37.

5.8K 310 46
                                    


"Apa artinya pergi, jika engkau tak menjadi tempatku pulang?"
*
*
*
*
*

"dia itu temen gue, yaa semenjak gue kabur dari rumah. Gue ketemu dia di taman kota, pas itu gue lagi mau cari kerjaan. eh gue ketemu dia, terus dia nawarin gue kerja buat jadi bodyguard bokap nya. ya gue terima aja, bokap nya orang baik kok. cuma jarang di rumah aja" Arsen sedari tadi menjelaskan panjang lebar atas pertanyaan Melvin.

kini mereka berdua sedang berada di cafe dekat rumah Melvin, sehabis bertemu Asga tadi Melvin langsung penasaran siapa lelaki itu sebenarnya. Ia akhirnya memutuskan untuk menghubungi Arsen dan mengajak nya berkumpul di cafe.

"terus terus?" Melvin menyela nya dengan tidak sabaran. Arsen mengangkat sebelah alisnya "terus apa? yaudah gitu doang"

"udah gitu doang?" kata Melvin lagi. Arsen menatap ke luar cafe sambil meneguk segelas kopi yang ia pesan "lo sebenarnya ngapain sih mau tau tentang Asga? kenapa? Lo emang kenal deket?" tanya Arsen.

Melvin bergumam dalam hati, ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kepada Arsen soal tugas yang Asga berikan. Nantinya Arsen pasti akan terkejut dan malah menambah pikiran Melvin. cukup ia dan asga saja yang tau, batinya.

"eh itu, engga kok gue cuma mau tau aja, tentang orang yang bantuin lo pas lo kabur dari rumah. Siapa tau kan dia orang gak bener" jawab nya berbohong.

Arsen melambaikan tangannya santai "Asga bukan orang jahat, dia tuh baik. Apalagi pacarnya, beuhh cantik bener Vin" katanya sambil terkekeh.

"Ara maksud Lo?"

"iyaa, kok lo tau?. dia tuh cantik banget, baik lagi. Anak geng motor tapi, sarkas orang nya. Beda banget sama asga yang lemah lembut sama gak suka ribut ribut"  sekali lagi Arsen meneguk gelas kopi yang ia pesan tadi. Melvin hanya mangut mangut setuju mendengarnya.

"udah? mau nanya apalagi lo? klo udah gue cabut nih" kata Arsen lagi. "udah bang udah, makasih ya. ini biar gue aja yang bayar" Ucap Melvin sambil tersenyum.

"ya iya lah lo yang bayar, masa gue. orang lo yang ngajak" kata Arsen sambil tertawa, ia kemudian berdiri dari duduknya diikuti oleh Melvin. Arsen mengulurkan tangannya, mengajak Melvin bersalaman ala ala lelaki.

Melvin membalas tangan arsen sambil menepuk pundak abang nya "makasih bro".

"sama sama, Lo kalau ada apa apa telfon gue aja, klo kaga sibuk gue usahain dateng" kata Arsen sambil tersenyum, ia kemudian segera keluar dari cafe itu dan segera pulang, meninggalkan Melvin yang masih di dalam.

Melvin segera mengambil jaket dan kunci motor nya. hari sudah beranjak Malam, langit sore Jakarta terlihat indah sejauh mata memandang, senja yang hangat menambah kesan keindahan kota metropolitan itu. Melvin segera membayar dan menuju ke rumah nya.

urusan ini akan rumit, batinnya di perjalanan.

*******

Seorang perempuan sedang berjalan santai di tepi jalanan kota jakarta. Ia berjalan sendirian sambil membawa sekantong makanan yang berisi 3 bungkus nasi goreng. Ia tadi di minta temannya untuk membeli nasi goreng yang katanya "Terenak" di jakarta.

berhubung tempat jualan nya tidak terlalu jauh dari markas Clevera, ia memutuskan untuk berjalan kaki. Erika, nama perempuan itu. Seorang remaja cantik berambut hitam lurus. Ia merupakan anak tunggal dari keluarga nya.

MELVIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang