor yang ekspreksi nya seperti anak kecil habis di marahin ibu nya.

"Salah Ego cara Lu, lagian mana ada yang mau sama Lo, nih liat gue nih" Ucap Revan lalu ia menggoda adik kelas yang sedang lewat di depan nya

"Cantik, Kamu tau gak apa beda nya kamu sama jam 9?"

Adik kelas itu berhenti sejenak menatap Revan dengan tatapan bersemu. "Gak tau kak" Kata nya

"Kalau jam 9 itu kesiangan kalau kamu kesayangaaan"

Ke 4 nya tertawa ter bahak-bahak mendengar Gombalan Revan. Sedangkan adik kelas itu hanya menunduk dengan Pipi merah.

Lalu ia berlalu dengan pandangan menunduk karena malu.

"Tuh kan baper dia hahahahahaha" Ucap Revan puas

Samudra yang masih tertawa menyahut ucapan Revan
‌"Yaelah Van Van kalo gitu gue juga bisa kali. Nih liat, eh pas banget ada manda"

"Amandaaa, kamu Hari ini cantik banget deh. Eh manda tau gak beda nya kamu sama Tas?"

"Beda jauh kali sam" Teriak Raka lalu terkekeh

Amanda berhenti sejenak lalu menatap Samudra dengan alis yang di angkat sebelah.

"Kalau tas di tenteng kalau kamu di gandeng"

"YHAAAAA" Teriak Viktor, Samudra dan Revan. Leon hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sinting ke 4 teman nya Itu.

Manda hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan gesrek Samudra, sudah menjadi makanan sehari-hari nya melihat ke gilaan Inti Phantara Itu. Ia lalu meninggalkan Samudra, berjalan menuju kelas nya

"Yah ditinggal, kasian" ucap Leon yang sedari tadi hanya diam melihat kelakuan teman-teman nya.

Bel kelas berbunyi setelah nya, mereka ber 5 langsung masuk ke dalam kelas. Di kelas belum ada guru jadi mereka masih sempat mengobrol.

"Melvin mana anjir, telat mulu tuh bocah" kata Raka sambil berjalan menuju ke depan kelas lalu ia menghapus tulisan sisa pelajaran kemarin.

"Iya ya mana dah pak ketu" sahut Viktor

"SAMUDRAAAAAA LO KEBIASAAN BANGET SIH" tiba-tiba teriakan terdengar dari kursi depan.

mereka ber 6 memang duduk di paling belakang kelas. Barisan belakang adalah tempat duduk Paling ber sahabat untuk murid nakal seperti mereka.

Ya kecuali Leon yang hanya ikut-ikut an ke 5 nya.

"Apaan si Car, pagi-pagi udah bekoar-koar Aja lu, darah tinggi aja Lu marah-marah mulu" Ucap Samudra kepada gadis yang di ketahui bernama Caramel.

Caramel mengahampiri Samudra sambil menghentak-hentak kan kaki nya layak nya anak kecil sedang ngambek

"Kenapa Car?" Tanya Viktor

"Samudra Fernando ! Kembaliin Pulpen gue !" Kata nya sambil menunjuk muka Samudra dengan telunjuk nya

"Eh buset dah perkara Pulpen aje galak bener Lu"

"Balikin Sammm !!!"

Samudra meletakkan tangan nya di dagu seperti orang berpikir, ia lalu menatap Caramel.

"Emang gue minjem Pulpen Lo?" Kata nya

"SAMUDRAAAA LO TUH KEBIASAAN BANGET SIH KALAU MINJEM PASTI PURA-PURA GAK TAU" Ucap Caramel yang sudah terlanjur kesal dengan Samudra. Ia lalu meninggalkan Samudra dan kembali ke meja nya di depan.

"Lo minjem Pulpen nya Sam?" Kata Raka yang baru kembali dari depan kelas.

"Gak tau, iya kali ya"

Revan memukul kepala Samudra dengan buku tulis Fisika nya "Goblok"

*****

"Yaelah telat telat dah gue, Si Mine, Selina sama Erika kurang ajar banget gue di tinggal sendiri di markas. Temen Laknat" ucap Ara dari balik Helm motor sport nya.

Ia berangkat sekolah paling terakhir, pasal nya ia bangun kesiangan tadi. Tadi malam ia baru bisa tidur pukul 1 pagi. Ia juga belum sarapan pagi ini.

Motor sport nya pun sampai di parkiran sekolah, tapi pagi ini bukan pagi yang baik untuk nya.

"Heh ! Lo ngapain di situ minggir itu tempat parkir gue" Teriak seorang lelaki dari atas motor sport hitam nya.

Ara menoleh dari atas motor nya, ia baru saja ingin memakirkan motor nya ke tempat kosong Itu. Ia membuka helm nya

"Apaan si Lo gue duluan juga Lo yang harus nya minggir motor gue mau maju"

Lelaki bermotor hitam itu membuka helm full face nya. Tampak Lah muka seorang pangeran jalanan dengan Rahang yang keras tegas, Hidung yang mancung, serta mata hitam dengan tatapan tajam.

"LO LAGI?!" Ucap kedua nya berbarengan.

Mereka lalu saling membuang membuang muka dengan kasar

"Minggir" Ucap Melvin singkat tapi serius

"Kalau gue gak mau?" Balas Ara tidak kalah galak nya

"Keras kepala banget si Lo, ini tempat parkir biasa gue. Sekarang Lo minggir"

"Tapi gue duluan yang nyampe Melviano, jadi hari ini tempat ini milik gue" Ujar Ara tidak mau kalah dengan Melvin.

Melvin mendengus kasar lalu ia berkata dengan galak

"Selama gue sekolah disini, belum ada yang pernah macem-macem sama gue. Karena mereka tau akibat nya kalau sampe berani buat gue marah"

"Lo pikir gue peduli?! Engga !" Ara langsung memajukan motor nya ke tempat parkir yang kata nya tempat  biasa parkir seorang Melviano. Ia sama sekali tidak takut dengan lelaki itu.

Melvin menatap tidak percaya gadis itu, mana mungkin ia selama ini di segani seluruh warga sekolah. Tapi gadis ini berani sekali dengan nya

"Lo berani sama gue?!" Bentak Melvin yang masih setia di atas motor nya

Ara turun dari motor nya, ia melepas jaket geng nya lalu menenteng nya ke dalam sekolah. Ia berlalu sambil memeletkan lidah nya tepat di depan muka Melvin

"DASAR CEWE RESE, KERAS KEPALA" Teriak Melvin dari motor nya. Dengan terpaksa ia harus mencari tempat parkir yang kosong

*****
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️

MELVIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang