21.

4.9K 368 12
                                    


Seorang laki laki yang baik itu tidak mungkin tega melihat wanita menangis apalagi membuat setetes air mata jatuh karenanya.
*
*
*
*
*

Malam pun tiba. Sekarang sudah pukul 20.00 di jakarta, malam ini langit sangat cerah di atas sana. Sepertinya tuhan sedang berbahagia.

Bulan sempurna cerah di atas sana. Di temani dengan banyak nya bintang-bintang bertaburan. Gadis remaja itu sedang di rooftop dekat dengan markas nya, ia sedang melihat ke atas sembari terdiam bisu menunggu seseorang yang di cintai nya datang.

Banyak hal yang telah terjadi selama 16 tahun gadis itu hidup. Petemanan yang sempurna, penghianatan orang di sekitar nya, masalah keluarga yang terus memaksa nya tersenyum, sampai masalah hati yang begitu indah. Ara sering sekali merenungi kehidupan nya selama ini.

Termasuk sekarang, di saksikan bintang-bintang ia sedang merenung betapa baik nya tuhan dan betapa kejam nya takdir. Sampai seseorang yang ia tunggu membuyar kan lamunan nya.

"Hey udah lama ya? Maaf tadi macet banget. Salah aku juga sih bawa mobil harus nya bawa motor aja tadi" Ucap Asga, nama laki laki pemilik hati Ara sekarang.

Ara yang sedang merenung terpaksa menghentikan sementara pikiran nya Itu. Ia lalu menoleh ke arah sumber suara sambil tersenyum hangat

"Engga kok ga belum lama, aku juga baru sampai". Ucap Ara santai. "Kamu tadi naik motor ra? Kata asga sembari mendekati Ara.

"Engga tadi aku naik mobil juga. Agak macet emang" ucap nya kepada Asga.

"Terus motor kamu kemana?" tanya Asga sambil menatap Ara.

"Di markas, dari kemarin aku belum pulang ke rumah. Besok kali pulang nya" Ucap Ara. Ia lalu kembali menatap langit malam.

Keheningan terjadi di antara mereka. Mereka sedang sibuk dengan pikiran masing-masing. Sampai Asga akhirnya membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Bintang nya cantik ya, banyak lagi" ucap nya. Ara menoleh kepada Asga ia mengangguk sebagai jawaban nya.

"Tapi kamu harus tau di antara banyak nya bintang tetep kamu Ra yang paling cantik, paling terang lagi. Bintang gak ada apa-apa nya di banding kamu yang selalu bersinar teraang banget" ucap Asga sambil terkekeh di akhir kalimat nya.

"Udah mempan ah gak baper" ucap nya sambil tertawa. "Kamu kesini mau ngomong apa ga?" Tanya ara.

Asga menghela nafas panjang, cepat atau lambat Ara akan bertanya tujuan ia mengajak ke rooftop.

" I just wanted to say I love you and.." ucap nya terpotong. Ara mengangkat Alis nya menunggu jawaban dari Asga. Asga menatap langit sekilas menghindari tatapan tajam mata Ara.

entah lah setelah kurang lebih 3 tahun berhubungan asga tetap tidak sanggup berlama-lama menatap manik mata tajam milik seorang caitlin amara syahputri.

"Ra, kalau suatu saat aku ninggalin kamu gimana?" Ucap Asga lirih. Ia kembali menatap mata Ara.

Sedangkan Ara, ia hanya bisa menatap Asga dengan tatapan bingung. "Kamu mau kemana Ga?" Tanya nya.

"Aku gak kemana kemana ra, tapi aku selalu percaya semua pasti berubah, mau gak mau. Semua pasti berpisah, ingin gak ingin. Semua pasti berakhir, siap gak siap. Dan ya aku cuma mau ngomong.." ucap Asga terhenti sesaat.

Ia lalu mengambil tangan kanan milik Ara. Asga menarik tangan kanan Ara ke dada nya.

" Di hati aku ini cuma ada kamu Ra, dari dulu, dan gak akan pernah berubah. Jadi kalau pun raga aku udah gak di sisi kamu, kamu harus percaya ra, masih ada hati aku yang akan menghiasi hari hari kamu" ucap Asga sungguh-sungguh.

Sedangkan Ara, ia masih bingung bagaimana bisa lelaki ini mengatakan hal yang tak pernah terpikirkan oleh nya. Perpisahan. Itu adalah hal terberat di hidup Ara jika benar terjadi.

Ara melepas tangan nya dari genggaman tangan Asga. Ia terdiam sesaat sebelum akhirnya tangan kanan nya menyentuh pipi milik Asga. Jarak mereka sangat dekat sekarang.

"Ga, kamu tau? Selama ini cuma kamu yang bisa buat aku kuat gini. Cuma kata kata kamu yang jadi semangat aku. Dan untuk hati kamu yang akan menghiasi hari hari aku nanti, aku percaya ga. Aku selalu percaya kalau aku ada di hati kamu. Tapi kenapa ga? Kalau pun raga kamu ninggalin aku, itu pasti bakal buat semangat aku hilang, bersama hilang nya raga kamu"

Asga terdiam mendengar kata-kata Ara barusan. Ia bisa melihat kesedihan yang hadir dari mata kekasih nya itu. Asga sebenarnya juga takut dengan semua nya. Ia takut kehilangan Ara, ia takut jika harus menginggalkan Ara, dan yang paling ia takuti adalah saat nanti Ara menangis karena kehilangan diri nya suatu saat nanti.

"Ra, dari dulu aku paling gak bisa liat kamu nangis. Tapi aku mau kamu janji buat aku, kamu gak akan nangis apapun yang terjadi nanti di dalam hubungan kita." Ucap Asga tegas. Seorang Asga wilson tidak pernah bermain-main dengan ucapan nya.

"Ga, aku dari dulu belajar untuk gak menangis, aku belajar. hanya saja aku membutuhkanmu dalam proses pembelajaran itu. Lalu kalau nanti kamu pergi? Aku gak bisa ga."

Kali ini Asga benar-benar terdiam mendengar perkataan Ara. Yang ia takut kan akan terjadi suatu saat nanti. Ia bingung harus bagaimana sekarang, Ara selalu bisa membuat nya terdiam seribu bahasa. Asga hanya bisa menghela nafas panjang.

Malam ini di saksikan langit malam yang cerah, di saksikan ratusan bintang, di saksikan cerah nya bulan, ketakutan Itu akan nyata keberadaan nya.

*****

Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️
Vote boleh kali ❤️

PENGUMUMAN
Mulai minggu depan, Melviano akan up setiap hari minggu ya !. Jadi pantengin teruss
Terima kasih, happy reading !❤️

MELVIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang