15.

6.2K 409 28
                                    

"Aliran darah mereka adalah satu. Sehingga, saat ada 1 yang tersakiti, maka hati yang lain akan ikut terluka."
*
*
*
*
*

Melvin sampai di taman Cakra tepat Pukul 10 Malam, seperti janji nya dengan Arsen semalam.

Ia memakirkan motor hitam nya di pinggir taman. Ia juga melihat 2 mobil mewah terparkir di depan nya.

"Mobil siapa ya?" Batin Melvin

Melvin berjalan dari parkiran menuju ke tengah taman cakra, jam segini taman tidak ada orang, sangat sepi. Tapi ia melihat 2 lelaki sedang berbincang sambil berdiri dengan tangan dilipat di depan dada.

Melvin menghampiri 2 orang tersebut ia bisa melihat salah satu nya orang yang selama ini ia cari dan satu lagi entah lah Melvin tidak tau

"Hei Vin, sini" Sapa Arsen yang menyadari kehadiran adik satu-satu nya itu. Melvin tersenyum ramah lalu menghampiri Arsen.

"Udah dari tadi bang?" Tanya nya.

"Oh engga gue juga baru sampe, lagian Lo gak telat kok ini pas jam 10"

"Eh kenalin Vin, ini temen gue dia yang selama 2 tahun ini bantuin gue, sekarang gue kerja di salah satu perusahaan bokap nya. Dia juga yang bantuin gue cari kontrakan buat gue tinggal. Nama nya Asga"

"Ga kenalin ade gue" Kata Arsen kepada Asga yang berdiri di sebelah nya.

Melvin mengulurkan tangan nya kepada Asga. "Melvin, Melviano"

Ia memabalas uluran tangan Melvin

"Asga" Lelaki itu tersenyum sopan kepada Melvin yang hanya berbeda satu tahun dari nya.

"Lo berdua mau ngobrol kan? Gue tunggu di mobil ya Sen takut ganggu"

Arsen mengganguk singkat kepada Asga. Asga berjalan menuju parkiran mobil di depan taman. Kini hanya tinggal Arsen dan Melvin di taman ini. Hanya tinggal 2 kakak-beradik ini.

Arsen tertawa memecah keheningan keduanya "gimana? Lo kangen gak sama gue"

Melvin tersenyum mendengar nya. "Gue selalu inget bang sama Lo, gue selalu inget kata-kata Lo. hidup ini harus di syukuri Vin lo harus tetep lanjutin idup Lo, biar waktu yang menentukan bagaimana hasil nya yang Penting Lo udah usaha"

Melvin berkata Lirih mengucapkan kata-kata Arsen yang sampai sekarang selalu ia ingat. Kata-kata yang mampu membuat Melvin bertahan dari hidup nya yang Kejam. Hidup nya yang penuh paksaan.

Arsen duduk di bangku taman. sedari tadi mereka berdua berbincang sambil berdiri Melvin ikut duduk di sebelah abang nya yang hanya terpaut beda 1 tahun.

"Berat ya Vin, Gimana kabar Lo?" Ucap Arsen lirih sambil menatap kosong kedepan.

"Gue baik-baik aja, tapi gak lebih baik setelah Lo pergi"

"Vin Lo tau gak? Gue sebenrnya sayang sama mama sama papa, Tapi gue gak kuat Vin. Gue belum siap atas semua tanggung jawab perusahaan setelah gue lulus SMA." Arsen masih memandang ke depan dengan tatapan kosong.

Melvin menoleh kan kepala nya kepada Arsen.

"Gue gak tau bang kenapa mereka begitu, sampai sekarang mereka masih terus paksa gue buat cari Lo. Gue sampe bingung mau nyari Lo kemana. Lo bener-bener nyusahin gue bang" jawab Melvin di sertai tawa kecil di akhir kalimat nya.

Arsen hanya tersenyum mendengar kalimat Melvin

"Gue minta maaf kalo buat Lo kepikiran selama ini, Gue minta maaf kalau karena gue lo dimarahin sama mama sama papa, gue minta maaf Vin".

MELVIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang